PARBOABOA – Tewasnya pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh tidak hanya membawa kecemasan bagi warga dunia. Pejabat dan masyarakat Israel justru merayakan tewasnya Ismail Haniyeh.
Di negara Israel, suasana ceria muncul karena warganya menyambut kematian Ismail Haniyeh. Tewasnya pemimpin Hamas itu dilihat sebagai sebuah pencapaian besar dalam perang Israel melawan Hamas.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Kamis (01/08/2024), Mantan Pejabat Senior Pertahanan Israel, Amos Gilad mengatakan ini adalah pencapaian intelijen yang luar biasa terkait dengan operasi yang menghasilkan hasil.
“Terkait kinerjanya, kami dapat mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan pembunuhan Ismail Haniyeh sangat mengesankan,” ucapnya.
Beberapa Menteri Muda yang bukan bagian dari lingkaran dalam pejabat keamanan yang membuat keputusan strategis Israel, menggunakan media sosial untuk merayakan operasi tersebut, yang tidak secara resmi diklaim oleh Israel.
Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli mengunggah sebuah video di mana Ismail Haniyeh menghadiri acara dan di dalam kerumunan itu ia meneriakkan “matilah Israel”.
Kemudian, Amichai Chikli menuliskan “Hati-hati dengan apa yang Anda inginkan.”
Setelah kematian Ismail Haniyeh, beredar di media sosial gambar masyarakat Israel membagikan permen atau makanan lainnya di salah satu supermarket di Yerussalem.
Dalam gambar itu terlihat sebuah meja berisi biskuit yang diletakkan untuk bisa diambil secara gratis oleh pembeli di bawah tanda bertuliskan “Hidup Rakyat Israel.”
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya siap untuk menghadapi semua skenario menyusul ancaman balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh yang diduga kuat dilakukan oleh Tel Aviv.
Menurutnya, setiap agresi terhadap Israel akan ada balasan yang terjadi.
“Warga Israel, hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba. Sejak serangan di Beirut, ada ancaman yang terdengar dari segala arah,” ucap Benjamin Netanyahu.
Benjamin Netanyahu menyatakan siap untuk skenario apa pun. Pihaknya akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun.
“Israel akan menuntut harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap kami dari arena mana pun,” katanya.
Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel telah memberikan pukulan telak kepada proksi Iran selama beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Pada akhir pekan lalu, Israel menyalahkan Fuad Shukr atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki negeri Zionis itu. Dalam peristiwa itu, sebanyak 12 anak-anak dan remaja tewas. Komandan Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel di Beirut Lebanon.
Di sisi lain, dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mayoritas negara mengutuk peristiwa terbunuhnya Ismail Haniyeh.
Berbeda dengan mayoritas anggota tetap dan tidak tetap DK PBB lain dalam rapat, Amerika Serikat justru melakukan pembelaan terhadap Israel.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Robert Wood justru mendesak DK PBB mendukung posisi Israel.
Menurutnya hak Israel untuk membela diri terhadap serangan dari kelompok Hamas dan Hizbullah.
Dalam kesempatan itu, Robert Wood menegaskan sekali lagi kalau AS tidak mengetahui atau terlibat kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Pihak Israel sendiri tidak membenarkan atau membantah tuduhan soal pembunuhan Ismail Haniyeh. Delegasi Israel malah mengalihkan isu dengan menuduh Iran sebagai mesin penggerak kematian dan kehancuran yang mengancam semua.
Sementara itu, Perwakilan Israel di PBB, Jonathan Miller mengatakan bahwa setiap pihak yang jarang mencari stabilitas di kawasan itu seharusnya berupaya menyingkirkan teroris ulung, bukan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.
Editor: Fika