PARBOABOA, Jakarta - Momen hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah berakhir, namun sejumlah harga kebutuhan pokok masih mahal. Paling menonjol komoditas cabai rawit, kacang panjang dan mentimun.
Salah satu pedagang cabai di pasar Tradisional Kramat Jati Jakarta Timur, Sidat (54) mengatakan harga cabai kriting dan hijau sudah turun saat ini, harganya Rp50 ribu perkilogram, dari sebelumnya Rp100 ribu.
"Suma yang rawit setan aja ni dari Rp120 ribu cuma turun Rp100 ribu," kata Sidat, saat ditemui Parboaboa di Pasar Kramat Jati, Jumat, (06/01/2023).
Di lokasi pasar yang sama, pedagang tahu, tempe, dan telur, Suroso (50) mengungkapkan, harga tahu dan tempe sudah turun dari sebelumnya Rp10 ribu pasca tahun baru, menjadi Rp9 ribu.
“Namun harga telur yang belum ada penurunan, masih Rp28 ribu per kilonya,” jelasnya.
Pedagang sayur mayur, Suni (47) menyebut, kacang panjang harganya naik menjadi Rp18 ribu dari Rp10 ribu, dan mentimun naik menjadi Rp15 ribu dari harga normal Rp8 ribu.
"Naiknya hampir 100 persen, lagi langka juga di pasar induk," kata Suni.
Bergeser ke pasar Embrio, Kampung Makasar, Jakarta Timur, pedagang cabai, Tono (60) menungkapkan, harga cabai masih melambung naik.
"Setiap pedagang punya agen atau tengkulak masing-masing tidak satu jalur, saya masih menjual cabai rawit perkilo nya Rp120 ribu kalau cabai kriting dan hijau Rp85 ribu," ungkap Tono kepada Parboaboa, Jumat (06/01/2023).
Kenaikan harga pangan dirasakan konsumen, Dan (34), harga bahan pangan pokok seperti beras, telur, ayam dan daging masih dirasa tinggi, dan saat ini harus kembali mengeluh karena harga cabai dan bawang yang mahal.
"Harapannya agar segera turun. Kalau saat ini saja harga cabai mencapai Rp120 ribu, kami khawatirkan akan kembali naik lagi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” ucapnya.