PARBOABOA - Batik adalah kain hasil karya anak bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi yang sudah ada dan diturunkan oleh leluhur bangsa Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonsia (KBBI), motif adalah suatu corak yang dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam.
Sementara, motif batik adalah corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk, dan seni menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan.
Motif-motif itu antara lain menunjukkan hewan, manusia, geometris dan motif lainnya. Selain itu motif pada batik dipakai untuk menunjukkan status seseorang.
Karya seni rupa ini dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan dimana produksi dilakukan. Beberapa faktor yang memengaruhi lahirnya gambar motif batik ini antara lain, letak goegrafis, sifat dan tata penghidupan daerah, keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.
Motif Batik Indonesia
Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang motif batik Indonesia! Indonesia merupakan negara yang kaya dengan beragam kesenian, salah satunya kain batik.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif dan gambarnya. Melalui motif yang khas tersebut, kamu bisa mengenali dari mana motif itu berasal. Berikut ini akan dijelaskan, motif dan gambar pada kain batik Indonesia yang populer hasil dari karya anak bangsa. Simak selengkapnya!
Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)
Kain batik tujuh rupa merupakan motif batik Pekalongan. Ciri khas dari motifnya adalah gambar hewan dan tumbuhan. Motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis Cina.
Dulu, Pekalongan adalah tempat persinggahan dari berbagai negara, sehingga akulturasi budaya itulah yang membuat batiik mereka sangat khas dengan alam seperti, motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisang bali dan lainnya.
Baca juga: Sejarah Pembuatan Batik, Kerajinan Tangan Asli Indonesia
Motif Batik Sogan (Solo)
Sogan adalah sebutan untuk motif batik Solo. Selain dikenal dengan tempat wisata di Solo, kota ini juga terkenal dengan batiknya. Motif ini sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa berapa abad lalu. Batik tersebut didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliki motif khas seperti, bunga dengan aksen titik-titik atau lengkungan garis.
Penggunaan batik ini dulunya dipakai oleh Raja-raja di Jawa khususnya keraton Kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.
Motif Gentongan (Madura)
Batik asal madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya. Warna batik gentongan ini mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau atau ungu.
Batik Gentong diambil dari gentong yagn merupakan gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.
Motif Mega Mendung (Cirebon)
Motif batik mega mendung merupakan batik khas Cirebon. Kain ini memberikan konsep sederhana namun kesan mewah. Motif ini dibuat berwarna cerah membuatnya sangat cocok dipakai orang tua maupun anak muda, baik perempuan maupun laki-laki.
Motif Kraton (Yogyakarta)
Motif ini berasal dari kebudayaan Jawa yang kental dengan sistem kekratonan dan kesultanannya. Batik ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma dari raja-raja Jawa.
Dulu, batik Kraton ini hanya boleh digunakan oleh warga keraton saja namun sekarang sudah dipakai secara umum oleh siapa saja.
Ciri dari motif kain ini adalah motif bunga yang simetris atau sayap burung yang dikenal sebagai motif sawat lar. Motif ini bisa dibilang paling banyak dipakai baik oleh orang Indonesia maupun orang luar negeri.
Baca juga: 2 Oktober: Hari Batik Nasional, Gimana Sih Sejarahnya?
Motif Simbut (Banten)
Motif dari kain batik ini berbentuk daun yang menyerupai daun talas. Motif tersebut merupakan gambar yang paling sederhana karena hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja. Motif tersebut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama.
Namun sekarag ini, para penduduk Badui menerima modernitas untuk mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten, sehingga batik ini dikenal juga dengan batik Banten.
Motif Parang (Jawa)
Kata parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf “S” dengan letaknya yang miring berombak dan memanjang.
Motif batik parang tersebar luas di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Barat. Setiap daerah yang telah disebutkan tadi, memilliki bentuk dan ciri khas yang berbeda.
Seperti, di Jogja motif parang rusak dan parang barong. Di Jawa Tengah ada parang Slobog dan di Jawa Barat ada parang Klisik.
Motif Kawung (Jawa Tengah)
Kawung berasal dari buah kawung atau lebih dikenal dengan sebutan buah kolang-kaling. Susunan buah pada kain batik ini menggambarkan fase kehidupan manusia, agar pemakainya tidak melupakan eksistensi dan asal-usul dirinya sebagai manusia.
Motif Barong (Bali)
Masyarakat Bali menjadikan makhluk mitologi mereka sebagai gambar pada kain batik. Batik ini sangt banyak diminati oleh turis Bali meskipun eksistensinya yang tidak sesuai dengan batik lainnya, mengingat sosok barong yang sangat termasyur di kalangan masyarakat luas hingga ke kancah Internasional.
Demikianlah penjelelasan singkat mengenai motif batik yang populer, karya anak bangsa Indonesia yang harus dipertahankan sebagai bentuk peninggalan nenek moyang bangsa kita. Semoga bermanfaat.