Sejarah Papeda, Lengkap dengan Resepnya

Papeda (Foto: Freepik.com)

PARBOABOA - Papeda adalah makanan khas dari Papua, Indonesia, yang terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air hingga berbentuk seperti bubur kental. Makanan ini biasanya disajikan dengan lauk pauk dari ikan atau daging serta sayuran seperti kangkung atau ubi.

Papeda telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Papua selama berabad-abad. Sagu, bahan utama dalam pembuatan papeda, adalah tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Papua. Oleh karena itu, papeda menjadi makanan pokok bagi penduduk setempat.

Cara menyajikan papeda sangat sederhana, yaitu dengan menyiapkan sebuah mangkuk atau wadah besar yang berisi papeda dan lauk pauk. Biasanya, papeda disajikan dalam bentuk bola atau gumpalan yang kemudian dicelupkan ke dalam saus atau kuah yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bumbu rempah, bawang merah, cabai, dan air kelapa.

Meskipun sederhana, papeda memiliki rasa yang khas dan lezat. Tekstur yang kenyal dan rasanya yang agak bland atau hambar memungkinkan papeda untuk menjadi teman yang baik bagi makanan lain yang memiliki rasa yang kuat dan kaya.

Selain itu, papeda juga dikenal sebagai makanan yang sehat dan bergizi karena tidak mengandung gluten dan rendah kalori. Makanan ini juga dikenal sebagai sumber karbohidrat yang baik dan kaya akan serat.

Namun, papeda saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk penurunan ketersediaan sagu dan penggunaan tepung sagu yang lebih banyak untuk bahan industri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan keberlanjutan dalam produksi papeda dan mendukung usaha-usaha yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pangan di Papua.

Tak hanya sebagai salah satu warisan kuliner Nusantara yang khas, papeda juga menyimpan sejarah yang menarik, loh. Bagaimana sih sejarahnya? Yuk, ikuti ulasan berikut ini!

Sejarah Papeda

Tepung Sagu (Foto:Freepik.com)

Masyarakat Papua begitu menghormati sagu lebih dari sekadar makanan lezat. Suku-suku di Papua mengenal mitologi sagu dengan kisah penjelmaan manusia.

Bagi masyarakat Raja Ampat, sagu dianggap sebagai sesuatu yang begitu istimewa. Inilah sebabnya, saat memanen sagu mereka acap menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur serta penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga di sana.

Papeda juga kerap menjadi salah satu hidangan pada upacara adat Papua, yakni Watani Kame. Upacara tersebut dilakukan sebagai tanda berakhirnya siklus kematian seseorang. Nantinya, papeda akan dibagikan paling banyak kepada relasi yang sangat membantu pada upacara Watani Kame tersebut.

Tak hanya sekedar makanan biasa, makanan khas ini juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, loh. Papeda memiliki nutria esensial seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan lain-lain.

Dalam 100 gram sagu, terkandung energi sebesar 209 kkal, protein 0,3 gram, karbohidrat 51,6 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 13 miligram, dan zat besi 0,6 miligram. Tak hanya itu, pada tepung sagu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram, dan vitamin C 0 miligram.

Berdasarkan kandungan tersebut, rutin mengkonsumsi papeda dipercaya bisa meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, serta mengurangi resiko terjadinya kanker usus, dan membersihkan paru-paru.

Namun sayangnya, makanan tradisional yang satu ini mulai sulit ditemukan, bahkan di daerah asalnya. Serta sudah jarang hidangkan untuk makanan sehari-hari. Tapi jangan khawatir, karena kamu dapat membuatnya sendiri di rumah dengan resep papeda yang telah dirangkum oleh Parboaboa di bawah ini.

Resep Papeda

Papeda (Foto:Freepik.com)

Berikut adalah resep untuk membuat papeda:

Bahan-bahan:

  • 500 gram tepung sagu
  • Air secukupnya (sekitar 2-3 liter)
  • Garam secukupnya

Cara Membuat:

  • Campurkan tepung sagu dengan air dalam mangkuk besar. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan dan tepung tercampur dengan air dengan baik.
  • Tuangkan campuran tepung sagu dan air ke dalam panci besar yang telah dipanaskan di atas api sedang.
  • Aduk campuran tepung sagu dan air secara terus-menerus hingga berbentuk seperti bubur kental. Pastikan tidak ada gumpalan dalam adonan.
  • Tambahkan garam secukupnya dan aduk rata.
  • Masak adonan papeda dalam panci yang telah ditutup dengan api kecil selama sekitar 30-40 menit hingga matang sempurna dan teksturnya kenyal.
  • Setelah matang, angkat papeda dari panci dan siap disajikan dengan lauk pauk dan sayuran.
  • Papeda biasanya disajikan dengan lauk pauk dari ikan atau daging yang telah diolah dengan berbagai cara seperti dibakar, digoreng atau direbus. Saus atau kuah yang disajikan dengan papeda biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti bumbu rempah, bawang merah, cabai, dan air kelapa.
Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS