PARBOABOA, Medan – Keluarnya surat dukungan dari Partai Golkar kepada Bobby Nasution dalam kontestasi Pilgubsu 2024 menuai kekecewaan masyarakat.
Pasalnya, Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah dinilai sebagai salah satu calon yang memiliki peluang tinggi untuk melawan Bobby Nasution yang identik dengan dinasti politik.
Kekecewaan ini tertuang dalam ratusan komentar netizen di beberapa platform media sosial seperti Instagram, Threads dan X.
Misalnya akun Instagram @Therealnissawahyu yang mengatakan “Belum mulai tapi udah tahu pemenangnya.”
Sedangkan akun Instagram @Waniqbal menuliskan, “Wkwkwkwkwkwkwk, lawak lawak, ada kader partai sendiri yang menjadi Ketua DPD bahkan berhasil membawa Golkar menang di Sumut tapi bisa pulak yang bukan kadernya yang didukung.”
Sementara akun Instagram @Faizastin memberikan sindiran dengan komentar, “Menuju Indonesia Emas, Emas Gibran, Emas Kaesang, Emas Bobby.”
Akun Instagram @Andisyyah mengeluarkan kekecewaannya kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto dengan berkomentar, “Wkwkwkwk politik balas budi. Udah jelas ada Bang Ijeck yang jadi kader terbaik Golkar di Sumut dan sudah punya basis pula. Bisa bisanya nunjuk bantalan kompresor ini buat dicalonin. Kocak.”
Kekecewaan masyarakat Sumatera Utara ini tidak hanya dilontarkan melalui beragam komentar di media sosial.
Seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang ditemui di sekitar kawasan Padang Bulan, Andi Pasaribu mengaku kecewa dengan rekomendasi yang diberikan kepada Bobby Nasution oleh Partai Golkar Sumut.
Anak muda yang mengaku pendukung Musa Rajekshah ini sangat berharap Ijeck dapat maju sebagai salah satu kontestan dalam Pilgubsu 2024.
“Inilah yang namanya jelas-jelas dinasti politik. Nggak memikirkan bagaimana rakyat Sumatera Utara ini. Nggak memikirkan pilihan kami. Sudah jelas-jelas Bang Ijeck itu disukai sama anak-anak muda karena memang bagus kinerja dan karakternya,” tegasnya kepada PARBOABOA, Jumat (21/06/2024).
Andi mengungkapkan kekesalannya atas apa yang akan terjadi pada kontestasi Pilgubsu mendatang. Menurutnya, di atas kertas Bobby Nasution sudah bisa dipastikan menang. Pasalnya, semua partai besar sudah mengusung Bobby Nasution, kecuali PDIP Sumut.
Akan tetapi, Andi mengatakan, PDIP sendiri belum mengeluarkan kadernya yang terbaik untuk masuk dalam kontestan Pilgubsu kali ini.
Meskipun nantinya akan ada calon lain melawan Bobby Nasution, Andi merasa tidak yakin bisa memenangkan pertarungan Pilgubsu. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum kekuatan dinasti politik dalam Pilpres lalu.
“Nggak ada itu yang akan menang melawan dinasti politik. Walaupun aku nantinya nggak akan milih Bobby Nasution, siapa lawannya itu yang aku pilih. Walaupun Bang Ijeck ada di barisan Bobby Nasution,” tandasnya.
Hal senada diucapkan Rismarita, mahasiswa Fakultas Hukum USU. Dia mengaku tidak menyukai dinasti politik. Sehingga dipastikan dia tidak akan memilih calon dari dinasti politik.
“Kayaknya lebih ke golput lah kak. Nggak ada yang mau dipilih. Bang Ijeck nggak maju, nggak ada yang aku suka calonnya,” ujarnya.
Gadis berambut sebahu ini menuturkan bahwa ia memahami sedikit tentang situasi politik di tanah air.
Menurutnya, situasi politik yang terjadi saat ini sangat tidak demokratis dan merusak hukum yang ada di Indonesia.
“Kalau memang dari dinasti politik bagus kerjanya ya nggak apa. Tapi ini kan lihat sendirilah bagaimana di Kota Medan ini, makin kacau,” tandasnya.
Editor: Fika