Pemerintah Seriusi Pembinaan Setelah Atlet Wushu Indonesia Sumbang 10 Medali Emas di Kejuaraan Dunia

Tim putri asal Iran memperlihatkan kebolehannya saat bertanding di nomor Putri Taijijian Kejuaraan Dunia Wushu Dunia 2022, ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (10/12). Kejuaraan dunia berakhir hari ini, Sabtu (10/12) di mana Iran menempati urutan pertama disusul China, dan Indonesia menempati urutan ketiga dengan 10 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu. (Foto: Ferdy Siregar)

PARBOABOA, Jakarta – Atlet wushu Indonesia sumbang 10 medali emas, 2 medali perak dan 5 medali perunggu di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di Tangerang. Pemerintah menunjukkan keseriusan dengan akan memberikan pembinaan berkelanjutan.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino mengatakan, pembinaan atlet akan dilakukan secara berkelanjutan, baik dalam kategori taolu atau seni jurus dan kategori sanda atau tarung.

Menurut Ngatino, agar atlet kedua kategori tersebut dapat mengharumkan nama Indonesia dalam kejuaraan internasional lainnya, yakni gelaran Olympic Games 2023 Dakar, Senegal yang akan segera digelar.

“Ke depannya akan dicanangkan program pembinaan. Bukan hanya taolu, tetapi juga sanda. Tetapi yang menjadi prioritas adalah sanda. Ini PR besar ke depannya agar dua-duanya jalan. Ada prestasi di taolu, demikian juga sanda,” katanya.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 (Foto: Ferdy Siregar)

Ngatino memastikan, pihaknya secara terbuka akan memberikan kesempatan ke atlet-atlet baru yang berprestasi agar ikut dalam gelaran, selain para atlet terbaik yang sudah ikut memeriahkan kejuaraan dunia tahun ini.

“Otomatis kita akan mengambilnya dari yang sekarang, tetapi tidak menutup kemungkinan dari yang baru juga bisa kita orbitkan. Tinggal nomornya. Kita belum tahu nomor apa yang dipertandingkan di Youth Olympics nanti. Setelah para atlet pulang ke daerahnya masing-masing, kita akan kembali melakukan pembinaan,” jelasnya.

Ngatino mengatakan, selama pandemi melanda dunia dua tahun belakangan ini, PB WI berusaha menggelar event untuk para atlet, meskipun hanya digelar secara virtual. Sayangnya, terobosan tersebut hanya dapat dilakukan atlet untuk kategori taulo. 

Kata Ngatino, atlet sanda sangat merasakan dampak dari pandemi ini, karena mereka tidak bisa mengikuti event virtual sebab harus bertarung di atas ring.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 (Foto: Ferdy Siregar)

“Kita lakukan secara virtual. Dari 2.000 atlet tersaring menjadi 33 atlet di kejurnas dan 17 atlet kita sertakan di sini. Ini menjadi modal kita ke depan,” jelasnya.

“Untuk sanda, karena pandemi kita tidak bisa mengikuti pola yang kita lakukan seperti taolu, karena mereka harus fight. Mudah-mudahan setelah pandemi menghilang, kita bisa lakukan itu,” kata Ngatino kembali.

Ngatino juga berbicara mengenai pembinaan antara atlet senior dan junior. Untuk atlet senior, terus dilakukan mengingat olahraga wushu sudah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga Desain Besar Olahraga Nasional (BDON). 

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 (Foto: Ferdy Siregar)

Untuk itu, lanjutnya, pembinaan harus berkesinambungan, agar ketika ada event, wushu Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Sementara pelatnas junior, lanjut Ngatino, sudah dilakukan secara desentralisasi dan tersentralisasi untuk menghadapi kejuaraan dunia.

Ngatino menyebut, untuk kategori junior akan ada jatah 4 atlet dititipkan ke senior. Tujuannya agar regenerasi tidak jauh. 

“Ini telah menjadi tugas kami sebagai pengurus dan syukur-syukur kami dibantu, di support oleh dewan kehormatan yang selama ini luar biasa. Jadi kita tidak semata-mata minta bantuan dari pemerintah, ada juga bantuan dari dewan kehormatan di sisi pembinaan, termasuk event. Sebab kalau hanya latihan tanpa event, buat apa," kata Ngatino.

Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang digelar sejak Selasa (06/12/2022) hingga Sabtu (10/12/2022). Kontingen Indonesia mencatatkan prestasi mengagumkan dengan membawa pulang 10 medali emas, 2 medali perak, dan 5 medali perunggu.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 (Foto: Ferdy Siregar)

Indonesia menduduki peringkat ketiga klasemen, di bawah China yang berhasil duduk di posisi kedua dengan raihan 10 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Posisi puncak diduduki oleh kontingen Iran yang berhasil unggul setelah meraih 13 medali emas, 5 perak dan 5 perunggu.

Seluruh raihan medali emas oleh kontingen Indonesia didapat dari kategori taolu atau seni jurus. Sementara kategori sanda atau tarung, paling bagus di medali perunggu.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS