PARBOABOA, Pematang Siantar – Dalam era digitalisasi yang semakin pesat, media sosial (medsos) bukan hanya menjadi platform untuk hiburan semata, namun juga telah menjadi sumber finansial.
Hal inilah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut). Mereka menggunakan platform Medsos, seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook sebagai sarana memacu kreativitas yang mendatangkan cuan.
Salah satu contoh sukses adalah Putri Dwi Rahayu (24), seorang selebgram dengan 88,3 ribu pengikut di Instagram.
Dalam wawancara dengan PARBOABOA, Putri membagikan perjalanan kesuksesannya yang dimulai dari iseng membuat video tutorial make-up dan hijab di akun Instagram pribadinya, @Putridwirhy.
Dengan waktu singkat, video-video kreatif Putri pun mendapatkan respons positif dari para pengikutnya.
"Ternyata, apa yang saya bagikan disana menjadi inspiratif bagi banyak orang. Banyak yang kemudian mengajak saya untuk bekerja sama," tuturnya semangat.
Meskipun telah meraih kesuksesan dan mendapatkan penghasilan melalui Medsos, Putri mengaku belum menetapkan tarif pasti untuk endorse yang masuk, sehingga relatif fleksibel.
Hal ini dilakukan lantaran dirinya lebih berfokus memanfaatkan peluang baru yang terus berkembang di platform-platform Medsos, seperti Instagram.
Dalam kesempatan itu, Putri turut membagikan strategi pemasaran yang menjadi kunci kesuksesannya, seperti memperhatikan waktu posting dan penggunaan kata kunci yang tepat.
"Karena kalau kita asal ngepost, dan tidak memperhatikan keywords-nya gitu, kadang jadi gak naik. Jadi harus tepat waktunya, misalnya dari jam 12 siang atau malam ya kira-kira jam pulang kerja," jelas Putri.
Ia juga menyarankan kepada generasi muda yang ingin mencari cuan melalui medsos, agar tidak takut untuk memulai dan mengikuti passion masing-masing.
"Jika sudah merasa nyaman dan sesuai dengan passion yang dimiliki, langkah pertama harus diambil, karena pasti akan ada jalan menuju kesuksesan," katanya.
Selain Putri, ada juga Eghy Perdana (26), TikToker asal Pematang Siantar yang berhasil meraup penghasilan menggiurkan dari unggahan video-videonya.
Dari yang awalnya hanya penonton biasa, kini Eghy sudah memiliki 75,4 ribu pengikut di akun TikToknya, @eghy990.
“Awalnya aku mengajak teman-temanku. Tapi pas awalnya video-video yang kami unggah gak ada yang nonton dan gak ada yang like videonya juga,” ujarnya kepada PARBOABOA.
Namun, Eghy tidak menyerah begitu saja. Dengan tekad dan semangat belajar yang tinggi, Eghy dan timnya terus berinovasi. Mereka menciptakan konten-konten kreatif dan selalu mengikuti tren yang sedang viral.
Dalam kesempatan itu, Eghy menjelaskan bahwa saat itu penghasilan utamanya berasal dari berbagai endorsement.
Namun seiring berkembangnya aplikasi garapan China itu, dirinya mampu mengumpulkan pundi-pundi uang dari siaran langsung (live).
Menariknya, penghasilan dari siaran langsung ternyata tidak kalah besar dengan yang diperoleh dari endorsement.
Ia berpendapat bahwa dalam meraih kesuksesan, diperlukan konsistensi apalagi jika ingin terjun ke dunia digital.
“Dan juga selalu menciptakan konten yang menarik, jangan yang monoton,” katanya.
Karya Seniman Pematang Siantar Dilirik Sutradara Musik Nasional
Selain Putri dan Eghy, Medsos juga tampaknya dimanfaatkan dengan baik oleh seniman dan kreator lokal asal Pematang Siantar, Saza Raja Sidabutar (30).
Medsos, membuat karya-karya Saza berhasil menarik perhatian banyak orang, termasuk seorang sutradara musik video terkemuka di tanah air, Upie Guava.
Keberuntungan itu bermula ketika salah satu karyanya memikat hati Upie, yang kemudian menawarkan kerjasama dalam pembuatan video klip lagu ‘Sayap-Sayap Cinta’ dari penyanyi ternama, Titi DJ.
“Dalam video klip tersebut, saya yang membuatkan bagian CGI sayapnya,” ungkap Saza kepada PARBOABOA.
Meskipun jumlah pengikutnya di media sosial belum banyak, karya-karya Saza telah membuktikan bahwa kualitas dan kreativitas bisa dihargai dan apresiasi oleh tokoh-tokoh terkenal.
"Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Meskipun pengikut saya belum banyak, tetapi karya-karya saya sudah mendapatkan apresiasi positif," tambahnya.
Dengan semangat dan dedikasinya, Saza Raja Sidabutar membuktikan bahwa media sosial bukan hanya tempat untuk berinteraksi, tetapi juga merupakan panggung untuk menunjukkan bakat dan kreativitas, membuka pintu menuju peluang yang lebih besar dalam dunia seni dan hiburan.