PARBOABOA, Siantar – ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) merupakan evaluasi program yang diselenggarakan oleh Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Pada tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas 5, 8, dan 11 yang dipilih secara acak oleh Kemdikbud.
Murid kelas 5, 8, dan 11 telah mengalami proses pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan telah berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional. Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh seluruh guru dan kepala satuan pendidikan.
Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala satuan pendidikan diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan.
Tujuan Pelaksanaan ANBK:
ANBK sebagai penilaian terhadap mutu sekolah memiliki berbagai tujuan kegiatan. Selain untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, berikut tujuan lain kegiatan ANBK.
- Memantau perkembangan mutu sekolah dari waktu ke waktu.
- Memantau kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu).
- Memantau pengembangan kompetensi dan karakter murid.
- Memberi gambaran tentang karakteristik sebuah satuan pendidikan yang efektif.
Instrumen ANBK
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen yaitu:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM dilaksanakan selama 2 hari dengan tujuan untuk mengukur literasi membaca dam literasi matematika (numerasi) murid.
- Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengembangkan, mengevaluasi berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
- Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
2. Survei Karakter
Survei karakter bertujuan untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid, yaitu:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
- Berkebhinekaan Global
- Bergotong royong
- Bernalar kritis
- Mandiri
- Kreatif
3. Survei Lingkungan Belajar
Sedangkan survei lingkungan belajar bertujuan untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Bentuk Soal Asesmen Nasional:
1. Pilihan ganda
2. Pilihan ganda kompleks
3. Menjodohkan
4. Isian singkat
5. Uraian
Perbedaan ANBK dan UNBK:
1. UNBK menilai siswa secara individu sedangkan ANBK menilai mutu sekolah.
2. Nilai UNBK menjadi penentu lulus atau tidaknya siswa. Sedangkan ANBK hanya mengevaluasi kualitas belajar.
3. UNBK mengacu pada sensus seluruh murid, sedangkan ANBK mengacu pada sensus sekolah dengan sampel murid.
4. Pada ANBK soal yang diberikan berupa soal adaptif dimana soal akan disajikan sesuai dengan kemampuan menjawab siswa. Pada UNBK jenis soal yang disajikan adalah pilihan ganda dan isian singkat (matematika SMA/MA).
5. Periode tes per murid UNBK dilaksanakan dalam 4 hari mata pelajaran yang diujikan yaitu bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan IPA bagi jenjang SD dan SMP sedangkan untuk SMA/SMK yaitu bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan teori kejuruan.
Sedangkan ANBK hanya berlangsung selama 2 hari yang akan diujikan ada 3 kategori yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif, survei Karakter untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif, dan Survei Lingkungan Belajar untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.