PARBOABOA, Jakarta - Tindakan Israel menyerbu RS Al-Amal di Gaza, menjadi saksi pelanggaran terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ).
Rumah sakit yang terletak di Kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, rusak parah pasca serbuan tentara Israel pada Rabu (31/1/2024).
Tak hanya bangunan fisik rumah sakit yang hancur, para pasien juga terpaksa mendapatkan perawatan di halaman rumah sakit dengan peralatan terbatas.
Sebelum penyerbuan, Israel terlebih dahulu mengepung fasilitas kesehatan (faskes) itu selama 10 hari dengan tank-tank mereka.
Saat pengepungan terjadi, militer Israel terus menembakkan drone dan senapan mesin yang menyebabkan tujuh orang tewas.
Hancurnya RS Al Aman menambah daftar panjang kerusakan yang terjadi di Palestina.
Berdasarkan informasi terkini dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan, WHO, dan pemerintah Palestina per Minggu (28/1/2024), serangan Israel merusak 360.000 rumah di Gaza.
Tercatat sekitar 378 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, 122 ambulans, dan 221 tempat ibadah juga terdampak.
Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu juga merenggut 26.900 warga Palestina dan melukai 65.949 korban.
Pelanggaran Terhadap Keputusan ICJ
Penyerangan terhadap RS Al-Amal menjadi bukti konkret, Israel telah melanggar keputusan ICJ.
Putusan yang dikeluarkan pada Jumat (26/1/2024) atas gugatan Afrika Selatan, menuntut Israel untuk mengambil langkah mencegah terjadinya genosida di Gaza.
ICJ memberi waktu satu bulan kepada Israel untuk melaporkan pencegahan genosida tersebut.
Putusan itu juga mengharuskan Israel membuka pintu bantuan kemanusiaan bagi warga.
Namun, Perdana Menteri Israel, Netanyahu, bersikukuh akan melanjutkan perang hingga mencapai kemenangan mutlak, semua sandera dibebaskan, dan Gaza tidak lagi menjadi ancaman Israel.
Daftar Panjang Serangan Israel ke Rumah Sakit di Palestina
Serangan terhadap RS Al-Amal hanyalah satu dari serangkaian tindakan brutal Israel terhadap fasilitas kesehatan di Palestina.
Direktur WHO untuk Mediterania Timur, Dr Ahmed Al-Mandhari, menyebut setidaknya 15 dari 35 rumah sakit di Palestina hanya dapat beroperasi secara terbatas.
Pada Jumat (19/1/2024), kejadian serupa juga pernah terjadi di RS Nasser dengan korban jiwa sekitar 30 orang.
Sebelum itu, bom Israel juga meluluhlantakan RS Al Ahli Al Arabi dengan 500 korban jiwa pada Selasa (17/10/2022).
RS Al Ahli Al Arabi juga pernah di bom Israel pada Selasa (17/10/2023) lalu yang menewaskan setidaknya 500 orang dalam insiden tersebut.
Bombardir Israel menyebabkan ribuan warga dan nakes di RS Al Quds pada Minggu (29/10/2023) harus mengevakuasi diri.
Bahkan, Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza juga pernah menjadi sasaran serangan udara Israel pada Senin (20/11/2023) lalu.
Dalam serangan tersebut, setidaknya 12 orang tewas dan 200 pasien sempat dievakuasi ke RS Nasser sebelum faskes itu juga dibom.
Tak hanya itu, RS Persahabatan Turki-Palestina, RS Al-Shifa, dan beberapa rumah sakit lain juga mengalami nasib serupa.
Editor: Atikah Nurul Ummah