Parboaboa, Siantar - Sandwich generation adalah istilah yang sering digunakan dan seringkali dikaitkan dengan generasi milenial.
Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dipublikasi pada Jumat (22/1/2021) mencatat, jumlah gen-Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Istilah ini mengacu pada mereka yang telah berkeluarga atau mempunyai anak sendiri tetapi masih harus menanggung kehidupan orangtua atau anggota keluarga lain.
Mereka yang masuk ke dalam sandwich generation dapat dikatakan memiliki beban ganda karena juga harus menanggung kebutuhannya sendiri.
Penyebab Munculnya Sandwich Generation
Salah satu penyebab munculnya sandwich generation yang paling umum adalah lemahnya pendidikan finansial yang diajarkan oleh keluarga dari generasi ke generasi.
Saat masih kecil, kita terbiasa diberikan uang saku yang semakin lama semakin naik jumlahnya seiring dengan bertambahnya usia.
Pada akhirnya kita terbiasa dengan pendapatan pasif yang didapatkan oleh orang tua, dan membuat kita menjadi orang yang hanya berorientasi pada uang dan kesulitan mengatur keuangan.
Menurut perencana keuangan OneShildt, M. Andoko, generasi yang lebih tua sering kali kurang bisa menyisihkan sebagian pemasukannya untuk tabungan pensiun.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa orang tua tidak memiliki informasi yang cukup cara mengelola keuangan.
Sedangkan menurut Prita Hapsari Ghozie Perencana keuangan ZAP Finance berpendapat, sandwich generation lahir karena seseorang mendahulukan kebutuhan tersiernya daripada kebutuhan yang lebih penting.
Bukan hanya itu, menurutnya masalah ini juga muncul karena seseorang tidak memiliki asuransi kesehatan, sehingga membutuhkan bantuan keuangan dari orang lain apabila jatuh sakit.
Langkah pertama yang paling mendasar yang bisa dilakukan untuk memutus rantai Sandwich Generation adalah menjadi sadar finansial. Belajar investasi dan belajar mengelola uang serta manajemen risiko bisa menjadi kunci.
Apabila kamu bagian dari sandwich generation, segera daftarkan dirimu pad proteksi asuransi, baik asuransi kesehatan, maupun asurainsi jiwa.
Ini akan menjaga kondisi finansial mu apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, mencari pendapatan sampingan, hingga mengurangi pengeluaran gaya hidup juga bisa menjadi solusi.
Agar kelak anakmu tidak menjadi bagian dari sandwich generation.