PARBOABOA, Pematang Siantar - Tiga orang korban pembacokan yang dirawat di Rumah Sakit Vita Insani masih menjalani perawatan intensif. Ruang perawatannya dijaga ketat petugas satuan keamanan lebih dari empat orang. Akses orang dibatasi jika ingin melihat.
Tim Parboaboa mendatangi rumah sakit tempat ketiga korban dirawat, ada Subenri Sitinjak, istrinya Rosmaida boru Hutagaol dan anaknya Boy Farel Sitinjak. Mereka mengalami luka bacok akibat tragedi berdarah yang terjadi di Dusun Hinalang, Nagori Pagar Pinang, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Minggu (15/01/2023).
Pantauan tim Parboaboa, terdapat lima personel satpam yang berjaga di sekitar Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan di dalam ruangan tempat ketiganya menjalani perawatan.
Satuan Pengamanan (satpam) Vita Insani yang berjaga, Sunarjo mengatakan, setiap kegiatan penjengukan para pasien yang dirawat inap akan dilakukan pengecekan. Pihak keluarga pasien yang mau menjenguk disarankan di telepon atau dijemput dari lantai satu.
“Kalau media maupun pers mau wawancara boleh dulu urus izin atau tunggu dari pers rilis dari pihak Kepolisian Resor (Polres) Simalungun,” katanya saat menghalangi tim Parboaboa meliput, Rabu (18/01/2023).
Sunarjo menambahkan, alasan mereka melakukan pembatasan hingga penjagaan ketat adalah instruksi langsung dari pihak Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Simalungun selama proses penyelidikan terkait kasus ini masih berlangsung.
Hubungan Masyarakat (Humas) RS Vita Insani, Sutrisno Dalimunthe saat dikonfirmasi terkait ketatnya penjagaan di sekitar ruangan perawatan menjelaskan, pihaknya menambah personel pengamanan dari biasanya tiga orang setiap jam penjagaan menjadi lima orang. Pengamanan tersebut agar pihak keluarga merasa aman dan nyaman selama kasus ini dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Sutrisno enggan berkomentar lebih jauh mengenai kondisi ketiga korban yang dirawat.
“Ya dirawat di sini, doakan saja semoga lekas membaik, namun untuk korban belum bisa diganggu, karena masih dirawat intensif,” pungkasnya.