PARBOABOA, Simalungun - Calon presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, melanjutkan rangkaian kunjungan politiknya dengan mengunjungi Persulukan Tuan Guru Batak, di Nagori Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Jumat (3/11/2023).
Berdasarkan informasi yang diterima Parboaboa dari relawan Anies, kunjungan ke Tuan Guru Batak ini merupakan rangkaian silaturahmi yang dilakukannya selama dua hari ke delapan kabupaten dan kota di Sumatra Utara (Sumut).
Adapun delapan kabupaten dan kota yang masuk dalam kunjungannya yaitu Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Langkat, Tebingtinggi, Asahan, Medan, Batubara, dan Simalungun.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sumut, Iskandar ST menjelaskan, kedatangan Anies ke beberapa tempat tersebut untuk mendongkrak elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan.
Anies bertemu secara pribadi dengan Tuan Guru Batak, Syekh Dr. Ahmad Sabban el-Rahmany Rajagukguk, selama lebih dari satu jam untuk meminta dukungan pemuka agama setempat.
Namun, dalam kunjungan tersebut, masyarakat menyampaikan sedikit kekecewaannya lantaran tidak ada kesempatan bicara melainkan hanya mendengarkan pidato Anies.
Modesta Tampubolon (51), salah satu warga yang hadir, menyampaikan keinginannya untuk bertemu lebih dekat dengan Anies. Namun ia tidak menyangka bahwa Anies datang hanya untuk memberikan pidato.
“Kami merasakan kekecewaan. Kami berpikir bahwa masyarakat sekitar diberikan ruang untuk memberikan pendapat ataupun bertanya tentang keadaan kami sebagai warga disini,” ungkap Modesta kepada PARBOABOA, Jumat (3/11/2023).
Selain itu, ia juga merasa pandangan Anies hanya tertuju ke satu titik dan tidak merata ke berbagai audience yang hadir.
“Pada saat pak Anies memberikan pidato pandangannya tidak memperhatikan seluruh masyarakat yang hadir. Ia hanya mengarahkan pandangan matanya di satu tempat saja,” ungkap Modesta.
Padahal, DPW Sumut, Iskandar, sebelumnya menyampaikan bahwa kunjungan Anies ke Sumut digunakan untuk menyapa dan menerima aspirasi masyarakat.
Sementara itu, Syekh Ahmad Sabban sebagai Tuan Guru Batak menegaskan kedatangan Anies Rasyid Baswedan di Simalungun setelah acara kunjungan Anies Baswedan berakhir.
“Silaturahmi, menyapa masyarakat disini, beliau meminta doa, nasihat dan silaturahmi,” katanya kepada PARBOABOA, Jumat (3/11/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa siapapun yang datang dengan niat baik pasti akan didoakan dan akan membuka pintu terhadap siapapun yang datang.
“Kalau kita pondok persulukan, pesan dari Tuan Guru Pertama, menerima semua tamu dan semua tokoh,” ungkapnya.
Syekh Ahmad menyebut, persulukan tidak bisa berpolitik. Namun, ia menjelaskan pentingnya setiap warga negara punya hak politik dan menyerahkan kebebasan kepada masyarakat dalam memahami hal tersebut.
“Tentu saya punya hak politik namun jika atas nama persulukan, kita harus mendoakan semuanya,” ujarnya.
Editor: Atikah Nurul Ummah