Konflik China-Filipina Memanas Buntut Tabrakan 2 Kapal 

China dan Filipina kembali terlibat perselisihan di perairan Laut Cina Selatan tepatnya di Second Thomas Shoal. (Foto: iStockphoto/@Racide)

PARBOABOA, Jakarta - China dan Filipina kembali terlibat perselisihan di perairan Laut Cina Selatan. Baru-baru ini, perselisihan kembali terjadi di Second Thomas Shoal, bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (22/10/2023) pagi. Kedua negara saling tuding mengenai tabrakan kecil antarkapal mereka. 

Filipina sebelumnya mengirimkan pasokan yang diduga bahan konstruksi untuk pasukan yang ditempatkan di kapal angkut era Perang Dunia Kedua itu. Kapal tersebut digunakan Filipina sebagai pos terdepan di perairan dangkal itu. 

Namun, langkah Filipina yang mengirim pasokan untuk pasukannya itu memicu kemarahan penjaga pantai China. 

China lantas mengerahkan kapal untuk memblokir misi pasokan Filipina, hingga mengakibatkan insiden tabrakan.

Dalam keterangannya, penjaga pantai China mengklaim tindakan mereka menghalangi kapal Filipina untuk mengangkut bahan konstruksi yang dinilai ilegal sah dilakukan. 

Sementara Manila menanggapinya dengan mengutuk sangat keras atas manuver pemblokiran yang berbahaya dari kapal China.

Satuan Tugas Manila untuk Laut Filipina Barat dalam sebuah pernyataan mengatakan, tindakan China tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan, hak kedaulatan dan yurisdiksi Filipina. 

Sebelumnya, Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, termasuk sebagian zona ekonomi eksklusif Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Namun, Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim China tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Dukungan Barat untuk Filipina

Sejumlah negara Barat menyatakan dukungan mereka kepada Filipina atas tindakan China di Laut Cina Selatan itu. 

Salah satunya Duta Besar Amerika untuk Filipina, Mary Kay Carlson. Dalam akun X nya, Mary mendukung tindakan yang dilakukan Angkatan Laut Filipuna itu.

Selain AS, Kedutaan Besar Kanada dan Jepang di Manila juga menyatakan dukungannya kepada Filipina. 

Mereka juga menyatakan kekhawatiran atas tabrakan tersebut.

Duta Besar Uni Eropa, Luc Veron juga mengatakan, pengulangan dan intensifikasi insiden-insiden antara Filipina dan China ini berbahaya dan sangat mengganggu.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS