PARBOABOA - Dalam praktik keagamaan Kristen, istilah "perpuluhan" seringkali menjadi perbincangan yang menarik untuk dibahas.
Sejumlah orang setuju, perpuluhan adalah hal yang wajib untuk diberikan kepada gereja sebagai bentuk ketaatan mendalam kepada Tuhan.
Sementara yang lainnya menganggap, ini merupakan aturan kaku dan membosankan untuk diikuti.
Lantas, apa sebenarnya makna dari perpuluhan dalam Alkitab, sehingga sering dianggap sebagai hal wajib dalam ajaran agama Kristen?
Untuk memahami lebih jelas, berikut Parboaboa sudah menjelaskan mengenai perpuluhan wajib atau tidak, lengkap dengan bagaimana cara menghitungnya dan perbedaannya dengan persembahan.
Apa itu Perpuluhan dalam Alkitab?
Persepuluhan atau perpuluhan adalah kegiatan memberikan sepersepuluh dari penghasilan kepada tempat ibadah.
Melansir dari Britannica, persepeluhan biasanya digunakan untuk mendukung pendeta, memelihara gereja, kegiatan sosial, membantu orang tidak mampu.
Meskipun menghadapi penolakan serius, perpuluhan adalah salah satu kewajiban saat agama Kristen menyebar ke seluruh Eropa.
Kala itu, tepatnya pada abad ke-8 hukum gerejawi memerintahkan untuk mengharuskan umatnya dalam memberikan persepuluhan, yang kemudian ditegakkan kembali melalui hukum sekuler pada abad ke-8.
Pada abad ke-10, tepatnya di Inggris, pembayaran persepuluhan menjadi suatu keharusan di bawah ancaman hukuman gerejawi oleh Raja Edmund I dan hukuman temporal oleh Raja Edgar.
Hingga akhirnya pada abad ke-11, Paus Gregorius VII mencoba mengendalikan penyalahgunaan persepuluhan dan melarang kepemilikan persepuluhan oleh orang awam.
Perpuluhan dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, perpuluhan adalah kewajiban yang perlu ditaati oleh setiap jemaat gereja sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.
Tak sedikit pula di beberapa gereja yang menekankan untuk setiap anggota membawa persepuluhan mereka, agar masuk surga.
Sampai saat ini, hal seperti itu masih cukup sering terjadi dan menjadi salah satu topik yang menyita perhatian sejumlah kalangan.
Kegiatan persepuluhan ini pun bisa dilihat dalam Perjanjian Lama, tepatnya terdapat 2 kali kejadian yang menyebutkan akan kegiatan ini, yakni masa sebelum ada Hukum Musa dan setelah adanya Hukum Musa.
Sebelum ada Hukum Musa
Dalam Alkitab, Abraham adalah orang pertama yang memberikan persepuluhan (Kejadian 14:18-20; Ibrani 7:4). Ia memberikannya satu kali saja kepada raja dari kota Salem yang juga adalah imam.
Setelah itu, tidak ada catatan bahwa Abraham atau anak-anaknya memberikan persepuluhan lagi.
Orang kedua yang disebutkan memberikan perpuluhan adalah Yakub, cucu Abraham.
Dia berjanji bahwa jika Allah memberkatinya, sepersepuluh dari segala yang diberikan-Nya akan dia berikan kepada Allah (Kejadian 28:20-22).
Menurut beberapa ahli Alkitab, persepuluhan yang dia berikan kemungkinan berupa korban binatang.
Dalam hal ini, Yakub menepati janjinya, namun dirinya tidak mengharuskan keluarganya untuk membayar persepuluhan juga.
Setelah ada Hukum Musa
Di masa setelah adanya hukum Nabi Musa, konon orang Israel diperintahkan untuk memberikan perpuluhan demi mendukung kegiatan ibadah mereka.
Persepuluhan ini digunakan untuk mendukung orang-orang Lewi, termasuk para imam, karena mereka sepenuhnya mendedikasikan waktu mereka untuk melakukan tugas-tugas keagamaan dan mereka tidak memiliki lahan pertanian untuk mencari nafkah dari hasil panen (Bilangan 18:20, 21).
Orang-orang Lewi yang bukan imam diharapkan menyumbangkan sepersepuluh dari persepuluhan yang mereka terima kepada para imam, dan haruslah yang terbaik dari hasil persepuluhan tersebut (Bilangan 18:26-29).
