PARBOABOA, Jakarta – Kualitas pendidikan Indonesia berhasil mencatat peningkatan yang signifikan sebanyak 5-6 posisi dibandingkan pada 2018, menurut hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) 2022.
Indonesia sebelumnya berada di peringkat ke-10 terbawah dari 79 negara peserta, dengan nilai literasi membaca, matematika, dan sains berturut-turut sebesar 371, 379, dan 396.
Sementara saat ini, peringkat Indonesia dalam literasi membaca naik 5 posisi, literasi matematika naik 5 posisi, dan literasi sains naik 6 posisi.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, kenaikan ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia berhasil mengatasi kerugian pembelajaran akibat pandemi.
Nadim menyebut, minimnya kehilangan pembelajaran pada anak pasca pandemic adalah hasil positif dari usaha guru di Indonesia.
Berbagai langkah untuk menunjang pembelajaran saat pandemi dioptimalkan, termasuk bantuan kuota internet kepada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru sebagai langkah utama dalam mengatasi tantangan akses daring.
Peningkatan peringkat Indonesia pada PISA 2022 juga dipengaruhi oleh pelatihan guru melalui Platform Merdeka Mengajar, dengan penyelenggaraan materi pembelajaran daring dan hibrida.
Inisiatif-inisiatif seperti ‘Belajar dari Rumah’ di TVRI, modul asesmen diagnostik, dan modul pembelajaran literasi dan numerasi turut mendukung guru dalam menjalankan pembelajaran di tengah pandemi.
Selain itu, adanya pemberlakuan Kurikulum Darurat yang menyederhanakan materi kurikulum untuk fokus pada literasi dan numerasi, menjadi terobosan penting.
Hal ini beriringan dengan Kurikulum Merdeka yang mengurangi materi wajib dan mendukung pembelajaran yang lebih mendalam, interaktif, dan berbasis proyek sesuai karakter murid.
Direktur Pendidikan dan Keterampilan di Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Andreas Schleicher, juga memberikan apresiasi terhadap ketangguhan sistem pendidikan Indonesia selama pandemi.
Schleicher menyebut skor literasi membaca global pada PISA 2022 mengalami penurunan rata-rata sebesar 18 poin, sementara Indonesia hanya mengalami penurunan sebesar 12 poin, kategori penurunan yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
Schleicher menyoroti dukungan yang baik dari para guru di Indonesia terhadap para murid selama pandemi dan menegaskan bahwa hasil PISA ini mencerminkan keberhasilan pembelajaran para peserta didik Indonesia.
Apa Itu PISA?
PISA adalah Program Asesmen Siswa Internasional yang dilakukan secara internasional oleh OECD.
Tujuannya adalah mengukur kemampuan siswa remaja dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata.
Selain mengukur pemahaman akademis, PISA menilai kemampuan siswa memecahkan masalah.
Survei PISA, dilakukan setiap tiga tahun dengan melibatkan ribuan siswa remaja di berbagai negara.
Hasilnya, hasil PISA memberikan gambaran kualitas pendidikan suatu negara dan digunakan sebagai indikator perbandingan internasional.
Indonesia telah berpartisipasi dalam PISA sejak penyelenggaraannya pada tahun 2000. Keterlibatan ini memungkinkan Indonesia untuk terus memonitor kualitas pendidikannya dari waktu ke waktu dan melakukan perbandingan dengan negara-negara lain.
PISA, yang diadakan setiap tiga tahun oleh OECD, bertujuan untuk mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun.
Editor: Atikah Nurul Ummah