PARBOABOA, Medan – Seperti halnya dengan kinerja mayoritas bursa di Asia yang ditutup di zona merah. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini juga ditutup melemah 0.7 persen di level 7.262,76.
Meskipun melemah, asing membukukan transaksi beli bersih senilai 436 miliar. Kinerja saham sektor perbankan yang sebelumnya kerap mendorong penguatan bursa saham, pada hari ini banyak yang justru dilanda aksi profit taking.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan pasar tidak banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi penting, yang membuat kinerja pasar keuangan lebih cenderung banyak mengandalkan sentimen teknikal.
“Dan kondisi ini juga akan berlanjut pada perdagangan besok, di mana agenda ekonomi penting yang akan dirilis adalah data penjualan barang tahan lama dan pertumbuhan ekonomi di AS,” ujar Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Rabu (24/07/2024).
Menurut Gunawan Benjamin, rilis data realisasi investasi asing baik dari tanah air dan China justru sampai saat ini juga belum dirilis.
Di waktu yang bersamaan, mata uang Rupiah ditutup melemah tipis di level 16.210 per US Dollar.
“Dan pergerakan US Dollar sendiri pada perdagangan hari ini di pasar asia relatif bergerak sideways, dengan ragam kinerja yang cenderung melemah,” kata Gunawan Benjamin.
Untuk kinerja harga emas sendiri, pada perdagangan hari ini ditransaksikan menguat di level 2.413 US Dollar per ons troy.
Harga emas ditransaksikan sekitar 1.26 juta per gram nya. Kinerja harga emas sendiri relatif bergerak stabil di tengah minimnya sentimen pasar pada hari ini.
Sebelumnya, bursa di Asia bergerak flat dengan kecenderungan melemah pada hari ini. IHSG juga terpantau melemah tipis di level 7.306.
IHSG berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang 7.270 hingga 7.320 pada perdagangan hari ini.
Sentimen teknikal lebih menggerakkan pasar pada hari ini, dan kinerja IHSG berpeluang bergerak seirama dengan bursa di Asia lainnya.
Untuk kinerja mata uang Rupiah, pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di kisaran 16.225 per US Dollar.
Rupiah pada perdagangan hari ini, dikatakan Gunawan Benjamin berpotensi ditransaksikan dalam rentang 16.180 hingga 16.230.
Membaiknya imbal hasil US Treasury ditambah dengan kinerja USD Index yang relatif bergerak sideways, membuat kinerja US Dollar cenderung menguat terhadap mata uang dunia lainnya.
Pasar keuangan tidak akan banyak dipengaruhi oleh sentimen pasar seiring dengan minimnya agenda ekonomi pada hari ini.
Data rilis investasi China dan Indonesia sejauh ini masih dinanti oleh pelaku pasar. Selebihnya tidak ada data ekonomi yang dinilai mampu merubah arah pergerakan pasar.
Pasar keuangan sangat berpeluang untuk bergerak dengan fluktuasi yang cukup tajam. Pelaku pasar akan menanti rilis data inflasi AS di akhir pekan yang akan menjadi sentimen penggerak pasar selanjutnya.
Sehingga potensi koreksi yang terjadi pada hari ini akan menjadi koreksi yang sehat, di mana langkah untuk mengambil posisi beli sebaiknya dilakukan saat rilis laju tekanan inflasi AS sudah terkonfirmasi hasilnya.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan sedikit mengalami penguatan di level 2.413 US Dollar per ons troy nya.
Editor: Fika