PARBOABOA, Beijing - Korban tewas akibat tanah longsor di Kota Xian, China meningkat menjadi 21 orang. Enam orang masih dalam pencarian.
Otoritas manajemen darurat kota pada Minggu (13/8/2023) melaporkan, longsor menghancurkan dua rumah dan memutus aliran listrik ke 900 rumah.
Saat ini, pohon-pohon tumbang dan puing-puing masih menumpuk di sepanjang jalan berlumpur di sebuah desa. Rumah-rumah dan infrastruktur rusak.
Sebelumnya, banjir bandang melanda Desa Weiziping, Provinsi Shaanxi. Tanah longsor pada Jumat (11/8/2023) menyapu dua rumah dan merusak jalan dan jembatan.
Sekitar 100 tentara dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan operasi penyalamatan lanjutan pada Minggu.
Markas Besar Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan China menggelar pertemuan bersama Kementerian Manajemen Darurat pada hari ini. Mereka membahas pencegahan banjir dan langkah-langkah tanggap darurat di provinsi yang terkena dampak parah seperti Liaoning, Shaanxi, Tianjin dan Chongqing.
Saat ini, hujan masih berpeluang memicu banjir di kota-kota dataran rendah termasuk Anshan. Di wilayah tersebut, 17.859 orang telah dievakuasi.
Sebelumnya, Banjir merendam Ibu Kota China, Beijing. Akibatnya, 33 orang tewas, termasuk lima anggota tim penyelamat dan 18 lainnya hilang.
Wakil Wali Kota Beijing, Xia Linmao dalam konferensi pers, Rabu (9/8/2023) menerangkan, hujan deras telah melanda kota itu selama beberapa hari terakhir. Area terendam dan terdampak banjir meliputi Distrik Mentougou dan Fanshan.
China menghadapi curah hujan tinggi diduga akibat perubahan iklim. Cuaca ekstrem semakin sering melanda China dalam beberapa tahun terakhir.
Editor: Umaya khusniah