PARBOABOA – Revenue adalah salah satu konsep utama yang menjadi fokus perhatian para pengusaha. Bukan hanya sekadar mengukur pemasukan, tetapi juga menjadi kunci sukses dalam meningkatkan keuntungan bisnis.
Mengutip dari buku Pelaporan Keuangan Sesuai Prinsip Ekonomi dan Akuntansi karya Michell Suharli, revenue adalah suatu aliran pendapatan dari uang pelanggan yang menjadi sumber keuangan utama bagi setiap bisnis.
Bagi sebuah perusahaan, hal ini bukan hanya sekadar angka saja, melainkan indikator kinerja yang menggambarkan seberapa baik perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka.
Dengan kata lain, semakin besar revenue, semakin besar pula potensi keuntungan yang diperoleh. Sehingga dana yang dihasilkan dapat digunakan untuk menutup biaya operasional, membayar gaji karyawan, dan mendukung pertumbuhan bisnis.
Lantas, apa itu revenue dan apa perbedaannya dengan income? Simak ulasan selengkapnya yang telah Parboaboa rangkum berikut ini!
Pengertian Revenue
Berdasarkan ilmu ekonomi, revenue artinya adalah nilai maksimal yang dikelola individu dalam periode tertentu dengan asumsi bahwa kondisinya akan kembali ke titik awal pada akhir periode tersebut.
Poin penting yang menjadi fokus revenue adalah perubahan yang diantisipasi pada akhir periode, yang sebagian besar harus mencapai sebuah keuntungan dan dapat meminimalisir kerugian.
Pengertian Revenue Menurut Para Ahli
Menurut pandangan Ikatan Akuntan Indonesia, revenue artinya adalah suatu penghasilan yang muncul akibat dari pelaksanaan aktivitas entitas yang umumnya dikenal dengan berbagai istilah berbeda, seperti penjualan, penghasilan dari pemberian jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Harnanto (2019:102) menjelaskan bahwa revenue adalah hasil dari peningkatan atau pertumbuhan aset dan penurunan atau pengurangan liabilitas perusahaan yang timbul sebagai hasil dari operasi atau pemberian barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen, khususnya.
Pandangan Sochib (2018:47) tentang arti revenue adalah pendapatan atau aliran masuk aktiva yang timbul dari pengiriman barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu.
Sementara Antonio (2001:204) mendefinisikan revenue sebagai suatu peningkatan dalam aset atau penurunan dalam liabilitas, atau kombinasi keduanya, selama periode yang ditentukan oleh pernyataan pendapatan yang berasal dari investasi yang sah dan mendatangkan keuntungan, seperti manajemen rekening investasi terbatas.
Kieso, Warfield, dan Weygandt berpendapat bahwa arti revenue adalah pendapatan atau aliran kas masuk dari aset atau penyelesaian kewajiban yang timbul dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, dan aktivitas mencari laba lainnya yang merupakan operasi utama atau signifikan selama suatu periode.
Jenis-jenis Revenue
Secara umum, terdapat tiga jenis revenue yang wajib dipahami oleh para palaku bisnis, di antaranya:
1. Revenue Total
Total revenue adalah pendapatan keseluruhan dari perkalian harga dan jumlah barang. Ini dapat berubah sesuai dengan perubahan harga dan jumlah barang yang terjual, yang tercermin dalam kurva permintaan.
2. Revenue Marginal
Marginal revenue adalah kenaikan atau penurunan penerimaan akibat perubahan satu unit produksi. Ini membantu menilai dampak perubahan jumlah barang atau jasa yang dijual terhadap pendapatan.
3. Average Revenue
Average revenue yaitu rata-rata pendapatan dari setiap pengguna atau pelanggan. Biasanya digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan meramalkan pertumbuhan masa depan.
Fungsi Revenue
Berikut ini dijelaskan beberapa fungsi revenue dalam dunia bisnis, di antaranya:
1. Menarik Investor
Salah satu fungsi utama dari revenue adalah untuk menarik investor. Bisnis yang berhasil dan stabil cenderung menarik investor yang tertarik untuk menyuntikkan modal tambahan ke dalamnya.
2. Mempertahankan Kelangsungan Bisnis
Pendapatan yang dikelola dengan baik membantu menjaga kelangsungan bisnis dengan cara menghindari keputusan gegabah, seperti penjualan aset atau pemberian lisensi, yang dapat mempengaruhi stabilitas perusahaan.
