PARBOABOA - Majas asosiasi adalah salah satu alat retorika yang sering digunakan dalam sastra untuk menciptakan gambaran yang lebih kuat, menggambarkan emosi, atau membangkitkan perasaan kepada pembaca atau pendengar.
Teknik ini memungkinkan pengarang untuk menggabungkan unsur-unsur yang tampaknya tidak terkait secara logis, tetapi memiliki konotasi atau makna yang serupa atau relevan, menciptakan koneksi emosional yang lebih dalam antara teks dan audiensnya.
Dikutip dari buku Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna Majas dalam Bahasa Tetun, karya Rofinus Taek, dijelaskan bahwa asosiasi adalah majas atau perumpamaan melibatkan perbandingan antara dua hal yang pada dasarnya berbeda, tetapi disamakan dengan sengaja.
Ciri khas dari majas ini adalah penggunaan kata-kata seperti "bagai," "bagaimana," "seumpama," "seperti," dan "laksana."
Selanjutnya, dalam artikel ini, akan diuraikan secara lebih mendalam tentang majas asosiasi, termasuk pengertian, ciri khas, memberikan contoh-contoh penggunaan, dan membedakannya dengan majas simile.
Pengertian Majas Asosiasi
Menurut buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi, karya Ulin Nuha (2017), dijelaskan bahwa majas asosiasi adalah perumpamaan menggunakan perbandingan antara dua hal yang sebenarnya sangat berbeda namun sengaja dianggap sama, dengan fokus pada kesamaan sifat.
Majas ini memungkinkan untuk menemukan dua objek yang berbeda dalam satu kalimat, namun memiliki makna yang serupa.
Sebagai contoh, ketika mengatakan, “Cintamu bagai bunga yang mekar di tengah gurun.” Dalam kalimat ini, menggunakan perbandingan antara cinta dan bunga yang mekar di tengah gurun, untuk menunjukkan keindahan cinta yang muncul di tempat yang tidak terduga atau sulit.
Dengan menggunakan kata "bagai" atau "seperti", majas perbandingan ini menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca dan memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada kalimat tersebut.
Ciri-ciri Majas Asosiasi
Menurut buku Retorika untuk Sastra, karya Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, menjelaskan asosiasi merupakan majas atau gaya bahasa yang menciptakan perbandingan atau hubungan antara dua hal yang sebenarnya mempunyai perbedaan yang nyata.
Berikut adalah ciri-ciri Majas Asosiasi, antara lain:
1. Penggunaan Kata-Kata Perbandingan
Majas ini ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti "seperti", "bagai", "seumpama", atau "mirip". Kata-kata ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda dan menciptakan hubungan asosiatif.
2. Menciptakan Gambaran yang Kuat
Salah satu ciri ciri majas perbandingan adalah menciptakan gambaran yang kaya dan kuat dalam imajinasi pembaca.
3. Kesamaan Sifat atau Karakteristik
Majas perbandingan sering kali menciptakan perumpamaan berdasarkan kesamaan sifat atau karateristik antara dual yang berbeda.
4. Meningkatkan Daya Tarik Puisi
Majas ini sering digunakan dalam puisi untuk memperindah diksi dan meningkatkan daya tarik sajak.
5. Penghubung Konsep Berbeda
Penghubung konsep berbeda termasuk ciri ciri majas perbandingan karena menghubungan atau mengaitkan dua konsep atau ide yang berbeda, seringkali dalam satu kalimat atau ungkapan, berdasarkan hubungan atau asosiasi yang ada di antara keduanya.
6. Penggunaan Imajinasi
Majas perbandingan ini sering menggunakan daya imajinasi untuk menciptakan gambaran yang lebih hidup dan mendalam dalam pikiran pembaca atau pendengar. Ini dapat merangsang emosi, gambaran, atau pemikiran yang lebih dalam.
7. Beragam Bentuk
Gaya bahasa ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk metafora (perbandingan implisit), simile (perbandingan eksplisit dengan kata "seperti" atau "bagai"), metonimi, dan banyak lagi.
8. Peran dalam Retorika
Dalam retorika, majas perbandingan dapat digunakan untuk memengaruhi pendengar atau pembaca, menciptakan kesan yang kuat, atau membangkitkan perasaan tertentu.
Fungsi dan Tujuan Majas Asosiasi
Menurut informasi dari buku sastra dan gaya bahasa, seperti A Handbook to Literature, oleh William Harmon dan Hugh Holman, menjelaskan asosiasi adalah majas yang memiliki sejumlah fungsi dan tujuan dalam bahasa dan sastra.
Berikut adalah kalimat yang dihasilkan:
- Majas perbandingan ini bertujuan untuk menggugah emosi pembaca atau pendengar dan membuat mereka terkesan dengan ide dan gagasan yang disampaikan.
- Fungsi majas ini adalah untuk menggugah imajinasi pembaca atau pendengar, menciptakan gambaran yang kuat, dan membuat teks atau pidato lebih hidup.
- Majas berfungsi untuk menyampaikan ide dengan lebih efektif melalui hubungan yang kompleks antara konsep-konsep yang mungkin abstrak.
- Tujuan majas perbadingan adalah untuk meningkatkan daya tarik teks atau pidato, sehingga dapat mempertahankan minat audiens dan membuat mereka lebih terlibat.
- Fungsi majas ini adalah memberikan kedalaman dan makna tambahan pada teks, memperkaya pesan yang ingin disampaikan.
- Majas perbandingan ini dapat digunakan untuk membuat bahasa lebih kreatif, menghasilkan kalimat yang indah dan menarik.
- Majas ini dapat digunakan dalam retorika untuk mencapai efek yang diinginkan, seperti meyakinkan, memotivasi, atau menggerakkan audiens untuk bertindak.
