PARBOABOA - Lari maraton merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang cukup populer di dunia.
Dikutip dari buku Pengembangan Model Pembelajaran Atletik Nomor Lari Berbasis Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar oleh Abdul Salam Hidayat dkk (2021), lari maraton adalah lari dengan jarak tempuh sejauh 42,195 kilometer (26 mil 385 yard).
Olahraga atletik ini sangat diminati oleh banyak orang, karena mencerminkan nilai-nilai perjuangan dan sejarah.
Selain itu, medan yang dilintasi dalam lari maraton biasanya selalu beragam dan menantang.
Teknik yang diperlukan untuk melaksanakan lari maraton juga hampir mirip dengan lari jarak jauh, namun membutuhkan daya tahan tubuh yang luar biasa.
Di tingkat profesional, lari maraton umumnya diikuti oleh atlet yang telah menjalani pelatihan khusus.
Namun, di tingkat non-profesional maraton juga menjadi olahraga favorit untuk masyarakat umum.
Sejarah Lari Maraton
Pada tahun 490 SM, seorang prajurit bernama Pheidippides berlari dari kota Marathon, Yunani ke kota Athena, menempuh sekitar 25 mil untuk menyampaikan kabar kemenangan Yunani atas Persia.
Meskipun berhasil menyampaikan pesan tersebut, ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah tiba di tujuannya.
Kisah ini sebenarnya sudah dimulai beberapa hari sebelumnya.
Ketika pasukan Persia mendekati Marathon, Pheidippides dikirim ke Sparta untuk meminta bantuan.
Dengan penuh tekad, ia berlari sekitar 150 mil dalam waktu dua hari.
Setelah itu, ia menjalani perjalanan melelahkan 25 mil dari medan perang ke Athena, bahkan dengan memakai baju besi yang berat.
Hal ini sedikit memberikan alasan yang lebih jelas terkait penyebab kematiannya.
Meskipun diawali dengan tragedi tersebut, kisah maraton terus hidup dan perlombaan pertamanya diadakan pada Olimpiade 1896 di Athena.
Setiap bulan September, Spartathlon diadakan di Yunani sebagai tanda penghormatan kepada Pheidippides.
Perlombaan ini melibatkan jarak 246 kilometer atau hampir mencapai 153 mil dari Athena ke Sparta, dengan batas waktu 36 jam.
Dengan segala keunikannya, lari maraton tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan semangat atletik.
Mengutip buku berjudul Dasar-dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo 2020, cabang olahraga lari atletik dibagi ke dalam beberapa jarak tempuh tertentu.
Pembagian tersebut meliputi lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah, lari jarak jauh, dan lari marathon.
Teknik Lari Maraton
Lari maraton bukan hanya soal kekuatan fisik semata, tetapi juga tentang penguasaan teknik yang tepat.
Para pelari yang ingin berhasil dan bahkan memenangkan perlombaan memerlukan pemahaman dan penerapan teknik yang benar.
Berikut adalah beberapa teknik penting yang sebaiknya dikuasai oleh setiap pelari maraton:
1. Teknik Start
Sebelum melangkah, pelari perlu memahami teknik awalan atau start dengan baik.
Pemahaman dan latihan teknik ini akan memastikan bahwa pelari dapat memulai perlombaan dengan benar dan efisien.
Dengan memulai teknik start yang benar para pelari maraton akan dapat menghemat tenaga dan waktu, karena jarak yang ditempuh dalam lari maraton adalah yang terjauh dari semua cabang atletik lari lainnya.
2. Teknik Berlari
Teknik berlari melibatkan postur tubuh yang benar.
Sebuah postur yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi gerakan, tetapi juga mengurangi risiko cedera.
Penguasaan teknik berlari akan membantu pelari menjaga kecepatan dan kenyamanan selama perlombaan, mengingat jarak tempuh lari maraton adalah yang terjauh dari semua cabang atletik lari lainnya.
3. Teknik Pernapasan
Pentingnya teknik pernapasan tidak boleh diabaikan dalam lari maraton.
Otot membutuhkan oksigen, terutama saat berlari dengan intensitas tinggi.
Melalui teknik pernapasan yang baik, pelari dapat menjaga stamina dengan lebih efisien dan memastikan kebutuhan oksigen untuk otot terpenuhi.
4. Teknik Finish
Saat mendekati garis finish, teknik finish menjadi momen yang paling krusial.
Kecepatan bukanlah satu-satunya faktor penting.
Para pelari disarankan untuk membusungkan dada ketika memasuki garis finish.
Turunkan dada secara perlahan saat mendekati pita finish.
Penting untuk diingat, meraih garis finish dengan bantuan tangan merupakan pelanggaran yang perlu dihindari.
Penguasaan semua teknik ini merupakan kunci kesuksesan dalam lari maraton.
Seorang pelari yang memahami dan melatih teknik-teknik ini dengan baik akan memiliki keunggulan dalam mencapai tujuannya dan meningkatkan performa mereka secara keseluruhan.
Nomor Lari Maraton
Banyak yang menganggap bahwa lari jarak jauh dan lari maraton adalah olahraga yang sama.
Padahal, perbedaan utamanya terletak pada jarak tempuh.
