PARBOABOA, Pematangsiantar – Semangat menggebu mengawali acara nobar (nonton bareng) pertandingan semi final Piala Asia U-23, antara Indonesia dan Uzbekistan di lapangan H. Adam Malik Pematangsiantar pada Senin (29/04/2024) malam.
Antusiasme warga kota terlihat jelas, mengingat keberadaan timnas di babak semifinal merupakan hal baru bagi sepak bola Indonesia.
Namun, kegembiraan rupanya tak berlangsung lama. Acara yang digelar Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, ini berujung mengecewakan penonton saat layar tancap yang menjadi pusat perhatian utama, mengalami gangguan berulang kali.
Padamnya listrik di lapangan pertama kali terjadi pada pukul 20.55, tepat 5 menit sebelum pertandingan dimulai. Semangat penonton langsung surut, sorakan pun berganti menjadi seruan kekecewaan.
Layar sempat menyala pada pukul 21.09, namun itu hanya berlangsung sesaat sebelum layar kembali padam, tatkala keseruan pemain muda tanah air menunjukkan kebolehannya.
Para penonton mulai mengeluarkan unek-unek, sahut menyahut terdengar,"Bikin malu, bikin malu."
Ahmad (47), salah satu penonton asal jalan Seram, menyesalkan peristiwa yang terjadi. Ia mengaku khawatir gangguan tersebut bisa memicu keributan di antara penonton.
"Kalau sempat proyektornya mati sampai pertandingan selesai, bisa jadi ricuh penonton ini," ungkapnya pada PARBOABOA, Senin (29/04/24).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, Hamam Sholeh, pun angkat suara. Ia tidak menyangka gangguan listrik sedemikian rupa terjadi. Padahal, uji coba genset telah dilakukan sebelumnya.
"Genset pertama yang digunakan itu ada satu, itulah untuk sound dan video tron. Namun ketika nobar, gensetnya padam sehingga harus terjadi pemisahan genset untuk sound dan video tron," jelasnya.
Ia menambahkan, jumlah penonton yang lebih banyak dari yang diperkirakan juga menjadi salah satu penyebab gangguan tersebut.
"Kita memakai jaringan Telkom langsung dari kanwil, tapi karena penonton yang membeludak, jaringan menjadi terganggu," tutur Hamam.
Tak hanya gangguan Listrik, masalah lainnya muncul dari siaran yang ditampilkan. Pada babak pertama pertandingan, siaran langsung yang disajikan berasal dari laman Facebook bukan dari sumber resmi.
Susanti Dewayani kemudian menegaskan bahwa pihaknya bakal menangani masalah-masalah muncul dalam kegiatan nobar tersebut.
"Kita akan memperbaikinya nanti," ujarnya kepada awak media.
Selain itu, ia juga menyatakan kebahagiaannya setelah bisa menonton bersama masyarakat di lapangan Adam Malik.
Mengenai rencana nobar di masa mendatang, terutama saat timnas Indonesia berkompetisi untuk meraih juara tiga, Susanti mengatakan bahwa kegiatan nobar akan diadakan kembali.
Indonesia vs Uzbekistan: 0-2
Pertandingan sengit antara Indonesia dan Uzbekistan dalam ajang Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa menyuguhkan drama dan tensi tinggi bagi para penggemar sepak bola.
Meskipun Indonesia bermain dengan tekad kuat, Uzbekistan mampu menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola yang dominan.
Babak pertama berlangsung dengan tempo sedang, namun Uzbekistan terus mencoba mengancam pertahanan Garuda dengan serangan-serangan balik yang cepat.
Meski begitu, lini pertahanan Indonesia tampil solid dan rapi, membuat Uzbekistan kesulitan untuk menciptakan peluang yang benar-benar berbahaya.
Peluang terbaik pertama Uzbekistan datang melalui tendangan mendatar Khosimov, namun usahanya hanya mampu menghasilkan bola melebar tipis dari gawang Ernando.
Di menit ke-31, serangan Uzbekistan hampir saja membuahkan hasil melalui tembakan keras Bo'riyev, tetapi bola mengenai mistar gawang, menyelamatkan gawang Indonesia.
Babak pertama berakhir tanpa gol, meskipun Uzbekistan terus mendominasi penguasaan bola. Di jeda pertandingan, Uzbekistan melakukan dua pergantian pemain untuk meningkatkan daya serang mereka.
Babak kedua dimulai dengan tekanan berat dari Uzbekistan. Serangan demi serangan dilancarkan ke arah gawang Indonesia.
Pada menit ke-60, Indonesia berhasil mencetak gol melalui Muhammad Ferrari. Sayangnya, gol tersebut dianulir karena adanya offside yang terdeteksi oleh wasit.
Empat menit kemudian, gawang Indonesia justru kebobolan setelah Norchaev berhasil memanfaatkan umpan silang dan mencetak gol untuk Uzbekistan.
Kebobolan gol pertama membuat Indonesia tertekan, sementara Uzbekistan semakin percaya diri.
Pada menit ke-83, situasi semakin sulit bagi Indonesia setelah Rizky Ridho mendapatkan kartu merah karena pelanggaran yang terdeteksi oleh VAR.
Di menit ke-85, Uzbekistan menambah keunggulan melalui gol bunuh diri dari Arhan setelah terjadi miskomunikasi di lini belakang Indonesia.
Meski bermain dengan sepuluh pemain, Indonesia tetap berusaha menyerang. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil, dan pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Uzbekistan
Editor: Yohana