PARBOABOA – Sejarah Indonesia merupakan cerita masa lalu yang membuat masyarakat penasaran akan kebenaran di baliknya. Salah satu yang sampai saat ini masih hangat untuk dibahas adalah sejarah partai PKI.
PKI adalah singkatan dari Partai Komunis Indonesia, yang merupakan sebuah babak penting dalam perjalanan politik Indonesia serta menciptakan perubahan mendalam dalam perjalanan negara ini.
Namun, apakah Anda tahu bahwa PKI memiliki sejarah yang cukup gelap dan meninggalkan cerita tragis untuk bangsa dan tanah air Indonesia?
Pada saat itu partai tersebut melakukan pemberontakan secara terang-terangan hingga banyak memakan korban jiwa. Sebenarnya apa tujuan dari partai tersebut sejak awal?
Artikel ini akan membahas pengertian PKI, tujuannya dalam politik Indonesia, tokoh-tokoh kunci yang memainkan peran penting dalam perkembangan partai ini, serta peristiwa pemberontakannya yang mengguncang Indonesia pada 1965.
Sebuah pemahaman mendalam tentang sejarah PKI akan membantu menggali akar-akar sejarah yang memengaruhi perkembangan politik dan sosial Indonesia hingga saat ini.
Pengertian PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik yang didirikan pada 1920 di Indonesia, dan menjadi salah satu partai komunis terbesar di luar Uni Soviet dan Tiongkok pada masanya.
PKI adalah partai dengan pandangan sosialis dan komunis yang pernah menjadi salah satu partai politik terbesar dan berpengaruh di Indonesia, berjuang untuk perubahan sosial dan ekonomi serta peran aktif buruh dan petani dalam politik.
Dilansir dari jurnal Perkembangan Politik Partai Komunis Indonesia (1948-1965), oleh Runalan Soedarmo & Ginanjar, eksistensi Partai Komunis Indonesia pada 1950-1965, di mana PKI mulai memperkuat basis keanggotaan dengan mendekati kaum buruh dan mulai melaksanakan kerja sama dengan kaum non Komunis.
Usaha PKI ini membawa hasil yang sangat besar dibuktikan pada saat pemilihan umum 1955 PKI mendapat peringkat keempat terbesar.
Namun, setelah pemberontakan yang diduga terkait dengan PKI pada tahun 1965, partai ini dinyatakan ilegal dan dilarang di Indonesia, dan sejak itu telah kehilangan pengaruh politiknya.
Tujuan PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) memiliki sejumlah tujuan dan agenda politik yang mereka perjuangkan selama sejarah mereka sebagai partai politik di Indonesia.
Tujuan Partai Komunis Indonesia mencakup aspek sosial, ekonomi, dan politik. Tujuan PKI adalah sebagai berikut:
a. Revolusi Sosialis
PKI didirikan dengan tujuan utama untuk menciptakan revolusi sosialis di Indonesia. Mereka ingin menggulingkan kapitalisme dan menggantikannya dengan sistem ekonomi sosialis di mana alat produksi dan sumber daya alam dimiliki bersama oleh rakyat.
Hal ini diharapkan akan mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan mengatasi eksploitasi kelas pekerja.
b. Pemberdayaan Buruh dan Petani
PKI sangat vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan petani. Mereka mendukung pergerakan buruh dan petani untuk mendapatkan upah yang lebih baik, hak pekerja, akses lahan, dan reforma agraria. PKI melihat buruh dan petani sebagai kekuatan utama dalam perjuangan sosialis.
c. Kemerdekaan Nasional
Selama perjuangan melawan penjajahan Belanda, PKI adalah partai yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan nasional Indonesia. Mereka mendukung perlawanan bersenjata dan pemogokan buruh untuk mencapai tujuan ini.
d. Partisipasi Politik
Setelah kemerdekaan Indonesia, PKI menjadi salah satu partai politik yang aktif dalam politik nasional. Mereka berpartisipasi dalam pemerintahan dan memperjuangkan pengaruh politik dalam proses demokrasi.
e. Anti-Imperialisme
PKI juga memiliki pandangan anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. Mereka mendukung perjuangan negara-negara berkembang melawan imperialisme dan mendesak Indonesia untuk bersikap independen dalam hubungan internasional.
f. Pembentukan Front Bersama
PKI terlibat dalam upaya membentuk front bersama dengan partai-partai dan organisasi-organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama atau serupa. Salah satu contoh terkenal adalah Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang terbentuk pada tahun 1957.
g. Kesejahteraan Rakyat
PKI adalah partai yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Mereka mendukung program-program sosial seperti pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik serta redistribusi kekayaan.
Tokoh-Tokoh dan Pendiri PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan pada tahun 1920 oleh sekelompok aktivis komunis dan sosialis yang memainkan peran kunci dalam pembentukan partai ini.
Lalu, siapa pendiri partai komunis indonesia? Beberapa tokoh utama yang terlibat dalam pendirian dan awal PKI adalah sebagai berikut:
Semaoen (Rasjidi) adalah salah satu tokoh kunci dalam pendirian PKI. Ia adalah seorang komunis berpengalaman yang memainkan peran penting dalam merumuskan pandangan politik awal partai tersebut. Semaoen juga dikenal sebagai "Bapak Komunisme Indonesia."
Sneevliet (Maring) adalah seorang aktivis komunis Belanda yang berperan dalam membantu mendirikan PKI. Ia membawa pengaruh dari komunisme Eropa ke Indonesia dan merupakan salah satu penggagas pertemuan yang menghasilkan pembentukan partai.
