PARBOABOA, Pematangsiantar – Suatu perusahaan memiliki peran yang sangat penting bagi suatu negara. Sebab peran tersebut, perusahaan harus memiliki kinerja yang baik agar berkembang menjadi perusahaan yang besar.
Sebagian orang pasti sudah mengetahui nama perusahaan-perusahaan terbesar yang ada di Indonesia. Perusahaan ini cukup terkenal karena memiliki citra yang bagus. Oleh karena itu, banyak orang yang berbondong-bondong ingin bekerja diperusahaan tersebut.
Ingin tahu perusahaan terbesar apa aja yang ada di Indonesia? Yuk simak!
1. Bank Central Asia (BCA) (Kapitalisasi: Rp761,84 Triliun)
Bank milik Djarum Group ini menjadi perusahaan terbesar pertama di Indonesia. Mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang tinggi, BCA menjadi bank yang dipercaya selama bertahun-tahun oleh nasabah di Indonesia. hal itu menjadikannya sebagai bank swasta terbesar di negeri ini.
2. Pertamina (Kapitalisasi: Rp714,28 Triliun)
Masyarakat Indonesia tentunya tidak asing lagi dengan Pertamina. Perusahaan besar ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah berdiri sejak 1957. Pertamina bergerak di bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Sebagai perusahaan besar, Pertamina membukukan penjualan dan laba bersih hingga triliunan rupiah, lho. Tahun 2020 lalu, Pertamina berhasil meraih laba bersih Rp14 triliun. Bisnisnya tetap berjalan lancar meski sedang pandemi.
3. BRI (Kapitalisasi: Rp485,98 Triliun)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) termasuk salah satu perusahaan perbankan dengan prinsip kerakyatan terbesar di Indonesia berikutnya. Perusahaan perbankan BUMN ini merupakan bank tertua di Indonesia yang didirikan pada 1896. Dengan menargetkan nasabah hingga ke daerah pelosok, membuat BRI diandalkan oleh para petani, nelayan, hingga pelaku UMKM. Fokus BRI ada pada tabungan dan pemberian pinjaman berskala kecil. Pada tahun 2020 BRI berhasil meraih laba Rp18,65 triliun.
4. Telkom Indonesia (Kapitalisasi: Rp412,1 Triliun)
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang telekomunikasi ini. PT Telekomunikasi Indonesia atau yang lebih akrab disebut Telkom Indonesia, selama berdiri sejak 1965, menyediakan jasa, informasi dan komunikasi, serta jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.
Perusahaan BUMN ini telah berhasil mencapai penjualan sebesar 9,2 miliar dolar AS, dengan aset 15,8 miliar dolar AS, dan keuntungan 1,3 miliar dolar AS. Sedangkan laba bersihnya mencapai Rp20,80 triliun pada 2020. Angka tersebut meningkat sebanyak 11,5 persen dari tahun lalu.
5. Bank Mandiri (Kapitalisasi: Rp304,50 Triliun)
Bank yang termasuk perusahaan BUMN ini merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang dilihat dari segi aset, pinjaman, serta deposit yang dimiliki. Penyaluran kreditnya di kuartal I-2021 mencapai Rp984,8 triliun. Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp17, 1 triliun sepanjang 2020.
6. Astra Internasional (Kapitalisasi: Rp259,09 Triliun)
Perusahaan terbesar selanjutnya adalah Astra Internasional, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki berbagai ruang lingkup kegiatan, di antaranya perindustrian, perdagangan umum, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, sampai jasa konsultasi. Tercatat pada 2020, laba bersih Astra International mencapai Rp16,16 triliun. Namun, laba tersebut mengalami penurunan sebesar 25,56 persen dari 1 tahun 2019 sebesar Rp21,71 triliun. Penurunan laba terutama disebabkan oleh pendapatan yang tergerus.
7. Bank Negara Indonesia (BNI) (Kapitalisasi: Rp129,14 Triliun)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menduduki peringkat tujuh sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Kapitalisasi pasar BNI mencapai Rp 129,14 triliun per Maret 2022.
BNI merupakan BUMN yang bergerak di bidang bank umum, dengan porsi kepemilikan saham terbesar dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 60%. Sementara, sisanya sebesar 40% dimiliki oleh pemegang saham publik, baik individu maupun institusi (domestik dan asing).
8. Gudang Garam (Kapitalisasi: Rp105,87 Triliun)
Perusahaan yang memiliki lahan tembakau terbesar di Kudus hingga 514 hektare ini, berdiri sejak tahun 1958. Gudang Garam hadir sebagai perusahaan yang memproduksi rokok. Produksinya laku keras di Indonesia. Gudang Garam memiliki anak perusahaan bernama Surya Mustika Nusantara dan Karyadibya Mahardhika, tapi kedua perusahaan itu sudah dibeli oleh perusahaan tembakau yang berasal dari Jepang. Tahun kemarin, Gudang Garam mengalami penurunan laba bersih. Di tahun 2019 mendapat Rp10,88 triliun, sedangkan di 2020 Gudang Garam Rp7,65 triliun.
9. Barito Pacific (Kapitalisasi: Rp83,22 Triliun)
Parusahaan ini dinamakan sebagai penghasil panas bumi ketiga di dunia. Didirikan sejak 1979 dan mejadi perusahan yang mempunyai nama yang besar di Indonesia. Kapitalisasi pasarnya juga memiliki angka yang cukup tinggi. Bisnis Barito Pacific berfokus pada industri dan eneergi, perusahaan ini juga melakukan diversifikasi usaha ke sektor properti. Tahun sebelumnya, perusahaan ini berhasil meraih laba sebesar Rp 1,38 triliun.
10. United Tractors (Kapitalisasi: Rp77,87 Triliun)
United Tractors merupakan anak usaha yang sangat berhasil karena bersama dengan perusahaan induknya Astra Internasional, berhasil masuk ke daftar perusahaan terbesar di Indonesia dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Didirikan pada tahun 1972, perusahaan ini fokus menyediakan alat-alat berat untuk keperluan berbagai industri.