PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada 20,6 juta kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, penyaluran BLT BBM mulai 1 September 2022, yang akan diberikan lewat PT Pos. Di mana penyaluran bansos tersebut dilakukan dalam dua tahap.
"Mulai 1 September kemarin, pemerintah telah memberikan BLT BBM melalui Kemensos sebesar Rp600 ribu per orang. Tetapi, kami berikan dua kali, jadi nanti di September akan menerima Rp300 ribu, dan di Desember juga sama (Rp300 ribu)," kata Risma, dikutip dari CNN, Jumat (02/09/2022).
Mensos Risma mengatakan, data yang digunakan pada program BLT BBM sama dengan data BLT minyak goreng yang pernah disalurkan pada April 2022 lalu. Data tersebut diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selalu diperbarui setiap bulannya.
"Iya (sama seperti BLT Migor), hanya saja mungkin nanti ada perbedaan. Karena mungkin ada yang meninggal dan sebagainya. Tapi kurang lebih sebesar itu," tuturnya.
Mantan wali kota Surabaya itu menjelaskan, tujuan program BLT BBM diberikan pemerintah untuk menyikapi kenaikan-kenaikan harga di pasaran. Adapun jumlah anggaran yang disediakan pemerintah untuk program ini adalah sebesar Rp 12,96 triliun. Anggaran tersebut berasal dari suntikan dana baru dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara simbolis telah melakukan penyerahan BLT BBM perdana kepada 100 KPM di Kantor Pos Indonesia Kabupaten Jayapura di Sentani.
"Hari ini kita telah memulai pembagian BLT BBM, yang diberikan kepada masyarakat selamat empat bulan. Per bulan diberikan Rp150 ribu, jadi totalnya Rp600 ribu dan diberikan dua kali, tiga ratus, tiga ratus," kata Jokowi, di Kantor Pos Sentani, Rabu (31/8/2022).
Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh Mensos Tri Rismaharini dan Menteri BUMN Erick Thohir, memberikan BLT BBM tahap I. Turut didampingi langsung Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi, Tim Direktorat Jaminan Sosial Kemensos, dan PT Pos Indonesia Cabang Sentani.