Secara resmi, lari maraton memiliki jarak 42,195 kilometer, sementara lari jarak jauh dimulai dari 5.000 meter atau 5 kilometer saja.
Berikut ini nomor lari maraton adalah sebagai berikut:
1. Nomor Lari 5K (5.000 meter)
Peserta menempuh jarak ini dengan melalui 12 setengah lap di lintasan 400 meter.
2. Nomor Lari 10K (10.000 meter)
Peserta harus melalui lebih dari 25 lap di lintasan 400 meter untuk menyelesaikan jarak ini.
3. Nomor Lari 21K (21.097,5 meter)
Dikenal juga sebagai half marathon, lari ini dilakukan di luar stadion, melibatkan rute di jalan raya.
4. Nomor Lari 42K (42.195 meter)
Disebut sebagai lari maraton, ini adalah nomor yang digelar di olimpiade.
Manfaat Lari Maraton
Lari maraton adalah aktivitas yang baik untuk kesehatan tubuh, sebagaimana fungsi dari olahraga pada umumnya.
Melakukan lari maraton secara rutin dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan tubuh.
Beberapa manfaat lari maraton adalah sebagai berikut:
1. Membakar Kalori Seluruh Tubuh
Lari maraton merupakan aktivitas fisik yang intensif, membantu membakar kalori secara efektif.
Ini dapat mendukung penurunan berat badan dan pemeliharaan tubuh yang sehat.
2. Membentuk Tubuh
Latihan lari maraton dapat membentuk otot dan meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan.
Hal ini dapat memberikan bentuk tubuh yang lebih atletis dan seimbang.
3. Meningkatkan Suasana Hati
Aktivitas fisik seperti lari maraton dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon kebahagiaan.
Hal ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
4. Meningkatkan Kemampuan Tubuh
Melalui latihan reguler, lari marathon dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara signifikan.
Pelari akan merasakan peningkatan stamina dan kekuatan, baik fisik maupun mental.
5. Melatih Jantung
Lari marathon adalah bentuk latihan kardiovaskular yang sangat baik.
Ini dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan memperkuat sistem peredaran darah.
6. Memperbaiki Kualitas Tidur
Salah satu aktivitas fisik seperti lari marathon dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Tubuh yang sehat dan aktif cenderung memiliki waktu tidur yang lebih baik.
Melalui berbagai manfaat ini, lari maraton tidak hanya menjadi aktivitas olahraga yang menantang, tetapi juga investasi berharga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Nama Atlet Lari Maraton Terbaik
Berikut adalah beberapa nama atlet lari maraton terbaik sepanjang masa, di antaranya:
1. Eliud Kipchoge
Eliud Kipchoge, seorang pelari jarak jauh yang berasal dari Kenya, dikenal sebagai ikon dalam dunia lari maraton.
Sebagai salah satu pelari maraton terhebat, Kipchoge meraih gelar juara maraton pada tahun 2016 dan 2020.
Pada usianya yang kini mencapai 38 tahun, Kipchoge juga mencatatkan rekor dunia maraton dengan waktu luar biasa 2:01:09, yang ia raih dalam Berlin Marathon 2022.
2. Abebe Bikila
Shambel Abebe Bikila adalah pelari Ethiopia yang meraih gelar juara maraton secara berturut-turut.
Bikila mencatatkan sejarah sebagai peraih medali emas pertama bagi Ethiopia pada tahun 1960.
Pada Olimpiade Tokyo 1964, Bikila meraih medali emas keduanya dan menjadi atlet pertama yang berhasil mempertahankan gelar maraton Olimpiade.
3. Waldemar Cierpinski
Waldemar Cierpinski, awalnya dikenal sebagai pelari halang rintang yang sukses sebelum beralih ke maraton pada tahun 1974.
Atlet kelahiran 1945 ini, meraih medali emas pada tahun 1976 dan 1980, serta menduduki peringkat 1 dalam maraton pada tahun yang sama.
Prestasinya membuatnya dinobatkan sebagai olahragawan terbaik Jerman Timur dalam kurun waktu tersebut.
4. Samuel Kamau Wanjiru
Samuel Kamau Wanjiru, pelari jarak jauh Kenya yang memenangkan lari maraton dalam Olimpiade Beijing 2008 dengan catatan waktu 2:06:32.
Ia menjadi orang Kenya pertama yang meraih emas pada olimpiade maraton, serta peraih medali emas termuda sejak 1932.
5. Gezahegne Abera
Gezahegne Abera adalah atlet Ethiopia yang memenangkan lomba maraton di Olimpiade Musim Panas 2000.
Kompetisi internasional pertamanya adalah Los Angeles Marathon 1999, di mana ia finish di posisi keempat.
Keberhasilannya membawa ia menjadi bagian dari tim World Athletics Championships Ethiopia 1999, di mana Abera finish kesebelas.
Dengan catatan waktu terbaiknya 2:07:54, Abera menandai namanya sebagai salah satu pelari maraton terkemuka dari Ethiopia.
Demikianlah pembahasan mengenai lari maraton mulai dari sejarah, teknik, manfaat dan beberapa atlet yang pernah bersinar dalam cabang olahraga atletik yang satu ini. Semoga bermanfaat.
Editor: Ratni Dewi Sawitri