Komunikasi Asertif: Definisi, Manfaat, Contoh, dan Cara Ampuh Meningkatkannya

Komunikasi Asertif (Foto: Pexels/fauxels)

PARBOABOA – Komunikasi asertif adalah salah satu keterampilan komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika seseorang mampu melakukan komunikasi asertif dengan baik, berarti mereka dapat mengungkapkan pendapat, perasaan, dan kebutuhan mereka dengan jelas dan tegas, tanpa melanggar hak atau perasaan orang lain.

Dalam berbagai situasi, baik berada di rumah, tempat kerja, maupun di masyarakat, seringkali dihadapkan pada situasi di mana komunikasi yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan mereka, atau orang lain mungkin tidak memahami dengan baik apa yang mereka sampaikan.

Hal ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, ketegangan, atau bahkan konflik antara individu-individu tersebut.

Misalnya, di lingkungan kerja, ketidakmampuan berkomunikasi secara asertif dapat mengganggu kolaborasi tim dan produktivitas.

Dilansir dari jurnal Assertive Communication Skills, oleh Maria Daniela Pipas & Mohammad Jaradat (2010), ketidakmampuan berkomunikasi menimbulkan rasa frustasi, kekecewaan dan terkadang menimbulkan perasaan tidak berdaya.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang komunikasi ini dapat membangun hubungan yang lebih sehat, efektif, dan harmonis dengan orang lain, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.

Dengan menguasai keterampilan komunikasi asertif, seseorang dapat meminimalkan konflik, menghindari salah paham, dan lebih mudah menjalin hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitarnya.

Simak penjelasan lebih lanjut pada rangkuman di bawah ini untuk memahami lebih dalam tentang konsep komunikasi asertif.

Apa Itu Komunikasi Asertif?

Ilustrasi komunikasi asertif (Foto: Pexels/fauxels) 

Dilansir dari jurnal Assertive Communication Skills oleh Maria Daniela Pipas & Mohammad Jaradat (2010), asertif adalah istilah baru yang diperkenalkan dalam bahasa Rumania yang mengacu pada orang yang tegas, ambisius, dan mengendalikan diri.

Komunikasi asertif adalah suatu bentuk komunikasi yang memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, dan kebutuhan mereka dengan jelas, tegas, dan lugas, tanpa melanggar hak atau perasaan orang lain.

Ini berarti seseorang yang berkomunikasi secara asertif mampu menyampaikan pesan mereka dengan sikap yang percaya diri, tetapi tetap menghormati dan memperhatikan pandangan dan perasaan orang lain.

Jenis komunikasi ini melibatkan keseimbangan antara ekspresi diri dan empati terhadap orang lain. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat menghindari perilaku agresif yang menyerang orang lain atau perilaku pasif yang mengabaikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri.

Komunikasi ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam membangun hubungan yang sehat dan efektif dengan orang lain, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.

Manfaat Komunikasi Asertif

Ilustrasi komunikasi asertif (Foto: Pexels/Edmond Dantès) 

Komunikasi ini memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik dalam kehidupan pribadi maupun di lingkungan profesional. Beberapa manfaat utama dari teknik komunikasi asertif adalah:

  • Pemahaman yang lebih baik
  • Membangun hubungan yang lebih sehat
  • Kepercayaan diri yang meningkat
  • Penyelesaian konflik yang lebih efektif
  • Menghindari resentimen
  • Peningkatan keterampilan negosiasi
  • Memiliki pengaruh yang lebih besar
  • Memperkaya keterampilan sosial

Dengan memahami dan menguasai cara berkomunikasi asertif, seseorang dapat memanfaatkan berbagai manfaat ini untuk meningkatkan kualitas hubungan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Contoh Komunikasi Asertif

Ilustrasi komunikasi asertif (Foto: Pexels/fauxels) 

Contoh komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan dengan Teman

Misalnya, jika seorang teman mengajak Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan atau jadwal Anda, Anda dapat dengan tegas tetapi sopan menyatakan, "Saya menghargai undanganmu, tetapi saya sudah memiliki rencana lain pada hari itu. Bagaimana jika kita mencari waktu lain yang lebih cocok bagi keduanya?"

2. Memberi Umpan Balik Pekerjaan

Di lingkungan kerja, ketika Anda harus memberikan umpan balik kepada rekan kerja atau bawahan, Anda bisa menggunakan komunikasi ini. Misalnya, "Saya menghargai usaha yang telah Anda lakukan dalam proyek ini, tetapi ada beberapa area di mana kami perlu memperbaiki hasilnya. Bisakah kita bekerja sama untuk menemukan solusi?"

