PARBOABOA, Medan - Musim hujan dan cuaca yang tidak menentu di Kota Medan, Sumatra Utara berdampak pada berbagai sektor salah satunya sektor transportasi daring atau online.
Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi ojek online (ojol), demi memperoleh penghasilan.
Seperti yang dialami Anna, seorang pengemudi ojol perempuan yang lebih memilih menghentikan sementara aktivitasnya mencari nafkah saat turun hujan.
"Kalau hujan, apalagi disertai badai dan deras, seperti saat sekarang, saya off karena risiko terlalu besar untuk ongkos yang murah. Kalau saya bawa penumpang, selalu saya sediakan mantel hujan di jok kereta (motor, red) saya," katanya kepada PARBOABOA.
Namun jika hanya hujan gerimis, Anna mengaku akan tetap mengambil orderan demi kebutuhan hidupnya.
"Kalau gerimis saya juga mau ambil orderan, demi biaya hidup dan bayar uang kuliah anak saya karena saya single parent (orang tua tunggal)," ungkapnya.
Anna mengaku, kondisi cuaca tidak mempengaruhi orderan yang masuk untuknya. Anna bahkan mengaku orderannya terus menurun.
Oleh karenanya ia lebih fokus pada pengantaran barang dan makanan.
"Sekarang saya lebih fokus ke pesanan makanan dan pengantaran," jelasnya.
Senada dengan Anna, pengemudi ojol lain, Julfrin juga memilih tidak mengambil orderan saat musim hujan. Ia mengaku lebih mengutamakan kesehatannya saat musim hujan, meski berdampak pada menurunnya orderan.
"Orderan semasa hujan pastinya ada penurunan. Di aku penurunannya sekitar 20 persen. Kalau hujan aku enggak kerja walaupun ada mantel. Jika hujan sudah reda baru aku bawa semua layanan, seperti food, bike, ekspress, mart dan jastip," tegasnya.
Namun, kondisi cuaca yang saat ini masuk musim penghujan tidak menjadi hambatan bagi Tony, pengemudi ojol lainnya di Kota Medan.
Selain menjadi pengemudi ojol, Tony mengaku memiliki pekerjaan tetap lain.
"Biasa sepulang kerja langsung lanjut ojol. Justru musim hujan banyak orderan, karena banyak driver yang tidak mau keluar. Ini menjadi kesempatan baiklah buatku dan untuk menjaga rating juga," kata pekerja swasta itu.
Tony juga mengaku selalu mempersiapkan mantel hujan untuk pelanggan di musim hujan seperti saat ini.
"Kalau masih gerimis saja, mereka biasa jarang pakai mantel. kalau sudah hujan deras malah mereka duluan yang tanya ada mantel enggak ya bang," jelasnya.
Melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, potensi hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter diperkirakan terjadi di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.
Selain Sumut, potensi hujan juga terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Papua.
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah I Medan, Budi Prasetyo, dua hari ke depan, Kota Medan dan sekitarnya akan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Apalagi kita pantau tadi lagi intens hujan dua hari ke depan. Sekitar sore ke malam hari," katanya kepada PARBOABOA.
Budi menambahkan, hujan masih akan mengguyur Kota Medan dan sekitarnya hingga Desember mendatang.