PARBOABOA, Jakarta - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan teknologi masih berlanjut hingga 2023. Kali ini, platform transfer uang online, PayPal, mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 2.000 orang karyawannya dalam beberapa minggu ke depan.
Menurut CEO dan Presiden PayPal Dan Schulman, PHK akan berimbas pada sekitar 7 persen karyawan. Menurutnya langkah ini terpaksa diambil perusahaan imbas dari lingkungan ekonomi makro yang menantang saat ini.
“Perubahan bisa menjadi hal yang sulit, terutama jika melibatkan kepergian kolega dan teman yang berharga,” tulis Schulman tentang PHK tersebut.
Selain itu, perusahaan juga sedang berusaha untuk membatasi pengeluarakan karena inflasi dan bayang-bayang resesi. Dia menambahkan perusahaan juga harus berubah untuk mengimbangi persaingan usaha yang ada.
“Kami akan menghadapi ini bersama-sama, memanfaatkan skala platform global kami yang tak tertandingi, investasi strategis yang telah kami lakukan untuk memperkuat kemampuan inti kami, serta kepercayaan dan loyalitas pelanggan kami,” imbuhnya.
Dalam pengumuman PHK itu, Schulman tidak menjelaskan divisi PayPal apa saja, atau wilayah operasional PayPal mana saja yang akan terdampak PHK tersebut. Namun yang jelas, ia mengatakan bahwa akan ada beberapa divisi yang mengalami pemangkasan karyawan signifikan.
Schulman memastikan perusagaan akan memberikan hak seluruh karyawan yang terdampak PHK ini, seperti pesangon dan benefit lainnya, serta bakal memberikan konsultasi dan dukungan lainnya apabila dibutuhkan.
PHK massal terjadi di sejumlah perusahaan teknologi sejak tahun lalu. Perusahaan raksasa, Google baru-bari ini juga mengungkap rencana untuk memberhentikan 12.000 karyawan.
Sebelumnya, Microsoft mengatakan akan memangkas 10.000 karyawan dan Salesforce mengumumkan akan memberhentikan 7.000 karyawan.