3. Penolakan dengan Tegas

Saat Anda harus menolak permintaan yang tidak dapat Anda penuhi, Anda bisa mengatakan, "Saya ingin membantu, tetapi saya tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk melakukannya saat ini." Anda menunjukkan empati sambil menjaga batasan diri.

4. Menyampaikan Pendapat di Rapat

Saat berpartisipasi dalam rapat atau diskusi kelompok, Anda bisa mengatakan, "Saya memiliki pandangan berbeda tentang masalah ini. Saya ingin berbagi pendapat saya, dan saya berharap kita bisa menjalani diskusi terbuka untuk mengeksplorasi opsi yang berbeda."

5. Menyampaikan Kritik Konstruktif

Saat perlu memberikan kritik kepada seseorang, Anda bisa menggunakan pendekatan asertif dengan mengatakan, "Saya menghargai pekerjaan Anda, tetapi ada beberapa area yang perlu diperbaiki. Mari kita bekerja sama untuk meningkatkan hasil ini."

6. Mengatasi Konflik dengan Pasangan

Dalam hubungan pribadi, Anda dapat berkomunikasi secara asertif dengan pasangan saat ada perbedaan pendapat atau masalah. Misalnya, "Saya merasa perlu untuk membicarakan bagaimana kita bisa lebih membagi tugas rumah tangga secara adil sehingga kedua belah pihak merasa dihargai."

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana komunikasi ini memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan diri dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak atau perasaan orang lain, sambil mempertimbangkan empati dan kerja sama. 

Cara Meningkatkan Komunikasi Asertif

Dilansir dari jurnal Assertive Communication Skills oleh Maria Daniela Pipas & Mohammad Jaradat (2010), komunikasi asertif artinya Anda dapat mengatakan apa yang tidak Anda setujui dengan cara yang elegan.

Cara ini disertai dengan tanpa bersikap agresif secara verbal, tanpa merusak atau mengganggu, tanpa ditempatkan pada posisi yang sulit, memberikan ruang untuk diskusi, namun dalam istilah yang Anda ambil kebebasan untuk “memaksakan”.

Untuk meningkatkan cara komunikasi asertif, Anda dapat mempraktikkan beberapa langkah dan strategi berikut:

1. Pahami Hak dan Batasan Anda

Pertama, kenali hak dan batasan Anda dalam berkomunikasi. Ini mencakup hak untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, dan kebutuhan Anda, serta hak untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan Anda.

2. Kendalikan Emosi

Penting untuk menjaga emosi Anda dalam kendali saat berkomunikasi. Latihan meditasi, pernapasan dalam, atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu Anda tetap tenang dan fokus.

3. Berlatih Berbicara dengan Jelas

Pastikan bahwa Anda berbicara dengan jelas dan tegas. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau meragukan. Gunakan kalimat positif dan konkret.

4. Praktikkan Pendengaran Aktif

Mendengarkan dengan seksama adalah bagian penting dari komunikasi ini. Berikan perhatian penuh kepada orang yang berbicara dan tunjukkan bahwa Anda memahami dengan mengangguk atau memberikan umpan balik yang sesuai.

5. Latihan Berbicara di Depan Cermin

Berbicaralah di depan cermin dan praktikkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang asertif. Ini membantu Anda merasa lebih percaya diri saat berkomunikasi dengan orang lain.

6. Berlatih Menerima Kritik

Jangan takut untuk menerima kritik. Alihkan perspektif Anda dan lihat kritik sebagai peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan.

7. Gunakan "Aku" Bukan "Kamu"

Saat menyampaikan pesan atau permintaan, gunakan frasa "aku" daripada "kamu." Ini membuat komunikasi lebih pribadi dan meminimalkan kesan menyalahkan orang lain.

8. Beri Umpan Balik Positif

Ketika Anda mendengar komunikasi ini dari orang lain, berikan umpan balik positif. Ini akan memperkuat perilaku tersebut dalam hubungan Anda.

9. Latihan Peran

Terlibat dalam latihan peran atau bermain peran dengan seseorang untuk mempraktikkan situasi komunikasi yang sulit.

10. Berikan Dukungan pada Orang Lain

Dukung upaya orang lain untuk berkomunikasi secara asertif. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yang sehat.

Kemampuan untuk berkomunikasi secara asertif adalah kunci untuk mencapai pemahaman dan keseimbangan yang baik dalam hubungan Anda dengan orang lain.

Gaya komunikasi asertif bukan sekadar kemampuan berbicara, tetapi juga landasan untuk menjalin hubungan yang kuat dan harmonis.

Pemahaman tentang komunikasi ini akan menjadi landasan bagi Anda dalam membangun hubungan yang lebih baik, lebih saling pengertian, dan lebih sukses, baik dalam kehidupan pribadi maupun di tempat kerja.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS