PARBOABOA, Pematang Siantar – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini membawa tantangan besar bagi sebagian industri kue kering rumahan di Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Persaingan yang ketat dan permintaan yang rendah membuat omzet terjun bebas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Padahal, usaha ini sangat bergantung pada hari libur besar seperti Nataru dan Idul Fitri, di mana produksi intensif dilakukan tiga bulan sebelum perayaan berlangsung.
Seperti yang dialami pemilik toko kue 'Ange Cookies', Agil Bakar (29). Omzet yang sebelumnya mencapai Rp190 juta di tahun lalu turun menjadi Rp150 juta tahun ini.
Namun, Agil tidak menyerah begitu saja. Sebaliknya, ia melihat peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Agil berhasil menciptakan inovasi dengan meluncurkan varian kue 'Banana.' Tak main-main, kue buatannya mampu mendominasi pilihan pembeli tahun ini.
"Dari tahun ke tahun biasanya yang paling laris itu nastar, kue salju. Tahun ini kue banana yang paling bagus penjualannya," tuturnya kepada PARBOABOA, Selasa (9/1/2024).
Inovasi yang dimulai sejak Oktober 2023 ini bukan sekadar kebetulan. Agil memiliki visi yang jelas untuk memberikan variasi kepada konsumen yang selalu mencari kue-kue baru.
"Biar beda aja, karena biasanya konsumen tanya varian kue yang baru. Jadi di carilah dari pirantes, youtube, terus dimodifikasi resepnya," ucapnya.
ketgamb Kue kering banana milik Ange Cookies. (Foto: Dok Agil Bakar) #end
Bahan dasar kue banana mirip dengan kue kering lainnya, namun Agil menambahkan pisang ke adonan dan melapisi dengan coklat varian rasa pisang.
Inovasi ini bukan hanya sekadar penyegaran, tetapi juga menjadi langkah maju dalam industri kue kering, menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan memikat bagi pelanggan setia.
Ukuran toples kue banana bervariasi, ada yang kecil dan ada yang besar, tetapi kebanyakan pelanggan lebih memilih ukuran toples kecil.
Dengan kesuksesan ini, Agil berencana untuk memproduksinya kembali pada Februari mendatang, menyusul antusiasme masyarakat yang membuat stok kue cepat habis terjual.
"Resep bisa ditiru. Tapi yang membuat kami berbeda adalah hampersnya, karena semuanya buatan sendiri," tambah Agil.
Inovasi ini terbukti mendapat jempol dari pelanggan Agil. Meliana (49), salah satu pelanggan, menyatakan tradisi keluarganya selalu memiliki nastar dan putri salju di Nataru, tetapi ia tertarik mencoba varian baru ini.
"Dari dulu ke dulu kue ini tidak ada, saya penasaran aja. Rasanya juga enak, bentuknya juga lucu," ucapnya.
Hal yang sama juga dilontarkan oleh Emil (33). Menurutnya, campuran coklat dan pisang membuat rasa kue banana ini sangat lezat.
"Bentuknya pun menarik, cocok untuk disukai anak-anak," ungkapnya.
Editor: Yohana