PARBOABO, Jakarta - Survei Geologi Amerika Serikat (Unites States Geological Survey/ USGS) mencatat, lebih dari 100 kali gempa susulan terjadi di Turki usai diguncang gempa utama berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2/2023) pagi.
Untuk kekuatan gempa susulan, sementara ini belum ada yang melebihi gempa utama. USGS melaporkan, beberapa diantaranya bermagnitudo 4,0 atau lebih dan yang terkuat adalah 7,5 magnitudo terjadi pada Senin (6/2/2023) siang pukul 13.45 waktu setempat.
Gempa susulan membentang lebih dari 300 kilometer (186 mil) di sepanjang zona patahan yang pecah di Turki selatan hingga ke perbatasan Suriah melalui Provinsi Malatya.
Badan itu juga mencatat, semakin lama jarak waktu gempa asli, frekuensi dan besar gempa susulan cenderung menurun. Namun, USGS tetap menggarisbawahi bahwa gempa susulan 5,0 hingga 6,0 magnitudo masih mungkin terjadi.
Gempa susulan tersebut bisa menyebabkan kerusakan tambahan sehingga mempersulit tim mencari korban.
Sementara itu, korban jiwa akibat guncangan dahsyat yang terjadi di Turki bertambah menjadi 4.372 jiwa dalam 24 jam terakhir per Selasa (7/2/2023).
Kepala Badan Penanganan Bencana Turki, Yunus Sezer, mengatakan total korban meninggal akibat bencana itu di negaranya bertambah 2.921 pada Selasa pagi waktu setempat. Sementara korban luka-luka mencapai 15.834 orang.
Sedangkan di Suriah, korban tewas tercatat 1.451 jiwa dan yang luka-luka hingga 3.531 orang. Dengan demikian, jumlah korban imbas bencana ini mencapai 4.372 orang.