Kiper Timnas Belgia, Thibaut Courtois, protes keras terhadap badan pengatur sepakbola, yang disebutkannya, tidak peduli terhadap para pemain, dan memperlakukannya seperti robot dalam kalender sepakbola yang padat.
Penjaga gawang Real Madrid itu bermain untuk Belgia dalam dua pertandingan di UEFA Nations League 2021 selama jeda internasional pekan ini.
Usai Belgia kalah 1-2 dari Italia dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga UEFA Nations League, pada Minggu malam WIB, 10 Oktober 2021, Courtois berkomentar sangat kritis terhadap ajang tersebut dan juga UEFA.
"Ini hanya permainan uang dan kami harus jujur tentang itu. Untuk UEFA, ini adalah ekstra dan ini adalah permainan ekstra karena disiarkan di TV. Tentu saja semua orang ingin bermain, tapi lihatlah seberapa banyak kedua tim berubah," kata Courtois, seperti dikutip ESPN.
"Jika berada di final, akan ada pemain lain yang bermain. Hal ini menunjukkan bahwa kami terlalu banyak bermain," ujarnya.
Dalam duel kontra Italia, Belgia tidak menurunkan Eden Hazard dan Romelu Lukaku, karena mengalami masalah pada kebugaran, selepas tampil dalam kekalahan dari Prancis, pada pertandingan semifinal.
"Tahun depan kami memiliki Piala Dunia, pada bulan November, kami harus bermain sampai tahap akhir hingga Juni lagi," jelas Courtois.
"Kami bisa saja cedera. Tidak ada yang peduli dengan para pemain. Pada bulan Juni, setelah musim yang panjang, Anda harus memainkan empat pertandingan Nations League, baru kemudian Anda mendapatkan libur dua pekan," sambungnya.
Kalender internasional pun saat ini tengah diwacanakan untuk berubah, dengan FIFA mempertimbangkan mengadakan Piala Dunia setiap dua tahun sekali, meskipun wacana ini ditentang oleh UEFA.
"Mereka melawan Liga Super tetapi melakukan hal yang sama, mereka melakukan permainan ekstra, mereka membuat trofi ekstra, Liga Konferensi atau apapun namanya. Jadi, sama saja," ucap Courtois.
"Mereka marah tentang tim yang menginginkan Liga Super tetapi mereka tidak peduli dengan para pemainnya, mereka hanya peduli dengan kantong mereka," tuturnya.
"Sekarang, Anda mendengar bahwa mereka Piala Eropa dan Piala Dunia setiap tahun, kapa kita akan beristirahat? Tidak pernah. Pada akhirnya pemain top akan cedera, dan cedera, dan cedera. Kami bukan robot," tegasnya.