3. Strategi Bisnis yang Efektif
Konsep pendapatan yang dipahami dengan baik dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi bisnis yang efektif. Dengan memiliki aliran dana yang berkelanjutan, perusahaan dapat merencanakan strategi yang lebih baik untuk pertumbuhan bisnis.
4. Fokus pada Bisnis Inti
Pendapatan yang stabil memungkinkan pelaku bisnis untuk lebih fokus pada layanan inti mereka tanpa perlu khawatir tentang masalah keuangan yang mendesak.
5. Pencapaian Omset dan Keuntungan
Dengan mengelola pendapatan dengan baik, perusahaan dapat mencapai omset dan keuntungan yang jelas.
Misalnya, dengan menyewakan aset atau memberikan layanan tambahan kepada pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya secara signifikan.
Faktor yang Mempengaruhi Revenue
Pendapatan atau revenue memiliki dampak signifikan pada stabilitas keuangan perusahaan. Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitasnya, penting untuk menjaga pendapatan agar tetap untung dan terhindar dari kerugian.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan atau revenue sebuah perusahaan, di antaranya:
- Penjualan produk dan layanan perusahaan.
- Tingkat suku bunga.
- Nilai tukar mata uang.
- Harga produk dan layanan yang dijual.
- Ragam produk dan layanan yang tersedia untuk konsumen.
- Kebijakan pengembalian dan penggantian barang.
- Penawaran diskon pada produk dan layanan perusahaan.
- Strategi promosi digital melalui situs web dan media sosial.
- Jumlah pengunjung di platform media sosial.
Perbedaan Revenue dan Income
Terdapat tiga perbedaan antara revenue dan income dilihat dari beberapa aspek, di antaranya:
1. Defenisi
Dalam ilmu ekonomi, istilah income seringkali dianggap sebagai sinonim dari pendapatan kotor atau revenue. Namun, dalam konteks akuntansi, income memiliki makna yang berbeda dari revenue.
Income adalah surplus dari revenue setelah memperhitungkan biaya yang tidak dapat dihindari untuk memperoleh pendapatan di masa mendatang (expired cost).
Secara umum, income adalah pendapatan bersih yang tersisa setelah mengurangkan beban biaya, sementara revenue merujuk pada pendapatan kotor sebelum mengurangkan beban biaya. Revenue sering disebut juga sebagai total omzet penjualan.
2. Asal Pendapatan
Revenue berasal dari pendapatan perusahaan yang terdiri dari pendapatan operasional, seperti penjualan dan pendapatan dari jasa, serta pendapatan non-operasional, seperti bunga, dividen, dan royalti.
Di sisi lain, income merupakan jumlah pendapatan perusahaan yang telah dibersihkan dari pajak, biaya pokok penjualan, dan biaya operasional bisnis. Oleh karena itu, istilah ini sering dikenal sebagai laba bersih perusahaan.
3. Mode Perhitungan
Perhitungan revenue hanya melibatkan penjumlahan seluruh komponen biaya atau penerimaan. Sementara income memiliki dua metode perhitungan, yaitu gross profit dan net profit.
Gross profit dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP). Sedangkan untuk net profit, gross profit dikurangkan dengan biaya tidak langsung yang terkait dengan kegiatan produksi.
Biaya tidak langsung ini mencakup biaya promosi, pajak, dan berbagai biaya lainnya yang harus dikeluarkan agar produk atau jasa dapat diterima oleh konsumen secara luas.
Rumus Menghitung Revenue
Terdapat tiga perhitungan yang harus digunakan khusus dalam rumus revenue adalah sebagai berikut:
1. Revenue Total (RT)
Rumus ini merujuk pada perhitungan dasar yang melibatkan total pendapatan. Rumusnya sederhana, yaitu
Total Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Produksi
2. Average Revenue (AR)
Rumus kedua adalah dengan menghitung pendapatan rata-rata per produk, yang dapat ditemukan dengan membagi total pendapatan oleh jumlah produk yang terjual, atau menggunakan rumus:
AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual
3. Revenue Marginal (RM)
Cara terakhir adalah dengan rumus untuk menghitung pendapatan tambahan yang diperoleh dari penjualan unit tambahan barang. Rumus yang dapat digunakan adalah:
Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual
Demikian informasi seputar revenue, lengkap dengan pengertian, jenis, fungsi, faktor, dan perbedaannya dengan income. Untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, pentig untuk memahami revenue dengan baik dan bila perlu berkonsultasi dengan pakarnya.