Darsono adalah salah satu pendiri PKI yang juga aktif dalam gerakan buruh di Surabaya. Ia memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan awal PKI.
Musso adalah salah satu pemimpin awal PKI yang sangat berpengaruh. Namanya sering dikaitkan dengan kelompok komunis di Indonesia yang dikenal sebagai "Musso Tendency."
Ia adalah sosok penting dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan juga memainkan peran dalam pergerakan komunis internasional.
Tan Malaka adalah seorang pemimpin revolusioner yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan juga terlibat dalam pergerakan komunis.
Meskipun ia bukan pendiri PKI, ia memengaruhi perkembangan awal partai tersebut dengan pemikiran dan pandangannya tentang perjuangan kelas pekerja.
Itulah beberapa tokoh Partai Komunis Indonesia yang ikut serta dalam berjalannya partai PKI.
Sejarah Pemberontakan PKI
Sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah perjalanan panjang dan kompleks yang mencakup berbagai perubahan, konflik, dan peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia. Berikut adalah rangkuman singkat dari sejarah PKI:
1. Pertumbuhan Awal
PKI didirikan pada tanggal 23 Mei 1920 di Surabaya oleh sekelompok aktivis komunis dan sosialis, dengan Semaoen sebagai salah satu tokohnya.
Pada awalnya, partai ini dikenal sebagai "Partai Komunis Hindia" dan kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924.
PKI dipengaruhi oleh pemikiran Marxisme-Leninisme dan bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak buruh, petani, dan kelas pekerja.
2. Perjuangan Melawan Kolonialisme
Selama masa penjajahan Belanda, PKI aktif dalam perjuangan melawan penjajah. Mereka terlibat dalam berbagai protes dan pemogokan buruh, serta berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Anggota PKI seperti Musso dan Tan Malaka adalah tokoh yang berpengaruh dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
3. Masa Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, PKI menjadi salah satu partai politik yang kuat di dalam pemerintahan.
Mereka memiliki perwakilan dalam Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) dan mendukung pemerintahan Presiden Sukarno. Pada saat itu, PKI adalah partai yang juga memiliki sayap militer yang dikenal sebagai "Tentara Rakyat Indonesia" (TRI).
4. Konflik Ideologis
Dalam beberapa tahun berikutnya, terjadi konflik ideologis antara PKI dan golongan yang lebih nasionalis serta agama, seperti Masyumi dan Nahdlatul Ulama (NU). Ketegangan politik ini mencapai puncaknya pada tahun 1965.
5. Pemberontakan PKI 1965
Pada tahun 1965, terjadi upaya kudeta yang diduga dilakukan oleh sebagian anggota PKI terhadap pemerintahan Soekarno. Namun, upaya ini gagal, dan pemberontakan tersebut diikuti oleh serangkaian peristiwa kekerasan dan pembunuhan massal terhadap anggota PKI dan pendukungnya.
Peristiwa ini dikenal sebagai "Peristiwa 1965" atau "Gerakan 30 September." Akibatnya, PKI dinyatakan ilegal dan dilarang di Indonesia.
G30S PKI ialah sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia pada tanggal 30 September 1965. Jenderal yang selamat dari Tragedi G30S/PKI adalah Jenderal Abdul Haris Nasution.
Pada malam peristiwa G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965, Jenderal Nasution berhasil menghindari upaya penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anggota Gerakan 30 September yang terkait dengan PKI.
6. Masa Orde Baru
Setelah pemberontakan tersebut, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan dan mendirikan rezim Orde Baru. PKI dilarang secara resmi, dan anggotanya menjadi sasaran penindasan politik dan represi selama puluhan tahun.
7. Pasca-Reformasi
Setelah jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998 dan era reformasi, larangan terhadap PKI dicabut, dan sejumlah kelompok yang mengklaim sebagai penerus PKI muncul di Indonesia. Namun, PKI tidak pernah mendapatkan kembali status politik yang signifikan seperti masa lalu.
Pada akhirnya, pemberontakan yang diduga dilakukan oleh sebagian anggota PKI pada tahun 1965 mengakibatkan larangan resmi terhadap partai tersebut, dan PKI dianggap ilegal di Indonesia.
Mengutip jurnal “Memori Trauma dalam Film G30S/PKI: Sebuah Interpretasi Teologis” oleh John C. Simon, melalui upaya menganalisis film Pengkhianatan G30S/PKI kita menangkap pesan moral tentang kebudayaan yang mencekam dari sebuah masyarakat yang sekian lama mengidap luka luka sejarah yang kronis dan traumatik.
Sejarah ini merupakan bagian integral dari sejarah politik Indonesia yang beragam. Meskipun partai ini telah dibubarkan dan dilarang, pengaruhnya masih terasa dalam dinamika politik dan sejarah Indonesia hingga saat ini.
Sejarah PKI adalah cerminan dari kompleksitas politik Indonesia dan dinamikanya selama puluhan tahun. Meskipun PKI telah lama tidak ada dalam bentuknya yang dulu, dampaknya masih terasa dalam perkembangan politik dan sosial Indonesia saat ini.
Mengetahui lebih dalam tentang pengertian, tujuan, tokoh-tokoh yang berperan, dan peristiwa pemberontakan PKI membantu kita memahami perjalanan sejarah yang memunculkan berbagai perubahan dan tantangan bagi bangsa ini.
Sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya dan politik, kita dapat mengambil pelajaran berharga dari sejarah PKI untuk membangun masa depan yang lebih stabil dan harmonis, sambil menghindari konflik dan pertikaian yang mungkin terulang.
Editor: Sari