PARBOABOA, Pematang Siantar – Meningkatnya pencurian bantalan rel kereta api membuat masyarakat Kota Pematang Siantar, terutama yang tinggal di pinggir rel kereta api khawatir.
Warga khawatir, pencurian bantalan rel bisa mengakibatkan kecelakaan kereta api yang dapat mengancam nyawa mereka.
Salah seorang warga yang tinggal di pinggir rel kereta api, Riri (23) mengaku tidak mengetahui kapan bantalan rel tersebut hilang.
"Sebulan yang lalu, saat malam, saya curiga melihat tiga laki-laki berpakaian hitam. Saya pun menyuruh suami saya untuk menegur mereka dan saat mereka ditegur, mereka langsung melarikan diri," katanya kepada PARBOABOA.
Sementara Lurah Kelurahan Asuhan, yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan banyaknya bantalan rel yang dicuri oknum warga.
Lurah Asuhan pun mengaku siap bekerja sama dengan PT KAI memberantas aksi pencurian bantalan kereta tersebut.
"Jika salah satu warga kami terlibat, saya tidak akan memberikan pembelaan. Sebaliknya, saya akan membantu dalam penangkapannya," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Manager Humas PT KAI Divisi Regional (Divre) I Sumatra Utara, Anwar Solikhin, mengakui sudah beberapa kali menangkap pencurian prasarana kereta api tersebut.
PT KAI juga mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan atau tindakan pencurian kepada petugas PT KAI.
Menelusuri alur pencurian bantalan rel kereta, PARBOABOA mencoba mengunjungi beberapa pengusaha besi tua di Kota Pematang Siantar.
Salah satunya Sitompul (39) yang mengaku tidak mau menerima bantalan rel.
“Karena barang tersebut ilegal dan dapat melibatkan saya dalam masalah hukum," tambahnya.
Editor: Kurniati