PARBOABOA, Siantar - Saat ini, permainan bulu tangkis sedang marak jadi perbincangan publik. Hal itu disebabkan oleh tim bulu tangkis Indonesia yang sudah melalui banyak pertandingan seperti Tokyo 2020, piala Uber dan Thomas 2020, PON Papua 2020 dan akan bertanding di Denmark Open 2021.
Alhasil, permainan ini menjadi sangat populer saat ini. Secara harfiah, olahraga ini memang berisi gerakan menangkis bulu angsa yang dirangkai sedemikian rupa dan disebut dengan istilah cock. Olahraga satu ini dikenal juga dengan istilah badminton, dan di Indonesia lebih familiar disebut dengan istilah bulu tangkis.
Asal-usul bulu tangkis diperkirakan berkembang pertama kali di zaman Cina kuno lewat permainan jianzi. Jianzi merupakan permainan sederhana yang menggunakan shuttlecock dan kekuatan kaki.
Aturan permainan ini adalah menjaga agar shuttlecock tetap berada di udara selama mungkin dan tidak jatuh ke tanah. Pemain dilarang menggunakan tangan dan hanya diperbolehkan memakai kaki.
Selain di Cina, olahraga bulu tangkis juga dipercaya berkembang lewat permainan battledores yang populer di Inggris tempo dulu. Permainan ini menggunakan sebuah tongkat pemukul untuk menjaga shuttlecock tetap berada di udara dan tidak jatuh ke tanah.
Olahraga bulu tangkis yang dimainkan secara kompetitif menggunakan net mulai muncul di abad 19 di Pune, India. Dahulu, kota Pune disebut sebagai Poona, karena itu permainannya juga disebut sebagai poona pada masa itu.
Sekitar tahun 1850, poona kemudian dibawa ke Inggris oleh para tentara Kerajaan Inggris yang saat itu menjajah India. Kemudian di tahun 1860, permainan yang awalnya disebut poona atau battledores ini mulai disebut sebagai badminton. Penyebutkan ini dilakukan setelah permainan tersebut digelar di Badminton House milik Duke de Beaufort di Gloucestershire, Inggris.
Sejak saat itu, permainan badminton menjadi populer dan mengalami perkembangan pesat. Badminton atau bulu tangkis ini kemudian dibawa oleh orang-orang Belanda dan akhirnya masuk ke Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1934, didirikan International Badminton Federation (IBF), sebuah organisasi yang mengatur kegiatan badminton di tingkat internasional.
Kemudian, Indonesia mulai mendirikan organisasi Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada 5 Mei 1951. Indonesia kemudian resmi menjadi anggota IBF pada tahun 1953.
Setelah pembentukan PBSI, kongres pertama PBSI digelar untuk membahas aturan dan arah bulu tangkis di Indonesia. Setelah PBSI berdiri, olahraga ini berkembang pesat di Indonesia. Banyak turnamen tingkat internasional yang diikuti. Para atletnya pun sering membawa gelar juara.
Bahkan, Indonesia menjadi negara yang cukup sering menjuarai kompetisi bergengsi, salah satunya adalah All England. Secara keseluruhan, ada 48 gelar yang dibawa pulang oleh atlet Indonesia dari turnamen tersebut hingga menduduki peringkat keempat dengan gelar terbanyak.
Saat ini, Indonesia masih disegani dalam olahraga bulu tangkis internasional. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis termegah di dunia, yakni HSBC BWF World Tour Finals 2021.
Editor: -