PDIP Sumut Usung Edy Rahmayadi, Siapa yang Pantas Menjadi Wakil?

Ketua DPRD Sumatera Utara yang juga Sekretaris DPD PDIP Sumut, DR.Soetarto,M.Si diprediksi akan menjadi calon wakil Gubernur Sumatera Utara mendampingi Edy Rahmayadi. (Foto: DPRD Sumut)

PARBOABOA, Medan – Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024 semakin mendekat, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara hampir pasti mengusung Edy Rahmayadi sebagai calonnya.

Beberapa nama mencuat untuk menjadi calon Wakil Gubernur yang akan mendampingi Edy Rahmayadi. Misalnya, Soetarto yang merupakan Sekretaris PDIP Sumut, Dedy Iskandar Batubara Ketua Al Washliyah Sumatera Utara, Hasyimsyah Nasution dan Ivan Iskandar Batubara.

Pengamat Politik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar mengatakan ia mengenal Soetarto sejak muda ketika aktif di KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).

Shohibul Anshor Siregar menjelaskan, Soetarto sudah memulai karirnya dari dunia pendidikan tinggi sebagai dosen dan berbagai jabatan struktural lainnya di kampus.

“Setahu saya pilihan keterlibatan politik Soetarto konsisten sejak awal yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dia sangat tekun sehingga mendapatkan amanah menjadi Sekretaris Sumatera Utara,” jelas Shohibul Anshor Siregar kepada PARBOABOA, Jumat (02/08/2024).

Shohibul Anshor Siregar memaparkan, periode lalu Soetarto menggantikan rekan separtainya yang meninggal dunia, menjadi Ketua DPRD Sumatera Utara. Sementara pada Pemilu 2024, Soetarto terpilih kembali menjadi Anggota DPRD Sumatera Utara periode 2024-2029.

Soetarto adalah pemegang gelar akademik Doktor yang diperoleh dari Program Pasca Sarjana (S3) UINSU. Selama periode kepemimpinan Eramas yang dipimpin oleh Edy Rahmayadi, Soetarto adalah salah seorang di antara anggota DPRD Sumatera Utara yang menjadi penghubung lembaga tempatnya bekerja dengan Edy Rahmayadi.

“Karena itu chemistry nya akan cukup kuat,” ujar Shohibul Anshor Siregar.

Selain nama Soetarto, ada nama Dedi Iskandar Batubara Ketua Al-Washliyah Sumatera Utara. Menurut Shohibul Anshor Siregar, Edy Rahmayadi dapat mempertimbangkan nama tersebut.

Dedi Iskandar Batubara dinilai teruji dalam politik dan memperoleh pengakuan kultural yang kuat dari masyarakat meski sedikit di bawah pendahulunya yaitu almarhum Abdul Halim Harahap.

Ada juga nama Hasyimsyah Nasution yang dinilai Shohibul Anshor Siregar juga memiliki potensi untuk dipertimbangkan dengan alasan kepiawaian dan kepemimpinan berskala nasional.

“Beliau itu ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara selama dua periode dan melalui jabatannya itu saya ketahui banyak memberi masukan kepada PP Muhammadiyah untuk dijadikan dasar kebijakan organisasi dalam menghadapi beberapa masalah krusial,” paparnya.

Nama Ivan Iskandar Batubara bin Maslim Batubara dinilai Shohibul Anshor Siregar juga cukup ideal untuk dipertimbangkan oleh Edy Rahmayadi.

Shohibul Anshor Siregar menerangkan, prinsip utama yang harus dipegang oleh Edy Rahmayadi dalam menjalankan amanat partai-partai untuk menentukan siapa wakilnya dalam Pilgubsu 2024 adalah figurity, networking dan budgeting.

Figurity tak hanya berurusan dengan popularitas dan elektabilitas, melainkan juga kadar kenegarawanan yang belakangan ini sangat memerlukan konsolidasi berbasis konstitusi.

Edy Rahmayadi adalah petahana yang kelak diharapkan mewariskan legacy yang baik untuk kepemimpinan berikut serta menyumbang bagi sistem pemerintahan nasional.

“Ingat, Sumatera Utara itu besar dan perannya bagi Indonesia sangat penting,” tuturnya.

Sementara itu networking adalah faktor khas yang langsung terhubung dengan potensi elektabilitas.

Pilkada ini dicemaskan akan mengikuti praktik buruk pemilu. Karena itu kekuatan partai sangat diharapkan dengan mesin elektoralnya.

Civil Society yang lazimnya ikhlas dan beramal sangat mengandalkan kelompok-kelompok yang tergabung dalam organisasi sosial kemasyarakatan seperti Al-Washliyah dan Muhammadiyah.

“Organisasi ini memiliki tidak hanya span of control yang kuat hingga ke grass root, tetapi juga memiliki hubungan bathiniyah yang tak terbandingkan dengan nilai material,” jelasnya.

Di sisi lain, budgeting terkait dengan operasional pemenangan. Orang bisa digerakkan dengan ide dan perintah, namun jika tanpa sumber daya material pasti tersendat.

“Semua figur yang saya sebutkan memiliki keunggulan dan kelemahan dalam ketiga faktor itu (figurity, networking dan budgeting). Mudah-mudahan Edy Rahmayadi benar-benar mempertimbangkan menyeluruh untuk tujuan ini,” tandas Shohibul Anshor Siregar.

Sangat penting bagi Edy Rahmayadi untuk menelisik kriteria calon wakil sebaik-baiknya. Shohibul Anshor Siregar mengingatkan agar Edy Rahmayadi melakukannya dengan hati-hati.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS