PARBOABOA, Pematangsiantar - Seorang penerjun payung di Virginia, Amerika Serikat, selamat meski jatuh dari ketinggian 4.100 meter karena tali parasutnya kusut ketika dibuka.
Dilansir Daily Mail, Selasa (12/4/2022), Jordan Hatmaker menghantam tanah dengan kecepatan 201 kilometer per jam karena mengalami 'downplane', yaitu ketika kedua parasutnya mengalami malfungsi.
Kejadian itu berlangsung pada November tahun lalu, ketika Jordan sedang melakukan olahraga yang digemarinya di Suffolk.
Sesaat setelah melompat dari pesawat, wanita 35 tahun itu menarik parasutnya, tetapi talinya terlilit di bagian kaki meski parasutnya mengembang.
Mengetahui hal itu, Jordan langsung membuka parasut cadangannya. Namun, sialnya, parasut kedua itu mengembang ke arah yang berlawanan dan membuatnya jatuh berputar-putar dalam kecepatan tinggi.
Ia menghantam tanah 20 detik setelah membuka parasutnya. Penggemar adrenalin itu jatuh dengan kaki dan terhempas dengan punggungnya.
Jordan mengalami patah tulang kaki, punggung, dan mata kaki. Tetapi ia tetap sadar saat kejadian berlangsung.
Warga Virginia Beach itu kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama empat pekan. Ia juga butuh waktu tiga bulan agar dapat berjalan kembali.
Menurutnya, kejadian itu berlangsung sangat cepat. "Aku tak berpikir macam-macam karena aku jatuh berputar dan tak tahu apa yang terjadi," ujar Jordan kepada Daily Mail.
Jordan pertamakali melakukan terjun payung pada 2015, dan langsung tergila-gila. "Aku suka tantangan dan menaklukkan rasa takut. Itu benar-benar menimbulkan rasa percaya diri dan saya merasa busa melakukan apapun," katanya.
Jika sudah pulih benar, Jordan mengatakan akan segera pergi ke Everest untuk mendaki gunung tertinggi dunia di Himalaya itu.
Merasa tidak kapok, ia juga berencana untuk melakukan terjun payung lagi setelah pulang dari Himalaya. Saat ini ia sedang menjalani latihan terjun payung di terowongan angin.
