PARBOABOA, Medan - Usai viral seorang wanita diarak sejumlah pedagang di Pusat Pasar Medan karena diduga mencoba melakukan pencurian, Kepala Pasar PUD Pasar Kota Medan dicopot dari jabatannya. Posisi kepala Pusat Pasar Medan dari Bonar Manganar Pasaribu digantikan Khairul Azhar Daulay yang sebelumnya menjabat kepala bagian kepegawaian.
Dirut PUD Pasar Suwarno mengatakan mutasi ini dilakukan guna kelancaran tugas serta untuk kepentingan PUD Pasar Medan. Suwarno berharap kedepannya tidak lagi terjadi peristiwa seperti yang terjadi pada wanita yang viral tersebut.
“Sebab niat yang baik, terkadang justru berefek buruk lantaran cara yang kurang tepat. Terlebih sampai menyebar di media sosial (medsos). Saya minta kedepannya perkuat kordinasi dari kapas, kacab, hingga direksi. Jadi sekecil apapun masalah di bawah secepatnya diberikan informasi agar tidak ada peristiwa serupa terulang lagi," kata Suwarno Selasa (10/11).
Selain itu Direksi PUD Pasar Medan juga merotasi sejumlah jabatan pengelola pasar tersebut. Irwan yang sebelumnya menjabat sebagai kepala bagian penertiban menempati tugas baru sebagai staf Pasar Titi Kuning. Salman Teguh yang sebelumnya sebagai kasubbag perawatan menjadi kepala bagian penertiban.
Selanjutnya, Silvia Hariani yang sebelumnya staf pasar pendidikan menjadi kepala bagian kepegawaian. Suhendrik dari staf subbag perawatan menjadi kasubbag perawatan. Kemudian, Benny Azhar dari anggota penertiban menjadi ketua regu jaga malam Pusat Pasar.
Yunan Syukur Harahap dari ketua regu jaga malam Pusat Pasar menjadi anggota penertiban patroli dan Okto Dhaniansyah dari Pengutip Pasar Padang Bulan menjadi anggota penertiban patroli.
Wanita terduga maling diarak keliling pasar
Sebuah video viral beredar di media sosial yang menunjukkan seorang wanita diarak keliling pasar setelah ketahuan mencuri tas dari salah satu toko yang berada di Pusat Pasar Kota Medan, Sumatera Utara pada Jumat (5/11).
Dalam video terlihat seorang wanita berbaju merah dan bercelana pendek dikalungkan sebuah kertas bertuliskan ‘Saya Maling”. Wanita tersebut dipermalukan dengan dibawa berkeliling dalam keadaan menangis dan membantah tuduhan pencurian tersebut.
Setelah dipaksa wanita tersebut mengakui perbuatannya, ia kemudian diarak berkeliling sambil terus menyebut 'aku maling' sambil dikerumuni warga.