PARBOABOA, Jakarta - Korban tewas akibat Topan Freddy di Malawi, Afrika Selatan, mencapai 225 orang menurut data pada Rabu (15/3/2023). Jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah karena otoritas setempat masih melakukan pencarian terhadap warga yang hilang setelah badai ganas yang memicu hujan deras, angin kencang, dan tanah longsor itu melanda pada Senin (13/3/2023) kemarin.
Dampak dari bencana ini, Presiden Malawi, Lazarus Chakwera, menetapkan masa berkabung nasional selama 14 hari. Ia juga meminta bantuan global untuk mengatasi dampak topan tersebut.
"Tingkat kehancuran yang kita hadapi di sini lebih besar daripada sumber daya yang kita miliki," kata Lazarus Chakwera, dikutip dari AFP.
Pemerintah Malawi telah mendirikan 30 kamp darurat untuk menampung sedikitnya 20.000 orang yang harus meninggalkan rumah mereka.
Sementara itu, di negara tetangga, korban tewas badai topan Freddy yang menerjang Mozambik mencapai 63 orang. Dilansir oleh AFP pada hari Kamis, 16 Maret 2023, menurut data yang dikeluarkan badan penanggulangan bencana di negara tersebut, sebagian besar kematian tercatat di provinsi timur laut Zambezia, yang bertetangga dengan Malawi.
Dampak bencana tersebut membuat lebih dari 49.000 orang telah mengungsi, sementara sekitar 280 orang terluka selama Topan Freddy menerjang Mozambik.
"Mozambik sangat perlu memobilisasi sumber daya keuangan untuk memulihkan infrastruktur yang hancur", kata kata Presiden Filipe Nyusi dalam pidato nasional yang disiarkan televisi setelah mengunjungi Zambezia, dilansir dari AFP.
Editor: Rini