Pilkada Jabar 2024: Panggung Pertarungan Para Artis

Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka (Foto:Inastagram/@riekediahp)

PARBOABOA, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (pilkada) seringkali diwarnai oleh kehadiran artis dalam negeri.

Beberapa di antara mereka bahkan memutuskan untuk meninggalkan dunia hiburan demi fokus terjun ke dunia politik.

Para artis yang mengikuti pilkada memiliki tujuan yang beragam; ada yang bercita-cita menjadi kepala daerah, dan ada juga yang berniat menjadi legislator daerah.

Salah satu daerah dengan jumlah artis terbanyak yang terjun ke politik adalah Jawa Barat.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena daerah Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, merupakan tempat yang strategis untuk mendapatkan suara dan menjadi pusat peta politik nasional.

Daerah tersebut akhirnya digunakan oleh partai-partai sebagai representasi dalam pemilihan umum (pemilu).

Deretan artis yang masuk bursa pemilu dan Pilkada 2024 di Jawa Barat.

1. Desy Ratnasari

Perempuan kelahiran 12 Desember 1973 ini adalah seorang penyanyi, aktris, pembawa acara televisi, dan politikus.

Desy lulus dengan gelar magister psikologi profesi dari Universitas Atma Jaya pada tahun 2010.

Sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN), ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan Jawa Barat IV untuk periode 2014-2019.

Pada Pilkada 2024, Desy menyatakan kesiapannya untuk ditugaskan oleh partai, bahkan siap beradu suara dalam pemilihan gubernur Jawa Barat.

2. Lucky Hakim

Lucky Hakim, lahir pada 12 Januari 1978, memulai kariernya di dunia hiburan sebagai aktor.

Lucky juga berasal dari PAN. Ia menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat VI pada periode 2014-2019.

Namun, pada 2018, PAN memecat Lucky karena tuduhan pencurian suara pada Pemilu 2014.

Meski begitu, ia terpilih sebagai wakil bupati Indramayu mendampingi Nina Agustina untuk periode 2021-2024, namun mengundurkan diri pada 2023.

Sebuah survei menunjukkan nama Lucky masih diingat oleh warga Indramayu.

3. Komeng

Komeng, dengan nama asli Alfiansyah Bustami, dikenal sebagai komedian, sutradara, dan penyiar radio.

Ia lulus dengan gelar S1 jurusan ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana Bekasi.

Pada Pemilu 2024, Komeng maju sebagai calon anggota DPD dari daerah pemilihan Jawa Barat.

Dengan foto nyelenehnya di kertas suara, Komeng terpilih dan menciptakan rekor sebagai calon senator Jawa Barat dengan suara terbanyak, meraih 5 juta suara.

4. Rieke Diah Pitaloka

Rieke, yang dikenal sebagai pemeran Oneng dalam serial "Bajaj Bajuri," lahir pada 8 Agustus 1974 dan telah lama berkiprah di dunia hiburan.

Ia menyelesaikan studi doktoral dalam program ilmu komunikasi di Universitas Indonesia.

Awalnya kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rieke pindah ke Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan(PDIP).

Pada periode 2009-2014, Rieke menjabat sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat II, dan pada periode berikutnya terpilih kembali di dapil Jawa Barat VII.

Dengan pengalaman dan pendidikan yang tinggi, Rieke dipercaya oleh Megawati Soekarnoputri untuk maju dalam Pilgub Jabar 2024.

5. Dede Yusuf

Nama Dede Yusuf kini lebih dikenal dalam dunia politik dibandingkan dunia hiburan.

Ia menjabat sebagai anggota DPR dari PAN pada periode 2004-2009 dan sebagai wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan pada periode 2018-2013.

Pada tahun 2013, Dede beralih ke Partai Demokrat dan mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat.

Pada 2014, ia terpilih kembali sebagai anggota DPR dari dapil Jawa Barat II.

Tahun ini, Dede mengungkapkan bahwa dirinya diperintahkan untuk maju dalam Pilkada Jabar, namun ia tidak bisa karena merupakan caleg terpilih.

Banting Stir ke Politik

Menurut pengamat politik dari Formappi, Lucius Karus, pencalonan para selebritas sebagai anggota legislatif dan juga kepala daerah adalah strategi mudah bagi partai politik untuk mendulang suara demi memenangkan kontestasi..

Lucius menjelaskan bahwa bagi partai politik yang berambisi besar untuk meraih kemenangan, baik dalam pemilihan kepala daerah maupun kursi di DPR, mengusung figur yang memiliki potensi terpilih adalah pilihan yang lebih baik.

"Daripada mengangkat kader sendiri yang nilai jualnya sangat sulit," ujarnya kepada PARBOABOA pada Selasa (16/07/2024).

Namun, calon dari kalangan artis sering kali tidak cukup menonjol dibandingkan dengan anggota lain yang berasal dari non-artis, terutama dalam menyampaikan gagasan mereka di parlemen.

Publik sebenarnya dirugikan dengan kehadiran artis sebagai calon legislatif karena kemampuan mereka dalam bidang politik atau legislasi masih kurang memadai.

“Kemampuan mereka di bidang menyanyi, bermain film, atau melawak mungkin tinggi, tetapi kapasitas sebagai politisi atau legislator masih belum memadai. Menjadi anggota legislatif tidak bisa instan,” imbau Lucius Karus..

Sementara itu, menurut pengamat, politik Ujang Komarudin, kepopuleran seringkali tidak berbanding lurus dengan elektabilitas.

Para artis juga harus mempersiapkan kebutuhan finansial untuk mendukung kegiatan kampanye dan harus bekerja lebih keras dalam menyapa masyarakat.

Namun, jelasnya, hal ini berbeda dengan Rieke Diah Pitaloka dan Dede Yusuf.

Menurutnya, keduanya memiliki kelebihan karena sudah lama terjun dalam dunia politik.

Selain itu, kinerja politik yang sudah dilakukan oleh kedua politisi ini dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya di daerah pemilihan masing-masing.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS