PARBOABOA - Memahami kapan harus menggunakan investasi jangka panjang dan jangka pendek adalah bagian dari literasi keuangan seorang investor demi mencapai tujuannya.
Meski keduanya tetap akan menghasilkan keuntungan, tetapi proses lama tidaknya penanaman modal akan mempengaruhi hasil akhir.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara investasi jangka panjang dan pendek, seperti profil resiko, modal, waktu, hingga hasil.
Untuk memahami perbedaannya serta waktu yang tepat untuk memutuskan berinvestasi, berikut penjelasannya.
Perbedaan Investasi Jangka Pendek dan Panjang
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu singkat. Misalnya investasi untuk liburan, renovasi rumah, dana darurat, deposito, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), hingga P2P Lending.
Sedangkan investasi jangka panjang adalah penanaman aset atau modal yang membutuhkan waktu lama untuk mendapat keuntungan. Investasi ini biasanya ditujukan untuk masa tua seperti saham, aset, obligasi, hingga property.
1. Waktu
Sesuai namanya, investasi jangka pendek berlangsung dengan cepat, maksimal 2 tahun. Sedangkan jangka panjang berlangsung mulai dari 5 hingga 10 tahun.
2. Modal
Investasi jangka pendek umumnya bisa dimulai dengan modal yang kecil, namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan modal yang besar, khususnya bagi mereka dengan profil risiko yang agresif.
Sedangkan investasi jangka panjang umumnya menggunakan modal yang besar demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.
3. Risiko
Faktor risiko sangat dipertimbangkan dalam hal berinvestasi agar tak terjebak dalam investasi bodong yang mengiming-imingkan keuntungan sangat besar yang tak masuk akal.
Gelombang waktu investasi yang cepat turut membuat risiko menjadi lebih tinggi. Hal itu dikarenakan berbagai faktor, salah satunya ketidakstabilan harga pasar dalam waktu yang singkat.
Nah, untuk investasi jangka panjang justru memiliki risiko yang lebih minim karena pergerakan uang cukup lambat. Itulah sebabnya mengapa banyak orang berinvestasi jangka panjang demi mengamankan hari tuanya.
4. Cara Berinvestasi
Investasi jangka pendek dapat dipelajari sembari berjalan, sedangkan investasi jangka panjang harus menganalisa secara mendalam dan ekstra kehati-hatian mengenai jenis investasi yang akan dipilih.
Hal itu dikarenakan investasi jangka panjang memiliki berbagai aspek risiko yang perlu dipertimbangkan seperti risiko pasar, bunga, inflasi, lukuiditas, nilai tukar mata uang, hingga risiko negara.
Waktu yang tepat untuk berinvestasi
Melansir laman thebalance.com (31/03/2022), berikut adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan investasi yang Anda ketahui secara sadar bahwa Anda akan menyimpan uang untuk waktu yang lama.
Investasi ini juga memberikan peluang untuk pertumbuhan portofolio, karena tidak akan mengakses uang dalam jangka waktu yang ditentukan.
Investasi jangka panjang sangat cocok untuk Anda yang memiliki rencana untuk 7 hingga 10 tahun dengan tujuan keuangan masa depan seperti membeli rumah, biaya pendidikan, hingga modal usaha.
Untuk uang yang tidak dibutuhkan dalam waktu yang lama, bisa diinvestasikan dalam bentuk saham maupun emas.
Namun, jika sewaktu-waktu membutuhkan uang, sebaiknya berinvestasi pada saham dividen. Selain memperoleh manfaat dari pembayaran reguler, juga mendapat potensi pertumbuhan saham yang bisa menambah nilai aset Anda.
Investasi Jangka Pendek
Menurut Liebowitz, investasi jangka pendek merupakan rencana yang digunakan untuk memenuhi tujuan finansial dalam tempo waktu yang singkat.
Investasi ini sangat cocok bagi Anda yang berpenghasilan stabil dan ingin keuntungan cepat, meskipun nilainya tak sebesar jangka panjang.
Selain itu, investasi jangka pendek bisa digunakan sebagai tabungan untuk keperluan mendadak.
Itulah perbedaan investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Sangat jelas bahwa keduanya berbeda jika dilihat dari berbagai aspek. Anda bisa memilih salah satunya, tergantung kondisi finansial masing-masing.