PARBOABOA, Jakarta - Libur Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) membawa berkah bagi pelaku UMKM di DKI Jakarta. Salah satunya berada di Lokasi Binaan (Lokbin) Kota Intan, Tamansari, Jakarta Barat.
Lonjakan wisatawan ke Kota Tua membuat pedagang di Lokbin Kota Intan senang. Sebab, lokasi itu sangat sepi pada hari biasa.
Salah satu pedagang minuman dingin, Yuli mengatakan bahwa keramaian terjadi pada awal bulan Desember.
“Iya sekarang Alhamdulillah ramai sejak tanggal empat kemarin (Desember),” kata Yuli saat ditemui Parboaboa, Minggu (25/12/2022).
Yuli bertutur, para pengunjung Kota Intan adalah para wisatawan yang berasal dari luar Jakarta yang hendak berkunjung ke Kawasan Wisata Kota Tua.
“Iya mereka biasanya mau ke Kota Tua, tapi kan parkirnya mereka di Kota Intan disini, jadi ngopi makan dulu disini. Kebanyakan dari luar kota Mas, bukan dari Jakarta,” kata Yuli.
“Sekarang menjelang natalan sama tahun baru sehari bisa 75 an mobil loh, Alhamdulillah,” tutur Yuli.
Padatnya pengunjung turut membawa rezeki kepada para pedagang. Omzet mereka kini melonjak seketika.para pedagang melonja. Dalam sehari, Yuli bisa mendapatkan omset sebesar Rp1,5 juta dari yang sebelumnya hanya Rp300-500 ribuan saja dalam sehari.
“Iya sekarang semenjak mau Natal dan Tahun Baru pendapatan bisa sampe satu setengah juta kadang lebih, kalo dulu kan cuma tiga ratus atau lima ratusan,” ujar Yuli.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Fadil, ia mengatakan saat ini lapaknya mulai ramai pengunjung.
“Ia sekarang mulai rame Mas,” ucap Fadil
Karena ramainya pengunjung, membuat Aef berjualan hingga pagi.
“Karena rame Mas, sekarang buka sampe jam 4 kadang,” kata Fadil..
Untuk diketahui, Lokbin Kota Intan merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperindah kawasan wisata Kota Tua dengan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang ada disekitarnya.
Dari pantauan Parboaboa, terdapat 400-an lapak yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Namun, sekitar 30-an saja lapak yang terisi. Berdasarkan informasi yang Parboaboa himpun, sepinya Lokbin Kota Intan karena pengunjung lebih terpusat di Kawasan Wisata Kota Tua. Akibatnya, para pedagang lebih memilih berjualan di Kawasan Wisata Kota Tua dibandingkan di Lokbin Kota Intan.
Tetapi hal itu membuat okupansi trotoar sekitar Kawasan Wisata Kota Tua oleh pedagang kaki lima, pasalnya untuk berjualan di dalam Kota Tua pedagang harus menyewa tenant senilai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta rupiah.
Meski kerap kali ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), para pedagang kembali berjualan di trotoar setelah petugas Satpol PP pergi.
“Kalau kita pergi, balik lagi mereka,” ucap Kepala Satpol PP (Kasatpol PP) Tamansari Edison Butarbutar saat ditemui Parboaboa di Kawasan Wisata Kota Tua beberapa waktu lalu.