PARBOABOA, Simalungun- Tak banyak yang mengenal cabang olahraga (cabor) Petanque (dibaca Petang, red). Olahraga asal Perancis yang mulai diperkenalkan sejak 1907.
Petanque, merupakan permainan melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonet. Dimana kaki pelempar harus berada dalam lingkaran kecil yang sudah ditentukan.
Jarak lemparan dari bola kayu dengan pelempar, berkisar enam sampai sepuluh meter.
Dari cabor tersebut, Rohana Seprida Purba asal Simalungun berhasil menorehkan prestasi dengan menyebet dua medali dalam Pekan Olahraga Provinsi Sumatra Utara (Propovsu) 2022.
Ia merupakan salah satu atlet dari 9 atlet yang mendapatkan 10 emas.
Bahkan, Rohana mampu meraih dua medali emas untuk kategori single woman dan shooting woman.
Perempuan kelahiran 1998 ini menuturkan dirinya memulai menggeluti olahraga Petanque sejak 2017, saat masih mengikuti pendidikan di Universitas STOK Bina Guna, Medan.
"Awal-awal tidak tahu seperti apa Petanque, jadi ikutlah organisasi Petanque di kampus karena fasilitasnya lengkap," ujarnya kepada Parboaboa, Sabtu (11/2/2023)
Lama kelamaan, Rohana mengaku tertarik dengan Petanque. Pasalnya, olahraga tersebut membuat dirinya mampu melatih mental dan konsentrasi dalam menstabilkan diri sendiri.
"Asyiknya main petanque itu gimana yah, main petanque itu nyantai karena unsur permainannya kental sehingga kita enjoy memainkannya. Dan di saat bersamaan sebenarnya kita berolah raga," tuturnya.
Bola besi dengan berat mulai dari 770-780 gram menjadi favorit Rohana.
"Pemilihan bobot bola besi ini juga disesuaikan dengan gaya melempar, ukuran telapak tangan dan kekuatan sang atlet," ucapnya.
Tampil dalam kondisi tidak fit
Saat mengikuti Propovsu 2022 yang dilaksanakan di lapangan Petanque Kampus STOK Bina Guna, Senin (31/10/2022), Rohana mengaku kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
"Saya lagi demam di situ, karena saya sering pilek-pilek saat perjalanan jauh, belum lagi pergantian cuaca, saya sering begitu," ujarnya.
Kondisi tersebut, lanjut Rohana, karena seminggu sebelum pemusatan latihan akhir untuk Propovsu, ia juga ikut serta dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Petanque di Banten pada 15 Oktober 2022.
Event tersebut merupakan ajang uji coba dan pemusatan latihan daerah (Pelatda) yang diperhitungkan di level nasional.
Dalam event Kejurnas yang diikuti 19 provinsi ini, dirinya bersama rekan-rekan menyumbangkan 3 perak untuk kategori single women, shooting women, dan double women.
Sementara, dalam event Propovsu, kontingen Simalungun berhasil memenangkan nomor single woman atas nama dirinya setelah mengalahkan Cinthami Rahmadhani atlet asal Binjai yang harus puas dengan medali perak.
Poin yang diraih Rohana 18, sedangkan Cinthami 8. Saat partai final, Rohana mengaku sempat tak konsentrasi.
"Di awal event saya lemas kali, bahkan sempat kalah sekali di grup, masuk sebagai runner up dibabak penyisihan, saya bahkan sempat pesimis melangkah jauh," tuturnya
Namun, Rohana, yang saat ini bekerja sebagai guru honorer di SMA Negeri 1 Simalakuta menuturkan titik balik yang dimiliki berada di babak semifinal.
"Apalagi saya jumpa dengan teman saya sendiri (Cinthami,red) difinal, sesama atlet Pelatda di Banten, jadi saya makin enjoy," ucapnya.
Ia menjelaskan proses pemulihan dan perhatian penuh di berikan para kontingen Simalungun dari cabor lain serta sang pelatih, Ridwan sangat membantu dirinya sehingga mampu memberikan yang terbaik.
Lanjutnya, dia juga berhasil menyabet emas di kategori shooting woman. Dimana emas kedua yang dipersembahkan warga Huta Gajah Pokki Nagori Pematang Purba Kabupaten Simalungun itu memprediksi bakal menghadapi seniornya dan sesama atlet Pelatda KONI, Yuyun Danaty Manulang dari Serdang Bedagai.
Hasilnya pun sangat mencolok. Rohana pastikan emas kedua usai raih 30 poin, terpaut jauh dari Yuyun dengan 8 poin dan harus puas atas medali perunggu.
Raihan ini membuat Rohana satu-satunya atlet meraih 2 emas dari nomor perorangan. Ini mampu memenuhi target kontingen Petanque Simalungun di Porprovsu 2022 ini.
“Ditargetkan 2 emas dan memang saya prediksi dari dua nomor ini yang saya ambil (menangkan),” terang Rohana.
Minim perhatian Pemkab
Meskipun sudah mengharumkan nama Simalungun, namun dikatakan Rohana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun kurang memberikan perhatian terhadap para atlet yang berprestasi Petanque.
“Saya belum melihat apa saja bantuan pemerintah bagi para atlet. Memang dengar-dengar akan ada tali asih sebesar Rp5 juta untuk yang medali emas. Tapi itu sudah beberapa bulan yang lalu. Kalau begini terus, sebaiknya dipercepat aja soalnya akan membuat semangat untuk atlet itu sendiri,” ujar Rohana.
Lebih lanjut, ia berharap Pemkab Simalungun segera menyelesaikan rencana pembangunan Sport Center yang akan dibangun di sekitar komplek Sekretariat KONI Simalungun, Jalan Asahan, Batu 7, Kecamatan Siantar.
"Harusnya diselesaikan, karena para atlet sudah lama menuntut hak kami agar semakin berprestasi, apalagi kami juga dipermudah atas administrasi kami sebagai pegawai negeri sipil (PNS),” tuturnya.
Baginya, hal itu akan membantu kejelasan pekerjaan yang akan diterima para atlet di masa pensiun. Sebab, pada hakikatnya para atlet agar memiliki masa depan lebih baik dan bisa memotivasi atlet-atlet sekarang.
Walaupun dirinya mengetahui syarat atlet yang ingin menjadi PNS ditentukan berdasarkan penilaian Kemenpora. Atlet berprestasi dipertimbangkan memenuhi syarat untuk diangkat jadi PNS.
"Ada kejelasan pekerjaan saja bagi atlet yang berprestasi di masa pensiun, sebab kami sudah mengharumkan nama daerah sendiri, kampung kami sendiri," pungkasnya.