PARBOABOA, Jakarta – Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii, Amerika Serikat (AS), meletus untuk pertama kalinya sejak tahun 1984.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (29/11/2022), Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, letusan itu dimulai pada Minggu (27/11/2022) pukul 23.00 waktu setempat. Namun, Mauna Loa memuntahkan lahar dan abu vulkanik, Senin (28/11/2022).
Letusan ini dapat terlihat dari Kota Kona yang berada di pantai barat pulau Hawaii, berjarak sekitar 72 kilometer dari gunung berapi tersebut.
Menurut catatan USGS, Mauna Loa sudah meletus sebanyak 33 kali sejak 1843. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1984 di mana aliran lahar mengalir dalam jarak 5 mil dari Kota Hilo, kota terpadat di pulau itu.
Lembaga USGS juga mengatakan bahwa untuk saat ini tidak ada ancaman bagi warga yang tinggal di bawah zona letusan, tetapi pihaknya memperingatkan kepada warga agar tetap waspada dan memantau informasi lebih lanjut.
“Tidak ada ancaman terhadap daerah berpenduduk saat ini, tetapi warga daerah harus meningkatkan kewaspadaan,” kata USGS di situs webnya.
“Berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya, periode awal erupsi Mauna Loa dapat sangat dinamis, dan lokasi aliran lava dapat berubah dengan cepat,” lanjutnya.
Kini, para ahli vulkanologi terus memantau pergerakan lava, termasuk seorang ahli bernama Robin George Andrews. Menurutnya, erupsi ini patut diwaspadai karena ini merupakan gejala perdana sejak 1984.
Namun, sampai saat ini pihak berwenang Hawaii belum mengeluarkan perintah untuk melakukan evakuasi apapun. Meskipun kawasan puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup, tetapi dua tempat perlindungan telah dibuka sebagai upaya pencegahan.
Sebagai informasi, Mauna Loa berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii yang mencakup separuh pulau besar di negara bagian AS. Gunung berapi ini memiliki ketinggian 13.679 kaki (4.170 meter) di atas permukaan laut, dan memiliki luas lebih dari 2.000 mil persegi.
