PARBOABOA, Jakarta - Tingginya harga minyak goreng masih menjadi masalah nasional, hingga hari ini, Senin (20/6).
Sejak awal tahun, saat masih era Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, hingga masa Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas), mahalnya harga minyak goreng ini masih belum menemukan penyelesaian.
Jika Mendag Lutfi sebelumnya mengatakan, melambungnya harga minyak goreng ini akibat dari ulah para mafia minyak goreng, Mendag Zulhas yang baru dilantik justru beranggapan berbeda.
“Saya kira tidak mafia,” ucap Zulhas, Senin (20/6).
Menurutnya, masalah minyak goreng ini merupakan akibat dari naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar internasional, sehingga para pengusaha menjual komoditas tersebut dengan cepat. Namun pemerintah terlambat mengantisipasi hal tersebut, sehingga terjadi kekurangan pasokan CPO di dalam negeri.
“Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi," lanjutnya.
Namun Zulhas meminta masyarakat tidak perlu khawatir, karena dia mengaku sudah menemukan sumber masalah minyak goreng ini, dan memastikan akan segera membereskannya dalam sebulan kedepan.
"Saya sudah tahu sebab-sebabnya, sudah kami perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan, dua bulan beres insyaallah," ucapnya.
Zulhas membeberkan beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng di Tanah Air, yaitu dengan memasok minyak goreng curah ke lebih dari 10.000 titik dengan harga jual Rp14.000 per liter.
Kemudian saat ini, pemerintah juga sedang mengupayakan pembuatan kemasan sederhana untuk minyak goreng curah, agar memudahkan proses distribusi ke seluruh wilayah Indonesia, terutama untuk kawasan di pelosok Indonesia.
Seperti diketahui, Zulhas dilantik sebagai Menteri Perdagangan RI pada Rabu (15/6) menggantikan Muhammad Lutfi.
Akankah Zulhas mampu mengatasi masalah minyak goreng ini?