Selain persepuluhan untuk para imam, kemungkinan ada persepuluhan lain yang dikumpulkan setiap tahun, dan manfaatnya diperuntukkan bagi seluruh bangsa Israel, bukan hanya untuk orang-orang Lewi (Ulangan 14:22, 23).
Pemberian ini digunakan dan dinikmati oleh keluarga-keluarga pada perayaan-perayaan istimewa.
Selain itu, pada tahun-tahun tertentu, persepuluhan juga dibagikan kepada orang-orang yang sangat miskin sebagai bentuk bantuan sosial. (Ulangan 14:28, 29; 26:12)
Perpuluhan Dalam Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru, perpuluhan adalah hal yang didukung oleh Yesus, dan mengharapkan seluruh pengikut-Nya dapat melampaui kebenaran dari ahli Taurat maupun orang Farisi dalam memberikan persepuluhan ini (Matius 23:23).
Situasi ini juga bisa dilihat dari beberapa kejadian persepuluhan yang muncul dalam Perjanjian Baru, yaitu:
Zaman Yesus
Dalam perjanjian baru, tepatnya di zaman Yesus, praktik memberikan persepuluhan masih berlangsung di kalangan orang Israel.
Ia mengakui bahwa perpuluhan adalah kewajiban di tengah-tengah mereka.
Meski begitu, Yesus mengecam para pemimpin agama, yang memberikan perpuluhan sampai kepada hal-hal kecil, tetapi mengabaikan hal penting, seperti keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Matius 23:23).
Setelah Kematian Yesus
Setelah kematian Yesus, perpuluhan adalah hal yang sudah tidak wajib lagi.
Ini dikarenakan, perintah untuk mengumpulkan perpuluhan adalah bagian dari Hukum Musa, yang mana hukum itu tidak berlaku lagi setelah kematian Yesus sebagai korban (Ibrani 7:5, 18; Efesus 2:13-15; Kolose 2:13, 14).
Ayat Alkitab Tentang Perpuluhan
Dalam ajaran agama Kristen, perpuluhan adalah konsep penting yang berkaitan dengan memberikan sebagian dari pendapatan atau hasil kepada Tuhan.
Konsep ini juga tertulis dalam Alkitab, yang memiliki makna spiritual mendalam bagi setiap umat Kristiani.
Berikut ini beberapa ayat Alkitab tentang perpuluhan yang penting bagimu ketahui!
Perjanjian Lama
Imamat 27:30
“Demikianlah juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan.”
Maleakhi 3:10
"Bawalah seluruh persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku. Cobalah Aku ini, firman TUHAN semesta alam, apakah aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Perjanjian Baru
Matius 23:23
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”
Lukas 11:42
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Apakah Perpuluhan itu Wajib?
Sebenarnya, jawaban mengenai apakah perpuluhan itu wajib sudah dituliskan di dalam ayat Alkitab, sebagaimana Maleakhi 3:10 berbunyi, "Bawalah seluruh persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada makanan di rumah-Ku. Cobalah Aku ini, firman TUHAN semesta alam, bukankah Aku membuka bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat tanpa henti?"
Meski tidak disebutkan secara langsung perpuluhan wajib atau tidak, namun dalam konteks gerejawi dan kehidupan beragama Kristen, memberikan persepuluhan dianggap sebagai tanggung jawab dan ketaatan terhadap ajaran agama.
Perpuluhan adalah bentuk pengembalian bagi milik Tuhan dan bukan sekadar pembayaran. Berikut ini beberapa alasan, mengapa umat Nasrani diwajibkan untuk memberikan persepuluhan.
1. Pendeta mengajarkan tentang perpuluhan adalah hak milik Tuhan yang harus dikembalikan
2. Memberikan persepuluhan dianggap dapat menjauhkan kita dari berbagai kesulitan dan musibah.
3. Segala sesuatu adalah milik Allah, dan tak ada salahnya untuk mengembalikan sebagian sebagai bentuk penghargaan dan syukur atas nikmat-Nya yang telah diterima.
4. Membantu mereka yang mengerjakan mewujudkan Visi Allah
5. Sebagai cara untuk bersyukur akan nikmat Tuhan
Poin-poin di atas sebenarnya dapat dipertanyakan dan dikritisi. Apakah Tuhan benar-benar membutuhkan persepuluhan dari umat-Nya? Mengapa persepuluhan diharapkan bisa berlipat ganda, apa bedanya dengan investasi?
