PARBOABOA, Pematangsiantar - Ada fenomena baru di Arab Saudi setelah pemerintah tak lagi mewajibkan penggunaan hijab di tempat umum.
Para perempuan di sana saat ini beramai-ramai memotong pendek rambut mereka sebagai simbol perubahan.
Di bawah reformasi sosial yang didorong Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), penguasa de-facto Saudi, perempuan di negeri kerajaan itu tak lagi diwajibkan mengenakan hijab.
Kantor berita AFP, Jumat (24/6/2022), melaporkan, tren rambut pendek ini mulai terlihat marak pada wanita-wanita di jalanan ibu kota Riyadh
Safi, seorang dokter di rumah sakit Riyadh, memutuskan untuk memotong rambutnya yang panjang bergelombang menjadi sangat pendek.
Potongan rambut pendek, yang secara lokal disebut "boy" dalam bahasa Inggris, kian populer di kalangan perempuan pekerja Saudi yang konservatif.
Saat ini banyak orang yang menggambarkan gaya rambut pendek ini sebagai alternatif yang praktis dan profesional jika dibandingkan dengan model rambut panjang.
Terlebih, pemerintah Saudi kini tengah berupaya membangun kembali perekonomian, dan salah satu cara adalah dengan menerima banyak pekerja wanita di banyak sektor. Sebagai informasi, pemerintah negeri kerajaan itu sebelumnya sangat membatasi kegiatan kaum hawa.
Menurut Safi juga, gaya rambut pendek bisa menjadi semacam 'perisai' yang melindunginya dari perhatian yang tidak diinginkan dari laki-laki.
"Orang lebih suka melihat feminitas dalam penampilan wanita. Gaya ini menjadi semacam perisai yang melindungi saya dari orang-orang dan memberikan saya kekuatan," Kata Safi.
Permintaan gaya rambut 'boy' sangat tinggi. Itu terlihat dari banyaknya permintaan di sejumlah salon. Dari total 30 konsumen, tujuh atau delapan di antaranya memilih model baru ini.
"Tampilan ini menjadi sangat populer sekarang. Permintaannya meningkat, khususnya setelah wanita memasuki pasar pekerja," ucap Lamis, seorang penata rambut di Riyadh.
Menurut Lamis, model rambut pendek ini banyak diminati terutama oleh remaja putri dan wanita muda berusia 20-an.
Banyak wanita pekerja yang diwawancarai AFP memuji potongan rambut 'boy' sebagai sarana untuk menavigasi kehidupan profesional baru mereka.
Nouf, wanita yang bekerja di toko kosmetik, mengatakan gaya rambut 'boy' memberikan pesan tersendiri.
"Kami ingin mengatakan bahwa kami eksis, dan peran kami dalam masyarakat tidak jauh berbeda dari pria," katanya, seraya menambahkan jika rambut pendek menjadi semacam 'unjuk kekuatan wanita'.
Pencabutan kewajiban berhijab hanyalah satu dari sekian banyak perubahan yang dilakukan MBS, yang ditunjuk sebagai ahli waris kerajaan Saudi menggantikan ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud.
Para perempuan di Negeri Petro Dolar itu kini tidak lagi dilarang menyaksikan pertunjukan musik dan acara olahraga. Bahkan pada 2018 lalu mereka sudah memiliki hak untuk mengemudi.
Pemerintah Saudi juga melonggarkan aturan perwalian, yang mengizinkan wanita untuk bisa mendapatkan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa izin kerabat laki-laki.
Mendayagunakan perempuan di lapangan pekerjaan menjadi komponen utama dari rencana reformasi Visi 2030 yang dicetuskan MBS untuk membuat negaranya tidak lagi terlalu bergantung pada minyak.
Editor: -