PARBOABOA, India - Belum selesai dengan pandemi Covid-19, India kembali harus berhadapan dengan virus mematikan lainnya yang disebut virus Nipah.
Seorang anak berusia 12 tahun yang terinfeksi dikabarkan telah meninggal dunia.
Virus ini dianggap lebih mematikan daripada Covid-19, dan sejauh ini ada 188 orang teridentifikasi berkontak dengan korban.
Sebanyak 20 orang telah dikarantina atau dirawat di rumah sakit karena dianggap beresiko tinggi terpapar.
Pemerintah India juga mengisolasi rumah korban meninggal hingga radius tiga km.
Ini merupakan kali kedua wabah virus nipah dilaporkan di Kerala, salah satu negara bagian di India. Sebelumnya, virus nipah sempat mewabah pada 2018 lalu dan menyebabkan 9 orang meninggal dunia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus nipah merupakan virus yang menular dari hewan ke manusia. Inang alami virus nipah adalah kelelawar buah.
Melansir dari laman WHO, masa inkubasi atau interval dari paparan virus hingga timbul gejala berlangsung sekitar 4-14 hari. Namun, ada pula laporan yang menyebut masa inkubasi bisa berlangsung selama 45 hari.
Seseorang yang terinfeksi virus nipah awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan.
Orang biasanya tertular virus Nipah usai makan buah atau minum jus mentah dari pohon favorit kelelawar, kurma, yang telah terkontaminasi oleh air liur atau air seni rubah terbang yang sakit.
Babi, kuda, kambing, domba, kucing, dan anjing juga dapat berfungsi sebagai inang perantara.
Tidak seperti Covid-19, yang dapat menyebar melalui transmisi udara, Nipah berpindah dari manusia ke manusia melalui kontak dekat, melalui sekresi dan ekskresi, oleh karena itu mengapa kerabat dari yang terinfeksi dan petugas medis yang merawat mereka biasanya termasuk yang pertama tertular penyakit tersebut.
Virus ini disebutkan dapat menyebabkan kematian hingga 75 persen kepada korban yang terinfeksi. Nama virus ini diambil dari nama sebuah desa bernama Nipah, di mana wabah pertama terjadi
Meski berbahaya, hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin spesifik untuk menangani infeksi virus Nipah.