PARBOABOA, Jakarta - Setelah deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman beberapa waktu lalu, sejumlah partai politik mulai menunjukkan minat serupa.
PDI Perjuangan, misalnya melalui Puan Maharani menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok menarik untuk kembali bertarung di Pilkada.
"Pak Anies cukup menarik," ungkap Puan di Jakarta, Selasa (04/06/2024).
Dalam kalkulasi politiknya, Puan menyebut peluang PDI Perjuangan untuk mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta bisa lebih dari 50 persen.
"Bisa di atas 50 persen, bahkan bisa lebih tinggi," kata Puan.
Dukungan PDI Perjuangan, lanjutnya, akan didasarkan pada penilaian yang realistis terhadap setiap daerah, mengingat karakteristik politik elektoral yang berbeda-beda.
Ia juga mengisyaratkan bahwa PDI Perjuangan terbuka untuk bekerja sama dengan partai manapun di mana keputusan akhir dibuat setelah pemetaan politik di daerah terkait.
"PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan siapa saja. Ada Pak Lodewijk dari Golkar, kita siap bekerja sama, kan Pak?" ujarnya.
Meski demikian, hingga kini, PDI Perjuangan belum memastikan dukungan resmi untuk Anies dan nama calon gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Respons Anies
Anies Baswedan mengaku bersyukur jika mendapat dukungan penuh dari PDIP untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
“Kami bersyukur dan merasa terhormat. Mari kita majukan kota ini bersama-sama," kata Anies setelah menghadiri Musyawarah Nasional Ke-IV IKPN di Jakarta, Sabtu (27/07/2024).
Lantas, ia menyebut Jakarta sebagai kota yang memiliki banyak sejarah yang telah ditorehkan di masa lalu dan berharap dapat menciptakan lebih banyak sejarah di masa depan.
Karena itu, terkait dukungan PDI Perjuangan, “saya bersyukur sekali, dan Mbak Puan serta PDIP menjadi salah satu komponen penting dalam kemajuan perjuangan di Jakarta,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anies menyebutkan bahwa dialog dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu berjalan intensif dan hubungan mereka sangat harmonis.
“Komunikasi berjalan intensif dan kami sangat harmonis. Kami berbincang dengan teman-teman di PDIP dan juga dengan partai lainnya, termasuk unsur Koalisi Indonesia Maju,” jelas Anies.
Pernyataan Anies sejalan dengan pengakuan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebutkan bahwa Anies juga menjadi teman dialog bagi PDIP.
"Terkadang kami berkompetisi, di lain waktu kami berdialog dengan Pak Anies. Namun, PDI Perjuangan selalu mengutamakan persatuan," ujar Hasto pada Selasa (23/07/2024).
Hingga saat ini, Anies telah mendapatkan dukungan resmi dari NasDem dan PKS, serta DPW PKB. Dari kubu PSI, Anies bahkan digadang-gadangkan akan berpasangan dengan Kaesang Pangerap.
Sementara PAN menawarkan dukungan selama Anies mau berpasangan dengan Zita Anjani, Ketua DPP PAN yang juga putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Anies Diantara Ahok dan Kaesang
Relasi harmonis antara Anies dan PDIP disinyalir menjadi titik pijak untuk memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Beberapa pendapat menyebut Anies lebih cocok diduetkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari kubu PDIP.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa duet Anies dan Ahok memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Baik Anies maupun Ahok masih memiliki elektabilitas yang tinggi. Karena itu, keduanya berpeluang besar menang dalam Pilgub Jakarta," kata Jamiluddin, Jumat (03/05/2024).
Selain itu, Jamiluddin berpendapat duet ini juga bisa mencegah polarisasi masyarakat yang tajam seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiktif dan menyebabkan permusuhan bisa diminimalkan," ujarnya.
Bagi Jamiluddin, perpecahan di tengah masyarakat perlu dihindari karena Jakarta sebagai kota jasa akan lebih mudah berkembang dan maju jika warganya damai dan bersatu tanpa gejolak yang merusak reputasi kota.
Ia bahkan optimis, duet Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta 2024 akan berpeluang menang satu putaran.
"Kolaborasi Anies dan Ahok akan menciptakan kekuatan yang sulit ditandingi oleh pasangan lain. Bahkan jika Ridwan Kamil ikut dalam Pilgub Jakarta, Anies-Ahok masih memiliki peluang besar untuk menang," tambahnya.
Sementara, terkait rumor duet Anies dan Kaesang Pangarep yang muncul belakangan, pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, memberikan pandangan menarik.
Menurut Kunto, rumor duet Anies-Kaesang dinilainya sebagai upaya untuk menjaga agar nama Kaesang terus dibicarakan dalam konteks Pilkada Jakarta.
"Nah, ini adalah usaha agar nama Kaesang tetap diperbincangkan. Sehingga, ketika Anies ditanya soal Kaesang, jelas dia malas menjawab dan lebih memilih membahas soal Kampung Bayam atau Kartu Lansia daripada menanggapi pertanyaan soal Kaesang," kata Kunto di Jakarta, Jumat (14/06/2024).
Menurutnya, wajar jika Anies menjadi sosok yang sering diperbincangkan dalam konteks Pilkada Jakarta.
"Anies kini menjadi pusat perhatian, terutama di media massa dan di kalangan partai politik dalam upaya membangun koalisi. Popularitas dan elektabilitas Anies termasuk yang tertinggi di Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, pakar ilmu politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menyebut Anies memiliki peluang besar untuk menang jika terbentuk koalisi antara PDIP dan PKS.
"Kita tahu bahwa partai terbesar di DPRD Jakarta adalah PKS, diikuti PDIP dan Gerindra. Jika PKS dan PDIP bergabung, itu menandakan Anies mendapatkan dukungan politik yang besar," katanya saat berada di Jakarta, Selasa (11/06/2024).
Cecep menilai potensi koalisi tersebut dapat terwujud karena kedua partai memiliki mesin politik yang bekerja dengan baik.
"Jika mereka bisa bekerja sama, itu bagus untuk Indonesia, tetapi bisakah mereka bekerja sama?" ujarnya.