Siklus Hidrologi: Pengertian, Jenis dan Proses Terjadinya

Ilustrasi Siklus Hidrologi (Foto: supergeografi.com)

PARBOABOA - Air merupakan bahan utama yang dijadikan kebutuhan pokok bagi setiap kehidupan di bumi dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup.

Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga membutuhkan air untuk bertahan hidup seperti minum, membantu, proses fotosintesis dan masih banyak kebutuhan lainnya.

Tubuh manusia sendiri terdiri dari 50-70% air, termasuk yang berada di dalam kulit, jaringan tubuh dan seluruh organ lainnya.

Air sendiri melewati berbahagai tahapan dan proses sehingga akhirnya kembali lagi ke bentuk semua. Proses ini dikenal sebagai siklus hidrologi. Siklus ini terdiri dari beberapa tahapan,

untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan lengkapnya mengenai air atau lebih lengkapnya yang dikenal dengan siklus hidrologi, antara lain:

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi, lalu air tersebut akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus tersebut berjalan seterusnya.

Hidrologi sebagai ilmu air berasal dari bahasa Yunani, sehingga dapat diartikan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari aneka hal terkait air.

Selain itu, hidrologi juga mempelajari pergerakan air atau dengan kata lain disebut juga dengan siklus  air, kualitas baik atau buruknya air untuk dikonsumsi, hidrologi juga mempelajari distribusi air di bumi.

Jenis Hidrologi

Siklus air ini melalui berbagai proses antara lain evaporasi, trasnpirasi adveksi, presipitasi, sublimasi, intersepsi, kondensasi, runoff dan infiltrasi.

Siklus hidrologi sendiri terbagi menjadi tiga macam siklus diantaranya adalah sebagai berikut, berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek tidak akan terjadi tanpa adanya perpindahan awan atau adveksi. Molekul cair yang telah berubah menjadi uap kemudian turun sebagai hukan di sekitar daerah laut.

Secara singkat, siklus ini terjadi dalam bentuk evaporasi atau penguapan air laut karena paparan sinar matahair yang menyinari lautan.

Selanjutnya air laut sendiri akan berubah menjadi molekul uap yang kemudian akan terjadi pembentukan es di awan atau kondensasi. Tahap terakhir dari siklus ini adalah turunnya awan menjadi hujan pada bagian atas permukaan laut.

2. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi selanjutnya adalah siklus sedang, dimana berbeda dengan siklus pendek sebelumnya. Siklus ini akan menghasilkan hujan yang akan turun di daerah daratan dan kemudian air hujan ini akan kembali ke badan air.

Tahapan pertama siklus ini adalah tahap evaporasi atau penguapan dari berbagai air yang terdapat di badan air kemudian berubah menjadi molekul gas atau uap dan akan terangkat ke atmosfer  bagian atas karena adanya pengaruh sinar matahari.

Tahap berikutnya akan bergerak ke daratan karena adanya pengaruh dari proses adveksi. Proses ini menandakan uap air setelah sampai ke atmosfer daratan akan berubah menjadi awan hingga tahap selanjutnya menjadi hujan yang akan turun ke bumi.

Air hujan yang turun kemudian akan mengalami tahap limpasan atau run off. Setelah itu pergerakan melalui berbagai saluran sebelum pada akhirnya kembali ke lautan, begitu seterusnya.

3. Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang adalah siklus yang biasa terjadi di daerah pegunungan. Meskipun tidak hanya terjadi di daerah ini saja, siklus ini juga terjadi di berbagai daerah dengan iklim subtropis.

Perbedaan yang terdapat pada siklus ini dengan siklus lainnya adalah awan yang tak langsung turun menjadi hujan.

Tahapan pertama siklus ini adalah, air laut yang mengalami evaporasi, lalu mengalami penguapan untuk kemudian berubah lagi menjadi molekul gas dan uap. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh panas yang berasal dari matahari hingga kemudian menguap melalui tahap sublimasi.

Selanjutnya terbentuklah awan yang berisi kristal es dan menuju tahap adveksi atau perpindahan awan menuju titik-titik lainnya.

Setelah itu, hujan kemudian akan turun membentuk salju dan tidak berbentuk air yang bersatu menjadi gletser. Gletser di daratan kemudian akan mencair akibat pengaruh suhu dan tekanan.

Akibat mencairnya gletseer, terbentuklah air yang berjalan menuju aliran air hingga membentuk aliran sungai sampai ke air terjun. Air yang berawal dari salju ini kemudian akan berubah menjadi gletser dan terbentuk air yang kian bergerak ke arah laut.

Proses Siklus Hidrologi

Secara garis besar proses ini adalah saat ini dimana seluruh air yang terdapat di permukaan bumi maka akan menguap. Seluruh air yang menguap akan ke atmosfer atau ke angkasa kemudian berubah menjadi awan di langit.

Berikut ini  akan dijelaskan proses siklus hidrologi yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Evaporasi atau Penguapan Seluruh Air

Evaporasi adalah tahap pertama yang terjadi pada sebuah siklus hidrologi dimana pada tahap ini akan terjadi penguapan pada air yang berda di sungai dan lainnya.

2. Transpirasi atau Penguapan Air di Jaringan Makhluk Hidup

Transimisi merupakan proses penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan, tunmbuhan serta prosesnya sama dengan tahap evaporasi.

3. Evotranspirasi

Evotrasnpirasi adalah suatu proses penggabungan tahap transpirasi dan tahap evaporasi sehingga kemudian pada tahap ini air yang menguap kemudian akan lebih banyak lagi.

4. Sublimasi

Sublimasi adalah perubahan molekul cair menjadi molekul gas ke arah atas atau atmosfer. Penguapan yang terjadi adalah perubahan es yang ada di gunung dan kubub utara sehingga tidak melewati proses cair.

5. Kondensasi

Kondensasia adalah tahap dimana air yang telah menguap kemudian berubah menjadi partikel es. Partikel es yang dihasilkan sendiri sangat kecil dan terbentuk karwena suhu dingin pada ketinggian atmosfer bagian atas.

6. Adveksi

Adveksi adalah suatu tahap yang siklus hidrologi pendek tidak terjadi di dalamnya, dan hanya berada di siklus hidrologi panjang.

Pada tahap ini perpindahan awan dari satu titik ke titik lainnya atau disebut juga sebagai awan di langit yang menyebar.

7. Presipitasi

Proses ini menjelaskan sebagai tahap mencairnya awan karena tidak mampu menahan suhu yang semakin meningkat. Pada tahap ini akan terjadi salah satu gejala alam yang dinamakan dengan hujan atau jatuhnya butiran air ke permukaan bumi.

8. Run Off

Run Off merupakan nama lain lintasan dimana pada tahap ini air hujan kemudian akan bergerak. Pergerakannya terjadi dari permukaan yang lebih tinggi ke yang lebih rendah dengan sebelumnya melalui berbagai saluran.

9. Infiltrasi

Infiltrasi menjadi tahap terakhir dari siklus hidrologi, tahap ini merupakan tahap dimana air hujan kemudian berubah menjadi air tanah.

10. Konduksi

Konduksi adalah sebagai pemanasan dengan cara bersinggungan atau kontak langsung dengan suatu objek. Pemanasan sendiri terjadi karena molekul udara berada di dekat permukaan bumi bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS