PARBOABOA, Jakarta – Hubungan antara negara Arab Saudi dan Israel kian banyak terdengar. Terlebih, setelah Haim Katz, Menteri Pariwisata Israel, yang melakukan kunjungan ke Saudi pada Selasa (26/9/2023) lalu.
Katz mengatakan, bahwa pihak Israel diterima dengan baik setelah tiba di Arab, yang mana merupakan kunjungan resmi menteri Israel pertama kali ke negara tersebut.
Ia berkunjung ke Saudi dalam rangka hadir dalam peringatan Hari Pariwisata Dunia yang diadakan Organisasi Dunia PBB yang digelar pada hari ini, Rabu (27/9/2023).
Pada kehadirannya, Katz mengatakan bahwa pihak Israel akan mulai mengembangkan kerja sama, pariwisata, dan hubungan luar negerinya.
Dalam perkembangan terbaru, kunjungan Katz ke Arab Saudi terjadi pada saat hubungan antara Israel dan Saudi semakin mendekati normalisasi.
Pada Jumat (22/9/2023), Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, mengumumkan di hadapan PBB bahwa Israel berada pada ambang kesepakatan sejarah dengan Arab Saudi.
Sebelumnya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang juga merupakan Perdana Menteri Saudi, menyatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa hubungan antara Saudi dan Israel semakin membaik.
Namun, Mohammed menegaskan bahwa penyelesaian masalah Palestina tetap menjadi prioritas yang harus diatasi oleh Israel jika ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Saudi Arabia.
Konflik Hubungan Saudi-Israel
Hubungan yang tegang antara Saudi Arabia dan Israel terus menjadi sorotan di Timur Tengah. Isu-isu utama dalam konflik ini mencakup beberapa hal seperti masalah palestina, normalisasi, juga masalah keamanan regional.
Diketahui, Saudi Arabia telah lama mendukung kemerdekaan Palestina dan memperjuangkan penyelesaian konflik Israel-Palestina yang adil.
Saudi juga dengan keras sering mengecam tindakan Israel yang melakukan pendudukan wilayah Palestina dan pembangunan pemukiman di sana.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Saudi Arabia tampak mendekati Israel, hal tersebut telah memicu spekulasi tentang normalisasi hubungan antara kedua negara.
Selain itu, keduanya memiliki kepentingan keamanan regional yang serupa, terutama dalam menghadapi ancaman dari Iran dan program nuklirnya.
Peran penting Amerika Serikat juga menjadi faktor dalam dinamika hubungan mereka, dengan AS sebagai sekutu dekat Israel dan mitra penting Saudi Arabia dalam hal energi dan keamanan.
Namun, upaya untuk normalisasi hubungan ini menghadapi resistensi dari opini publik dan kelompok agama di Saudi Arabia, yang memengaruhi keputusan pemerintah.
Editor: Atikah Nurul Ummah