PARBOABOA, Jakarta - Belum lama ini jutaan pengguna Microsoft Windows di seluruh dunia mengeluhkan Blue Screen of Death (BSOD) atau cetak biru yang menyebabkan sistemnya mati atau atur ulang (restart).
Microsoft, dalam sebuah pernyataan menerangkan, kesalahan tersebut merupakan akibat dari pembaruan CrowdStrike Falcon baru-baru ini.
CrowdStrike sendiri merupakan sebuah perusahaan keamanan siber yang perangkat lunaknya digunakan oleh industri di seluruh dunia agar terlindung dari peretas.
Crowdstrike Falcon, solusi keamanan yang beroperasi di OS Windows, terkenal dengan arsitektur cloud-native dan kemampuan deteksi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Fitur-fitur ini dirancang untuk memberikan perlindungan yang tangguh, visibilitas menyeluruh, dan respons real-time pada seluruh titik akhir atau perangkat.
Microsoft menyatakan bahwa mereka telah mengambil langkah mitigasi dengan mengalihkan lalu lintas yang terdampak ke sistem yang lebih stabil setelah munculnya masalah layanan.
Dampak kesalahan ini telah dialami oleh beberapa perusahaan, bank dan kantor pemerintahan di seluruh dunia. Sebagian besar perusahaan maskapai penerbangan India, misalnya mengeluhkan hal ini melalui akun media sosial X.
Begitu juga maskapai penerbangan utama Amerika Serikat, termasuk American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines menghentikan sementara penerbangan pada Jumat pagi, (19/7/2024) dengan alasan masalah komunikasi.
Kondisi yang sama dialami oleh Inggris, Jerman, Malaysia, Spanyol, Filipina dan beberapa negara lain. Di Indonesia, sejumlah karyawan yang menggunakan perangkat PC dengan OS Windows 10 melaporkan masalah serupa.
Blue Screen of Death
Melansir laman resmi Malwarebites, BSOD adalah peringatan yang bisa lihat saat komputer menghentikan operasi dan menampilkan peringatan ini di layar biru.
Secara resmi, ini disebut 'Kesalahan berhenti'. Peringatan itu memberi tahu tentang masalah kritis yang memaksa windows untuk melakukan boot ulang.
Sebelum melakukan boot ulang, Windows biasanya menyimpan file "minidump" di komputer pengguna yang berisi data tentang kesalahan tersebut.
Adapun penyebab BSOD adalah sebagai berikut:
- Driver
Driver komputer adalah berkas, yang biasanya dikembangkan oleh produsen perangkat keras, yang membantu perangkat keras bekerja dalam sistem operasi . Dan menurut sumber galat layar biru dari Microsoft ini, 70% galat Stop disebabkan oleh kode driver pihak ketiga.
- Perangkat lunak
Perangkat lunak yang tidak kompatibel seperti aplikasi atau program dapat menimbulkan konflik yang mengakibatkan BSOD.
- Perangkat keras
Memori yang rusak ( RAM ), hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), motherboard, prosesor, atau unit catu daya (PSU) semuanya dapat menjadi penyebab munculnya layar biru.
- Terlalu panas
komputer Anda mungkin menampilkan BSOD jika terlalu panas akibat debu, kipas yang rusak, atau perangkat keras yang terlalu terbebani.
- Malware
Malware, termasuk virus PC yang merusak file dan folder penting, dapat menyebabkan terjadinya Blue Screen of Death (BSOD).
Cara memperbaik BSOD
Perbaikan BSOD bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pengujian perangkat keras, dengan:
- Pemeiksaan melalu windows atau alat pihak ketiga
Anda dapat memeriksa kesalahan pada memori melalui Windows atau alat pihak ketiga. MemTest dari HCI Design adalah alat yang populer untuk pengujian RAM. Atau, cari Windows Memory Diagnostic di bilah pencarian Windows 10 Anda.
- Gunakan perangkat lunak penyimpanan
Gunakan perangkat lunak dari produsen drive penyimpanan Anda untuk memeriksa kesalahan pada Hard Disk Drive (HDD) atau Solid-State Drive (SSD). Kerusakan atau kesalahan pada drive penyimpanan bisa menjadi penyebab terjadinya BSOD.
- Gunakan alat pembanding gim video
Carilah artefak atau perlambatan komputer saat menjalankan gim video untuk mengetahui apakah GPU Anda rusak. Anda juga dapat menggunakan alat pembanding gim video untuk memeriksa kerusakan pada kartu grafis Anda.
- Gunakan utilitas seperti Open Hardware Monitor
Panas berlebih dapat menyebabkan kesalahan layar biru. Pengguna dapat mencoba utilitas seperti Open Hardware Monitor untuk memeriksa GPU dan suhu CPU. Air Duster dapat membersihkan ventilasi dan kipas di komputer yang terlalu panas. Sistem Anda juga harus berventilasi baik agar tetap dingin.
Editor: Gregorius Agung