PARBOABOA, Jakarta - Kasus infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida auris menjadi sorotan di Amerika.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika menyebut, jumlah kasus akibat infeksi ini meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2021.
Dalam laporan tersebut juga diungkapkan bahwa hampir separuh pasien yang terinfeksi jamur ini meninggal dalam waktu 90 hari setelah terjangkit.
American College of Physicians (ACAP) menggambarkan jamur Candida auris sebagai ancaman serius karena jarang ditemukan di lingkungan alami.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memperingatkan bahwa infeksi ini merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat.
Apa itu infeksi Candida auris?
Candida auris adalah jamur patogen yang mematikan dan pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 2009.
Sejak pertama kali muncul di AS pada 2016, infeksi jamur ini telah menyebar ke lebih dari separuh negara bagian di Amerika.
Mereka yang sehat memiliki risiko lebih rendah terinfeksi jamur ini. Tapi bagi yang rentan dan lemah, infeksi ini dapat fatal dengan tingkat kematian antara 30-60 persen.
Orang yang berisiko tinggi terinfeksi jamur ini adalah mereka yang telah mengonsumsi antibiotik dalam jumlah besar, menggunakan alat bantu pernapasan, kateter di kandung kemih, atau selang makanan.
Jamur Candida auris dapat menginfeksi aliran darah, menetap di kulit, telinga, atau luka terbuka pada tubuh.
Namun, dalam kondisi yang lebih fatal, infeksi Candida auris dapat menyebabkan sepsis, yang terjadi ketika jamur tersebut telah menginfeksi aliran darah.
Sepsis dapat menyebabkan kerusakan pada banyak organ dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Kabar buruk lain, beberapa strain Candida auris telah menjadi resisten terhadap pengobatan yang ada, menjadikan penyakit ini sulit untuk diatasi.
Dr. Scott Roberts, Associate Medical Director of Infection Prevention di Yale School of Medicine, menyatakan bahwa infeksi Candida auris merupakan suatu kekhawatiran kesehatan yang serius.
Hal yang membuatnya lebih berbahaya adalah kemampuannya untuk menyebar dari manusia ke manusia.
Gejala infeksi ini juga sulit untuk dikenali secara pasti, terutama karena pasien sering kali sudah memiliki penyakit lain dan dirawat di rumah sakit.
Untuk mendiagnosis infeksi oleh jamur ini, tes laboratorium diperlukan.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika telah mengungkapkan beberapa tanda umum yang dapat menjadi petunjuk terhadap infeksi Candida auris.
Di antaranya demam yang tidak kunjung membaik meskipun telah diberikan antibiotik.
Selain itu, infeksi telinga dengan gejala seperti nyeri, pendengaran terganggu, dan keluarnya cairan.
Gejala lain yakni resistensi antibiotik, infeksi pada luka terbuka dengan tanda peradangan, serta gejala umum lainnya seperti kelelahan dan lesu.
Editor: Umaya khusniah