Membantu orang lain adalah suatu tindakan mulia, namun apakah harus melalui persepuluhan? Seharusnya memberikan bantuan kepada sesama adalah sikap penuh kasih dan kepedulian, tanpa harus diikat oleh aturan persepuluhan.
Memberikan dengan ikhlas dan kasih adalah hal yang patut dijunjung tinggi. Setiap orang yang ingin membantu sesama harus melakukannya dengan tulus dan tidak dipaksa oleh peraturan persepuluhan.
Memberi merupakan suatu bentuk anugerah dari Tuhan kepada orang-orang yang berusaha menjadi perantara kasih dan rahmat-Nya bagi sesama. Tuhan akan memberkati mereka yang dengan sukarela berbuat baik kepada orang lain.
Dalam menghadapi konsep persepuluhan atau memberi secara umum, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan mendasarinya dengan kasih dan kebaikan hati kepada sesama, bukan karena rasa takut atau paksaan dari aturan tertentu.
Cara Menghitung Perpuluhan yang Benar
Bagi umat Kristen, mungkin masih banyak di antara kalian yang merasa bingung bagaimana cara menghitung perpuluhan yang benar.
Persepuluhan dihitung berdasarkan total pendapatan kotor. Pendapatan kotor ini belum dipotong dengan berbagai kebutuhan lain.
Sebagai contoh, jika pendapatan kotormu adalah 10 juta rupiah, maka nilai persepuluhannya adalah 1 juta rupiah yang akan diserahkan ke gereja.
Meskipun penghasilannya 10 juta rupiah, namun kamu memiliki tanggungan seperti angsuran rumah sebesar 3 juta, biaya hidup 4 juta, dan lain sebagainya, sehingga hanya tersisa 3 juta rupiah. Namun, nilai persepuluhan tetap 1 juta rupiah.
Penting untuk diingat bahwa persepuluhan bukan sekadar tentang angka atau kewajiban semata, melainkan lebih tentang sikap hati yang tulus dan ikhlas dalam memberikan. Ini bukanlah paksaan, melainkan panggilan dari hati untuk berbagi dengan sukacita.
Perbedaan Perpuluhan dan Persembahan
Sementara itu, tidak sedikit umat Kristiani yang kesulitan atau bahkan cenderung menyamakan perpuluhan dengan persembahan. Padahal, kedua hal ini adalah konsep yang berbeda.
Dalam ayat Alkitab Maleakhi 3:10, tertulis bahwa “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Dari ayat ini bisa didapat, perpuluhan adalah kegiatan memberikan sepersepuluh dari pendapatan sebagai persembahan kepada Tuhan
Sementara itu, persembahan adalah memberi sesuatu kepada Tuhan untuk menunjukkan rasa hormat, terima kasih, dan pengakuan atas semua anugerah dan kasih yang kita terima darinya.
Dalam kerangka agama Kristen, persembahan bisa dalam bentuk uang, waktu yang kita sisihkan untuk-Nya, kemampuan khusus yang dimiliki, atau bahkan tindakan pelayanan yang kita lakukan.
Hal ini merupakan mengungkapkan rasa terima kasih dan menghormati Tuhan atas berkat yang diberikan-Nya kepada umatnya.
Konsep persembahan tersebut didasarkan pada Alkitab, salah satunya di 2 Korintus 9: 6-7 yang menyatakan, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
Lantas apa perbedaan dari antara keduanya? Persepuluhan dan persembahan menggambarkan sikap ketaatan dan rasa tanggung jawab orang Kristen kepada tuan
Keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas, yang mana persembahan dapat berupa apa saja yang dapat diberikan kepada Tuhan.
Sementara persepuluhan mengacu pada memberikan sepersepuluh dari pendapatan.
Meski demikian, persembahan dan perpuluhan adalah bagian penting dalam kehidupan iman Kristen, menunjukkan komitmen kepada Tuhan dan memberdayakan karya-Nya di dunia ini.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu persepuluhan dalam Alkitab, serta perbedaannya dengan persembahan. Memahami makna dan melaksanakan persepuluhan dapat menjadi salah satu langkah penting bagimu sebagai umat Kristiani yang taat kepada Tuhan. Semoga bermanfaat!
Editor: Ester