PARBOABOA – Dalam beberapa hari terakhir, warga negara Amerika Serikat yang berada di luar negeri menerima peringatan keamanan global dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Peringatan ini disebabkan oleh meningkatnya potensi serangan terhadap individu dari komunitas LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer) oleh kelompok teroris internasional.
Menurut laporan Associated Press (AP) pada Sabtu (18/05/2024), Amerika Serikat mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di lokasi yang banyak dikunjungi turis dalam rangka perayaan Pride pada bulan Juni mendatang.
Dalam imbauan yang disebarkan melalui berbagai kanal media sosial resmi, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga menekankan pentingnya menjaga keamanan secara berkelanjutan,
Ini adalah peringatan pertama sejak Oktober lalu yang diterbitkan dengan penekanan khusus pada komunitas LGBTQ, menunjukkan betapa seriusnya potensi ancaman dari teroris internasional.
Peringatan ini muncul setelah pernyataan serupa dari FBI (Federal Bureau of Investigation) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri tiga hari sebelumnya.
Kedua lembaga tersebut juga memperingatkan kemungkinan serangan oleh kelompok bersenjata asing terhadap beberapa acara yang berkaitan dengan perayaan Pride pada bulan Juni.
Juni dikenal sebagai bulan kebanggaan LGBTQ+, tidak hanya sebagai bulan perayaan, tetapi juga sebagai momen penting untuk protes terhadap diskriminasi dan kekerasan yang sering dihadapi oleh komunitas LGBTQ.
Pentingnya peringatan ini ditekankan karena tidak adanya penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai spesifik ancaman tersebut.
Hal inilah yang menambah urgensi bagi warga Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat dan untuk selalu terinformasi melalui beberapa sumber resmi.
Pemerintah Amerika Serikat tidak hanya mengingatkan warganya untuk berhati-hati, namun menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin tidak terduga.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan warga Amerika Serikat yang ada di luar negeri dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri saat berada jauh dari rumah, khususnya selama periode yang secara historis telah diwarnai dengan peningkatan risiko keamanan.
LGBTQ+ merupakan akronim yang mencakup lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer.
Tanda 'plus' mewakili berbagai identitas seksual lain yang tidak tercakup dalam lima kategori utama ini, seperti panseksual dan Two-Spirit.
Penggunaan empat huruf pertama dari akronim ini telah berlangsung sejak tahun 1990-an.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya menyertakan lebih banyak identitas seksual dalam diskusi.
Akronim ini bertujuan untuk inklusif, mengakui berbagai identitas gender dan orientasi seksual.
Penambahan identitas lain dalam akronim LGBTQ+ juga berperan penting dalam memperluas pengakuan dan koneksi antara komunitas ini dengan masyarakat yang lebih luas.
Tujuannya adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik dan mendukung kesetaraan dan hak-hak semua individu, terlepas dari identitas gender atau orientasi seksual mereka.
Editor: Fika