- Contoh Kalimat Asosiasi
Berdasarkan informasi dari buku Antologi Puisi Jejak Kata, karya Sapardi Djoko Damono, menjelaskan asosiasi merupakan majas dalam puisi mengacu pada penggunaan gaya bahasa yang menciptakan perbandingan atau hubungan antara dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan sifat atau karakteristik tertentu.
Majas ini menggunakan kata-kata perbandingan seperti "seperti", "bagai", "seumpama", "mirip", atau "laksana" untuk menyampaikan perbandingan tersebut. Berikut ini contoh majas asosiasi puisi yang perlu diketahui adalah:
Contoh Puisi Majas Asosiasi
Berikut ini adalah contoh majas asosiasi dalam bentuk puisi:
1. Wajahnya yang bercahaya membuatku terpesona seperti kilau bulan purnama di malam hari.
2. Parasnya yang pucat mengingatkanku pada keheningan mayat yang terbujur kaku.
3. Berada di tempat ini membuat hatiku begitu bahagia, seakan berada di surga sendiri.
4. Rambutnya yang lembut menyentuh kulitku seperti salju yang turun perlahan dari langit.
5. Rambut wanita itu berkibar anggun seperti gorden yang melambai di depan jendela.
6. Bibirmu begitu indah, seperti kelopak bunga mawar yang merona mempesona.
7. Wajahnya yang pucat menyerupai kerupuk sayur yang basah setelah disiram air.
8. Melihat wajahmu memberiku ketenangan seperti meminum air segar di tengah teriknya matahari.
9. Dia menolongnya dengan sikap yang gagah, seperti seorang pangeran yang menghampiri.
10. Keberadaanmu di sisiku seperti pelita yang memberikan cahaya di tengah kegelapan malam.
Contoh Majas Asosiasi dalam Bentuk Kalimat
1. Tangisnya pecah seperti guntur yang menggelegar di kejauhan
2. Senyuman ibunya hangat seperti sinar matahari di pagi hari
3. Suara kicau burung di pagi hari seperti orkestra alam yang indah
4. Hujan turun dengan lembut, seperti bisikan sayap kupu-kupu
5. Kecantikannya bagaikan bidadari yang turun dari surga
6. Matanya bersinar terang seperti bintang kejora di malam hari.
7. Gaya berjalannya begitu anggun, seperti seorang putri solo yang mempesona.
8. Kepala sekolah di sana memerintah seperti raja hutan.
9. Bibirnya begitu manis, tetapi kata-katanya menusuk seperti cabai rawit.
Perbedaan Majas Asosiasi dan Simile
Majas asosiasi seringkali disamakan dengan majas simile, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya seperti berikut ini:
1. Majas Asosiasi
Pengertian majas Asosiasi adalah majas penggunaan kata-kata atau ungkapan yang memiliki hubungan logis atau emosional dengan konsep yang ingin disampaikan. Sementara, Majas simile adalah penggunaan perbandingan yang jelas dan eksplisit antara dua hal yang berbeda menggunakan kata "seperti" atau "bagai".
2. Ciri ciri Majas Asosiasi dan Simile
Membangkitkan perasaan atau memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
Menggunakan metode perbandingan yang tidak langsung.
Menciptakan ikatan antara konsep yang berbeda melalui hubungan logis atau emosional.
Sementara ciri ciri Majas Simile menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung.
Menciptakan gambaran yang lebih jelas atau membandingkan sifat-sifat dari dua hal yang berbeda.
3. Fungsi Majas
Meningkatkan daya tarik dan kekuatan pesan yang ingin disampaikan.
Memperkaya pengalaman pembaca atau pendengar melalui penggunaan imajinasi dan perasaan.
Sementara fungsi majas simile memperjelas atau memperkuat gambaran atau ide yang ingin disampaikan.
Membantu pembaca atau pendengar memahami konsep yang kompleks melalui perbandingan yang lebih mudah dimengerti.
Contoh Majas Asosiasi dan Simile
Berikut ini contoh majas asosiasi dan simile yang perlu diketahui:
Contoh Majas Asosiasi
1. Wajahnya bersinar laksana sinar malaikat yang turun dari surga.
2. Rumahnya begitu mewah, seakan-akan itu adalah istana yang berdiri dengan megah.
3. Hatinya dan kepalanya sangat keras seperti batu, sehingga percuma saja untuk mencoba memberinya nasihat.
4. Tekadnya untuk pindah dari rumah ini membara seperti bara api.
5. Smartphone memiliki kekuatan ilmu sihir yang mampu menghipnotis para penggunanya.
Contoh Majas Simile
1. Semua mata tertuju pada wanita itu yang memiliki tubuh yang elegan seperti gitar Spanyol.
2. Rita berjalan dengan kecepatan yang sangat lambat seperti gerakan kura-kura.
3. Perkatannya menusuk tajam seperti sembilu yang merobek hatiku.
4. Ratih memiliki reputasi sebagai anak yang tegas seperti seekor singa yang marah.
5. Susi terlihat sombong karena kekayaannya, sebagaimana kacang lupa dengan kulitnya.
Majas asosiasi adalah alat penting dalam sastra yang digunakan untuk menghubungkan ide atau gambaran yang berbeda, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi pembaca atau pendengar, dan memengaruhi emosi mereka.
Dengan penggunaan yang cermat, majas asosiasi dapat meningkatkan kualitas karya sastra dan membuatnya lebih bermakna.
Bagi para penggemar sastra, memahami dan menghargai penggunaan majas asosiasi dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang keindahan bahasa dalam puisi dan prosa.
Editor: Sari